1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KriminalitasBelanda

Rekor, Belanda Sita 8 Ton Kokain Senilai Rp10 Triliun

11 Agustus 2023

Petugas di Belanda menemukan kokain senilai €600 juta (sekitar Rp10 triliun) dari Ekuador di dalam kontainer berisi pisang. Rotterdam adalah salah satu pelabuhan utama bagi para penyelundup narkoba ke Eropa.

Kokain sitaan di pelabuhan Rotterdam, Belanda
Bea Cukai Belanda menyita sekitar 8 ton kokain yang ditemukan dalam kontainer berisi pisangFoto: Openbaar Ministerie, Netherlands Public Prosecution Service/AP/picture alliance

Pihak berwenang Belanda menyita seberat 8.000 kilogram (8 ton) kokain di pelabuhan Rotterdam, ungkap jaksa penuntut pada hari Kamis (10/08). Kokain tersebut diperkirakan bernilai sekitar €600 juta (sekitar Rp10 triliun).

Penemuan kali ini merupakan tangkapan terbesar yang pernah tercatat di pelabuhan tersebut. Rekor sebelumnya pada tahun 2020, bea cukai Belanda berhasil menyita 4.500 kilogram (4,5 ton) kokain. 

Penyitaan besar lainnya juga pernah terjadi pada tahun 2021, yakni sebanyak 3.600 kilogram (3,6 ton) narkoba berhasil diamankan.

Rekor kokain sitaan ini sebenarnya telah ditemukan pada bulan Juli lalu, tetapi baru diumumkan ke publik pada hari Kamis (10/08).

Kokain tersebut disembunyikan di dalam sebuah kontainer berisi pisang, sebuah angkutan kapal yang tiba dari Ekuador. Terdapat lebih dari 8.000 paket narkoba ditemukan di dalam kontainer tersebut.

"Pada tanggal 13 Juli, bea cukai telah melakukan penyitaan narkoba terbesar yang pernah terjadi di pelabuhan Rotterdam," kata jaksa penuntut. "Sebanyak 8.064 paket kokain (masing-masing) seberat satu kilogram, diekstraksi dari dua belas palet pisang," tambahnya.

"Sekali lagi kami telah berhasil... memberikan pukulan telak bagi para penyelundup narkoba di pelabuhan ini," ungkap Direktur Bea Cukai Rotterdam, Peter van Buijtenen. Dia juga menyebut hasil tangkapan kali ini yang "paling besar."

Rotterdam, pusat perdagangan narkoba

Bea Cukai Belanda mengatakan bahwa muatan kokain dalam jumlah besar seperti itu semakin jarang terjadi, seperti hasil tangkapan sebelumnya yang jauh lebih kecil daripada yang dilaporkan pada hari Kamis (10/08).

Rotterdam adalah salah satu pelabuhan utama bagi para penyelundup narkoba yang membawa kokain ke Eropa.

Pada tahun 2022, sekitar 47 ton narkotika berhasil disita di Rotterdam. Para penyelidik mengatakan bahwa hanya sekitar 50-60% narkoba yang diselundupkan melalui Rotterdam yang berhasil ditemukan dan diamankan.

Lalu, pada paruh pertama tahun 2023 saja, bea cukai Belanda telah berhasil menyita setidaknya 29.702 kilogram narkoba, hasil yang lebih banyak daripada periode yang sama di tahun lalu, yakni sedikit di atas 22 ton.

Belanda, Belgia, dan Spanyol juga termasuk dalam tiga negara Eropa teratas untuk impor kokain ilegal. Sebagian besar narkoba tersebut dikirim dari Panama, Kolombia, dan Ekuador.

Pengumuman hasil tangkapan pada hari Kamis (10/08) ini muncul sehari setelah seorang calon presiden Ekuador, Fernando Villavicencio, ditembak mati usai menghadiri kampanye. Sebelumnya, dia sempat melaporkan adanya ancaman pembunuhan untuk dirinya dan timnya, yang diduga dilakukan oleh geng pengedar narkoba di negara tersebut.

kp/pkp (dpa, AFP)