Sekitar 1400 relawan dan simpatisan pasangan calon Jokowi-Maruf Amin berkumpul dekat kota Den Haag hari Minggu (3/3) dalam acara Temu Akbar bertagar #EropaTetapJokowi.
Iklan
Sejak pagi hari Minggu (03/03) massa berpakaian merah dan putih sudah mengalir ke Aula Grand Slam di Event Plaza, Rijswijk, Belanda, yang berkapasitas 1200 orang. Sejak dua bulan sebelumnya, peserta sudah dapat mendaftarkan diri secara online untuk menghadiri acara dekat kota Den Haag ini.
Sambutan ternyata begitu antusias dan dari pendaftaran online saja yang masuk ke panitia sudah melebihi kapasitas gedung. Padahal masih ada puluhan orang yang datang tanpa mendaftar dan terpaksa harus menunggu di pintu masuk. Akhirnya, sekitar 1400 orang berdesakan mengikuti acara yang berlangsung sampai sore hari.
Hadir tim kampanye dari Jakarta antara lain anggota DPR PDIP Budiman Sujatmiko dan pengamat Andy Widjajanto, yang dikenal sebagai salah satu konseptor visi dan misi Jokowi Nawacita pada pilpres 2014. Selain itu ada anggota DPR dari Partai Nasdem Okky Asokawati, Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ruhut Sitompul dan politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas.
Sementara cuaca hujan dan mendung sepanjang hari, suasana dalam gedung terasa meriah, diramaikan dengan seruan dan slogan-slogan kampanye, orang-orang yang membuat foto dalam kelompok, dan warga yang bertemu dengan sahabat lama dari jauh. Keramaian yang ketika warga dan diaspora Indonesia dari lebih 20 negara bertemu di suatu tempat.
Panitia sudah menyiapkan serangkaian acara budaya, dan para pegiat catering sejak pagi sudah datang dengan berbagai macam makanan dan jajanan nusantara. Bagaimanapun, ada seribu orang yang ingin dikenyangkan. Kopi dan teh disediakan gratis.
Tentu saja ada dengan muatan politik juga, karena ini memang rangkaian kegiatan kampanye. Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan lewat video dari Jakarta dan meminta para relawan menjaga persatuan serta menyebarkan optimisme.
Melihat begitu banyak relawan yang rela mengorbankan waktu untuk datang dari berbagai tempat dengan biaya sendiri, mungkin ini yang membuat Presiden Jokowi tersentuh dan jadi sedikit puitis. "Rasa cinta yang menyala memancarkan aura positif", katanya dan berpesan agar publik berbangga "mempunyai rasa cinta sedalam itu" pada Indonesia.
Temu Akbar Relawan Jokowi se-Eropa di Belanda
Temu Akbar Relawan Jokowi se-Eropa di Belanda, 3 Maret 2019.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Lebih 1000 relawan dan simpatisan
Sekitar 1400 relawan dan simpatisan pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf Amin berkumpul dekat kota Den Haag, Belanda, hari Minggu, 3 Maret 2019. Acara diselingi dengan sajian-sajian budaya nusantara berupa musik dan tarian.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Politisi Demokrat, PDIP dan PSI
Acara diramaikan oleh para caleg dan wakil partai dari Jakarta. Dalam gambar tampak di panggung anggota DPR dari Partai Nasdem Okky Asokawati (kiri), politisi muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany Alatas (tengah) dan Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Ruhut Sitompul (kanan).
Foto: DW/H. Pasuhuk
Dari berbagai negara
Para relawan dari lebih 20 negara Eropa datang untuk mendengarkan pesan-pesan Presiden Jokowi (lewat video) dan tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin yang datang dari Jakarta.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Datang dengan biaya sendiri
Para relawan dan simpatisan datang dari berbagai negara dengan biaya sendiri, dari utara sampai selatan Eropa. Dalam foto tampak rombongan relawan dari Austria.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Rombongan relawan Inggris
Puluhan relawan dan simpatisan dari Inggris juga hadir di Belanda. Untuk acara ini, mereka kebanyakan menginap 2 malam di Amsterdam dan sekitarnya.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Semangat militan perempuan pendukung Jokowi-Maruf Amin
Para relawan dengan semangat militan memenuhi ruangan dengan teriakan sliogan sahut-menyahut. Kebanyakan yang hadir adalah perempuan.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Konsolidasi relawan dari seluruh Eropa
Acara di Belanda diorgansiasi oleh kelompok relawan seperti Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Bravo-5, Gerakan Wadyabala Jokowi (GWJ) Jaringan Kemandirian Nasional (Jaman), Pos Raya, Satu Indonesia, Teman Jokowi, serta berbagai organisasi kelompok relawan mandiri lainnya.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Diramaikan tim kampanye dari Jakarta
Tim kampanye dari Jakarta yang hadir di Belanda antara lain juru bicara tim kapanye Ruhut Sitompul (kanan), pengamat politik Andy Widjajanto (kedua dari kanan) dan politisi PDIP Budiman Sujatmiko (kedua dari kiri). (Teks: Hendra Pasuhuk/ap)
Foto: DW/H. Pasuhuk
8 foto1 | 8
Mereka yang datang ke Event Plaza untuk mendengar kritik terhadap pemerintahan saat ini tentu salah tempat. Ini adalah ajang pertemuan para relawan yang sudah bekerja keras untuk memenangkan Jokowi-Maruf Amin. Selama ini memang belum ada pertemuan semacam ini dari kubu oposisi Prabowo-Sandiaga Uno di Eropa. Bahkan di kota-kota, hampir tidak ada kegiatan relawan pasangan calon nomor urut 2, sementara para relawan Jokowi-Maruf Amin sudah aktif di kotanya sejak beberapa bulan lalu.
