Relawan Laut Pulihkan Ekosistem 'Bintang Karang' di Bali
3 November 2021
Demi melestarikan biota laut, Pariama Hutasoit rutin membersihkan sampah di terumbu karang bintang laut. Data tahun 2018 menunjukkan, hanya setengah terumbu karang di Bali yang dianggap dalam kondisi baik.
Iklan
Dengan menggunakan perlengkapan snorkel dan sarung tangan pelindung, Pariama Hutasoit menyelam ke perairan jernih di lepas pantai pulau Bali untuk mengumpulkan sampah plastik dari ekosistem terumbu karang bintang laut yang dipasang oleh konservasinya. Pemasangan bintang karang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan karang baru.
Yayasan Nusa Dua telah memasang hampir 6.000 bintang karang di seluruh Bali. Struktur baja karang tersebut berbentuk heksagonal dengan diameter sekitar satu meter, menjembatani celah di terumbu karang yang sudah mati, sehingga dapat mendorong pertumbuhan kembali.
"Kami bertujuan untuk memasang sekitar 5.000 bintang karang selama lima tahun ke depan," kata Hutasoit, 52, mantan karyawan World Wildlife Fund, mengatakan kepada Reuters. "Dan di masa depan, kami juga jika memungkinkan ingin ekspansi ke luar Bali untuk restorasi terumbu karang."
Iklan
Faktor-faktor penyebab kerusakan terumbu karang
Menurut Inisiatif Segitiga Karang, sebuah proyek restorasi karang transnasional, Indonesia setidaknya memiliki lebih dari 75% spesies karang dunia, tetapi banyak di antaranya yang mengalami erosi dan pemutihan setiap tahun.
Berdasarkan laporan Departemen Kelautan dan Perikanan Bali tahun 2018, hanya setengah terumbu karang Bali yang dianggap dalam kondisi "baik". Sedangkan 30% dalam kondisi "buruk" dan sisanya 15% dalam kondisi "sangat buruk".
Kerusakan terumbu karang disebabkan oleh aktivitas manusia, termasuk penangkapan ikan yang merusak, pemanasan global, dan gelombang besar.
Bagian dari tugas Yayasan Nusa Dua adalah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya melindungi terumbu karang Bali.
Bahaya Penggunaan Cantrang bagi Ekosistem Laut
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluarkan surat edaran Nomor 72/MEN-KP/II/2016 tentang larangan penggunaan cantrang untuk mengambil sumber daya laut di perairan Indonesia.
Foto: Rob Bouwman/Fotolia
Apa itu cantrang?
Pukat atau trawl yang di Indonesia dikenal sebagai cantrang, merupakan alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan yang dilengkapi dua tali penarik yang cukup panjang yang dikaitkan pada ujung sayap jaring. Bagian utama dari alat tangkap ini terdiri dari kantong, badan, sayap atau kaki, mulut jaring, tali penarik (warp), pelampung dan pemberat.
Foto: Getty Images/AFP/M. Mochet
Penangkapan berlebih
Jutaan kehidupan laut ikut terjaring pukat setiap tahunnya. Pukat yang begitu mudah untuk mengambil banyak tangkapan di laut telah dilakukan begitu intensif sehingga menghabiskan banyak jenis ikan di seluruh belahan dunia. Penangkapan harus dikelola dengan ketat atau dalam beberapa tahun ke depan berbagai varietas ikan akan menjadi sedikit bahkan punah.
Foto: Getty Images/M. Mochet
Pukat menangkap semua hewan laut
Terlepas dari variasi metode yang berbeda, satu hal yang dimiliki semua pukat adalah bahwa pada dasarnya mereka memiliki sebuah lubang besar di laut, jadi mereka menangkap banyak hal yang tidak mereka coba tangkap. Ikan yang tidak dikonsumsi, mamalia laut, bahkan burung laut. Jala kecil juga menangkap ikan kecil. Banyak bayi dari spesies ikan besar, dan tidak memiliki pasar tertangkap lalu mati.
Foto: picture-alliance/dpa
Destabilisasi dasar laut
Saat jaring diseret dan diberi pemberat alat tersebut menyapu bersih sepanjang dasar laut. Sebagian besar dasar laut yang dalam memiliki kondisi yang sangat stabil. Arus stabil, suhu stabil (dingin, benda tumbuh perlahan). Tidak banyak yang mengganggu ketenangan kecuali pukat-pukat nelayan.
Foto: picture-alliance/Balance/Photoshot
Kerusakan terumbu karang
Banyak spesies karang memiliki spesialisasi untuk tumbuh dalam air yang dalam dan dingin. Mereka memiliki proses tumbuh selama berabad-abad. Terumbu karang ini memiliki usia tumbuh yang paling tua di Bumi. Di sinilah ikan hidup dan bersembunyi, itu habitat mereka. Ada juga jenis karang yang lembut. Bisa dibayangkan saat karang-karang tersebut disapu oleh pukat yang berat.
Foto: picture-alliance/blickwinkel
Menghancurkan binatang bertubuh kecil dan lembut
Pukat menghancurkan anemon, spons, pennatula, bulu babi, dan binatang kecil dan rapuh lainnya. Dasar laut menyimpan makhluk hidup yang lembut dan rapuh. Dengan jaring pukat yang menyapu dengan pemberat tentu menghancurkan kehidupan mereka.
Foto: Fotografie Dos Winkel, www.dos-bertie-winkel.com & www.seafirst.nl
Menghancurkan kehidupan di dasar laut
Milyaran hewan bercangkang dan bertubuh lunak seperti cacing, amphipod, kerang, lobster, dan lainnya tinggal di dasar laut di lubang mereka yang sepi. Fauna ini juga merupakan makanan untuk ikan dan kepiting. Bila ikan kekurangan persediaan makan maka ia akan punah dengan sendirinya.
Foto: cc-by-sa-CSIRO
Keadilan untuk semua
Dunia tidak dibuat hanya untuk kita yang hidup saat ini. Akan ada banyak orang di masa depan yang akan mendapatkan apa yang kita tinggalkan dan tidak bisa menikmati apa yang kita rusak. Melestarikan kehidupan laut adalah hal yang layak dan penting dilakukan untuk generasi mendatang. yp/ap (greenpeace)
Foto: Eric Gevaert/Fotolia
8 foto1 | 8
Dampak penambangan terumbu karang
I Nyoman Sadnya, seorang nelayan setempat, mengatakan bahwa orang tuanya telah menambang terumbu karang selama beberapa dekade karena tidak menyadari dampak jangka panjang yang merusak.
"Orang tua saya tidak punya pekerjaan dan daerah di sini dulunya adalah daerah kering, dan kadang-kadang sulit untuk menemukan makanan," katanya. "Jadi, orang tua saya memilih menambang karang untuk bahan bangunan, karena mereka tidak tahu (itu buruk)."
Karang, yang kerap kali digunakan untuk membangun rumah dan hiasan, adalah sumber pendapatan bagi orang tuanya. "Dengan melihat kondisi terumbu karang saat ini, kami menyadari bahwa apa yang kami lakukan di masa lalu kepada mereka adalah sepenuhnya salah," katanya.
Hutasoit memanfaatkan peringatan Hari Laut Sedunia pada 8 Juni untuk memohon lebih banyak dukungan bagi regenerasi terumbu karang.
Pemusnahan Terumbu Karang Picu Bencana Ekonomi Berat