Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melonggarkan aturan pelarangan penjualan minuman beralkohol. Pemerintah daerah akan diberi wewenang untuk menentukan sendiri.
Iklan
Pemerintah daerah nantinya berhak menentukan sendiri, di lokasi mana saja boleh menjual minuman keras. Ini menjadi bagian dari paket deregulasi yang digelontorkan pemerintahan Joko Widodo, untuk menggairahkan lagi pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya April lalu, Menteri Perdagangan saat itu Rahmat Gobel mengeluarkan larangan penjualan alkohol kategori A di supermarket dan beberapa tempat lain. Aturan itu kemudian diprotes oleh daerah-daerah yang pendapatannya sangat bergantung pada pariwisata, seperi Bali.
Bagaimana aturan penjualan Alkohol di Jerman?
Di Jerman, penjualan minuman dengan kadar alkohol tinggi, seperti vodka, whiskey dan sejenisnya, secara umum hanya dibolehkan kepada mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Aturan ini dimuat dalam UU Perlindungan Remaja, Jugendschutzgesetz. Sedangkan untuk bir-bir atau anggur (wine), batas usianya 16 tahun. Jika ada wali yang menyertai remaja, misalnya orang tua mereka, batas usia turun menjadi 14 tahun.
Jadi yang diatur bukan tempat penjualannya, melainkan batas usia pembelinya. Penjual minuman beralkohol wajib melihat KTP pembeli untuk tahu, berapa usianya. Ada juga negara bagian yang membuat aturan lebih ketat. Negara bagian Baden-Württemberg misalnya, sejak 2010 melarang toko menjual minuman beralkohol antara pukul 10 malam sampai pukul 5 pagi.
Pengawasan penjualan minuman beralkohol juga digalakkan. Di Frankfurt misalnya, ada remaja yang dikirim ke toko-toko untuk berpura-pura jadi pembeli. Penjual yang terbukti melanggar aturan dengan menjual alkohol kepada remaja di bawah umur, langsung dikenakan sanksi denda.
Fakta dan Mitos Seputar Miras
Minuman beralkohol lebih banyak berdampak negatif ketimbang positif pada kesehatan .Konsumsi alkohol tinggi picu 200 penyakit kronis. Inilah hasil riset terbaru terkait fakta dan mitos miras.
Foto: Getty Images
Konsumsi Alkohol Memicu Penyakit
Hasil riset terbaru WHO tunjukkan fakta, konsumsi di atas 15 liter alkohol murni per tahun, memicu munculnya lebih 200 penyakit kronis diantarnya kanker dan sirosis hati. Setiap tahunnya lebih 3,3 juta orang meninggal sebagai dampak konsumsi minuman beralkohol berlebihan. Juara menenggak alkohol sedunia adalah warga Belarusia (17,5 liter) dan Rusia (15,1 liter) biasanya berupa minuman keras vodka.
Foto: picture-alliance/dpa
Segelas Anggur Jaga Kesehatan?
Riset ilmiah terbaru menepis asumsi yang sudah dianut beberapa dekade itu. Mitos konsumsi alkohol secara moderat, biasanya disebutkan minum satu atau dua gelas anggur sehari, bisa menjaga kesehatan jantung dan memperpanjang umur merupakan hasil penelitian lama yang dianggap bias. Pasalnya dalam riset terdahulu, tidak dibedakan antara bukan peminum dan bekas peminum yang menghentikan kebiasaannya.
Foto: DW/D. P. Lopes
Orang Asia Tak Tahan Alkohol
Pada kebanyakan etnis di Asia enzim yang bertugas melakukan metabolisme alkohol dalam tubuh relatif tidak terlalu aktif. Artinya orang Asia akan lebih cepat mabuk dan tak tahan minuman beralkohol. Walau ada kecenderungan lain, warga Jepang dan Cina mungkin lebih terbiasa dengan minuman beralkohol.
Foto: picture-alliance/dpa
Perempuan Lebih Mudah Mabuk
Ukuran badan dan komposisi tubuh memainkan peranan utama dalam toleransi alkohol pada perempuan. Tubuh perempuan mengandung lebih banyak lemak, hingga alkohol lebih terkonsentrasi. Selain itu perempuan memproduksi lebih sedikit enzim metabolisme alkohol. Sementara tubuh pria mengandung lebih banyak air, dan menyebarkan alkohol ke seluruh tubuh. Jadi toleransi alkohol kaum perempuan lebih rendah.
Foto: Fotolia/Kitty
Sulit Kendalikan Emosi
Alkohol memicu peminumnya menjadi lebih enerjik dan lebih gampang gembira, karena berfungsi sebagai represan. Kerugiannya, akibat inhibitor sistem saraf pusat itu, peminum alkohol sulit mengendalikan emosinya dan lambat reaksi motoriknya. Itu sebabnya acara akbar semacam laga sepakbola bisa lebih meriah akibat penonton mengkonsumsi alkohol dan juga lebih mudah rusuh karena emosi sulit dikontrol.