Berbeda dengan di Indonesia, pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan pemilihan legislatif di Eropa akan dilaknsakan tanggal 13 April. Sedangkan penghitungan suara dilakukan serentak dengan penghitungan suara di Indonesia, 17 April. (hp/rzn)
Catatan 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi
Sebanyak 68% penduduk mengaku puas atas kinerja Joko Widodo. Namun setelah tiga tahun berkuasa, catatan kepemimpinan Jokowi banyak menyisakan pekerjaan rumah yang belum dituntaskan, terutama masalah HAM.
Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Terrorisme
Pemerintah mengklaim sebanyak 999 eks-jihadis berhasil mengikuti program deradikalisasi. Sejumlah pengamat juga menghargai satuan anti teror Densus 88 yang kini lebih sering menangkap terduga teroris, dan tidak lagi menembak di tempat. Pendekatan lunak ala Indonesia juga mengundang pujian dunia. Tantangan terbesar adalah RUU Anti Terorisme yang bakal melibatkan TNI dalam penanggulangan terorisme.
Foto: Reuters/W. Putro/Antara Foto
Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur sejak awal menjadi jurus pamungkas Jokowi. Berbagai proyek yang tadinya mangkrak kembali dihidupkan, antara lain jalan Trans-Papua, infrastruktur kelistrikan berkapasitas 35.000 megawatt yang baru tuntas 40% dan transportasi. Di bawah pemerintahannya anggaran infrastruktur digandakan dari 177 triliun Rupiah pada 2014 menjadi 401 triliun untuk tahun anggaran 2017.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Demokrasi
Indeks demokrasi Indonesia banyak menurun di era Jokowi. Pemerintah berkilah, berlangsungnya pilkada ikut mempengaruhi peringkat Indonesia. Sejumlah pengamat menyoroti wacana Ambang Batas Kepresidenan sebesar 20% dan Perppu Ormas yang dinilai bermasalah. Selain itu Indeks Kebebasan Pers selama tiga tahun terakhir juga mencatat kemerdekaan media di Indonesia cenedrung berjalan di tempat.
Foto: picture alliance/abaca/J. Tarigan
Intoleransi
Ujaran kebencian dan kabar hoax menemani kepresidenan Jokowi sejak Pemilu 2014 dan memuncak pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Sejak itu dia mulai aktif memberangus media-media hoax, mengeluarkan Perppu yang membidik organisasi intoleran seperti HTI, menggandeng Facebook dan Twitter buat menghalau fitnah dan membentuk unit anti intoleransi.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Hubungan Internasional
Sejauh ini Istana Negara banyak menitikberatkan kerjasama internasional untuk membantu program pembangunan di dalam negeri seperti diplomasi maritim. Namun tantangan terbesar Indonesia adalah menjadi poros penyeimbang antara kekuatan regional Cina dan negara ASEAN, terutama menyangkut konflik Laut Cina Selatan.
Foto: Reuters/R. A. Tongo
Hak Azasi Manusia
Ada masanya ketika Jokowi menggariskan penuntasan pelanggaran HAM sebagai prioritas utama. Namun cita-cita tersebut menyurut seiring berjalannya roda pemerintahan. RUU Penyiaran misalnya mendiskriminasi kaum minoritas seksual. Sementara rekonsiliasi pembantaian 1965 cendrung berjalan di tempat dan penggunaan hukuman mati yang masih marak menjadi catatan hitam pemerintahan Jokowi.
Foto: Getty Images/U. Ifansasti
Ekonomi
Banyak hal positif yang dicatat dari pemerintahan Joko Widodo di bidang ekonomi, meski tidak membuahkan target pertumbuhan yang dipatok 7%. Selain 16 paket kebijakan, pemerintah juga dinilai sukses meningkatan pemasukan pajak, memperbaiki kemudahan berbisnis, rating investasi dan mempertahankan inflasi. Namun begitu rendahnya konsumsi domestik menjadi catatan muram perekonomian Indonesia.
Foto: Reuters
Lingkungan
Konflik agraria yang kian meruncing membutuhkan reformasi untuk mendamaikan kebijakan lingkungan, tanah adat dan kebutuhan industri. Tahun 2016 saja pemerintah mencatat 400 konflik yang melibatkan 1,2 juta hektar lahan, kebanyakan akibat ekspansi perkebunan. Reformasi agraria masih menjadi agenda besar Indonesia, terutama menyangkut penanggulangan perubahan iklim yang kian mendesak.