Remajakan Senjata Nuklir, Negara Adidaya Waspadai Konflik
26 September 2015
Kendati banyak berkurang, persediaan senjata nuklir yang dimiliki sembilan negara dimodernisasi buat menangkal ancaman baru. Saat ini sekitar 1800 hulu ledak nuklir berada dalam status siaga.
Iklan
Cadangan hulu ledak nuklir di dunia tahun ini tercatat turun menjadi 15.850, kebanyakan karena kebijakan Amerika Serikat dan Rusia. Temuan tersebut diumumkan oleh lembaga penelitian asal Swedia, Stockholm Peace Research Institute (SIPRI).
Namun begitu SIPRI juga mengklaim kedua negara adidaya dan tujuh negara lain yang memiliki senjata nuklir terus memodernisasi alat perangnya. Secara keseluruhan, jumlah hulu ledak nuklir tahun ini berkurang sebanyak 500 buah dari tahun 2014. Jumlah tersebut mencakup hulu ledak aktif, yang tersimpan atau yang siap dinonaktifkan.
Selain kedua negara tersebut, Inggris, Perancis, Israel, Korea Utara, Cina, India dan Pakistan juga termasuk ke dalam kelompok elit negara berkekuatan nuklir. "Kabar baiknya jumlah senjata nuklir terus berkurang," kata peneliti SIPRI, Shannon Kile.
Nuklir Sebagai Tumpuan Strategi Keamanan
"Kabar buruknya semua negara yang memiliki senjata nuklir terus melakukan peremajaan, entah itu dengan memodernisasi atau membangun sistem baru," imbuhnya. Sekitar 90%persediaan hulu ledak nuklir di dunia dimiliki oleh Rusia dan AS.
Tercatat AS memiliki 7260 dan Rusia memiliki 7500 hulu ledak nuklir. Menurut temuan SIPRI, AS, Rusia, Inggris dan Perancis memiliki sekitar 4300 senjata nuklir yang siap beroperasi, 1800 di antaranya berada dalam situasi siaga.
Lima Ancaman bagi Kehidupan di Bumi
Bukanlah perubahan iklim atau jatuhnya meteor raksasa yang menjadi ancaman dapat memusnahkan mahluk hidup di planet bumi, melainkan manusia. Demikian menurut ulasan di theconversation.com
Foto: picture-alliance/PIXSELL/Puklavec
1. Perang Nuklir
Jika negara-negara adidaya atom berperang, ratusan juta orang secara langsung akan menjadi korban keganasan senjata ini. Namun ancaman sebenarnya adalah dampak dari perang nuklir tersebut yang dikenal dengan sebutan “musim dingin nuklir“. Suhu dingin dan kekeringan akan mendera bumi selama ratusan tahun, menyebabkan ancaman kelaparan global.
Foto: Getty Images/AFP
2. Bioteknologi
Pandemi alami telah menelan lebih banyak korban jiwa dibandingkan perang. Namun pandemi alami bukanlah dianggap sebagai ancaman eksistensi manusia. Sayangnya, sekarang kita mampu membuat satu penyakit menjadi lebih ganas. Salah satu contoh adalah virus Ectromelia. Virus yang menyebabkan cacar pada tikus ini berhasil dikembangkan sehingga menjadi lebih ganas dan dapat pula menyerang manusia.
Foto: imago/Science Photo Library
3. Kecerdasan
Kecerdasan atau kepintaran memiliki kekuatan dasyat. Dan kecerdasan memang diperlukan untuk mencapai satu tujuan. Tetapi masalahnya adalah jika individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan menggunakan kecerdasan secara cerdik untuk mencapai tujuan yang berujung pada bencana di pihak lain. Tidak ada alasan untuk berkata bahwa kecerdasan akan membuat orang berperilaku baik dan bermoral.
Foto: Fotolia/DOC RABE Media
4. Nanoteknologi
Teknologi ini, yang mampu memanipulasi materi pada skala atomik atau molekular, sebenarnya tidak berbahaya, bahkan sangat bermanfaat. Masalahnya adalah, seperti bioteknologi, teknologi ini dapat disalahgunakan. Risiko yang paling jelas adalah bahwa teknologi ini dapat digunakan untuk memproduksi senjata secara cepat dan murah.
Foto: picture-alliance/dpa
5. Sesuatu yang tidak diketahui
Kemungkinan lain yang dapat membinasakan kehidupan di bumi adalah sesuatu yang mematikan dan mengintai di luar sana, tapi tidak kita kenal sebelumnya. Hanya karena ada kemungkinan bahaya yang tidak diketahui, bukan berarti bahwa kita tidak perlu untuk berusaha mencari tahu bentuk ancaman ini.
Foto: Fotolia/andreiuc88
Perubahan Iklim dan Meteor
Perubahan iklim atau meteor raksasa dianggap bukan ancaman bagi kehidupan. Memang mengkhawatirkan, namun perubahan iklim diperkirakan tidak akan membuat planet bumi tidak bisa dihuni. Meteor raksasa mungkin saja menerjang bumi, tapi kemungkinannya sangat kecil. Kedua Faktor alam ini kemungkinannya jauh lebih kecil dibandingkan ancaman perang nuklir, yang telah mengintai selama 70 tahun.
Foto: picture alliance/dpa
6 foto1 | 6
Betapapun juga senjata nuklir masih menjadi "tumpuan utama dalam strategi keamanan nasional," milik ke-sembilan negara tersebut, ujar Kile. Amerika contohnya baru saja meremajakan fasilitas produksi senjata nuklir yang dibuat tahun 1960an.
Cina Andalkan Nuklir buat Hadapi AS
Rusia juga telah mengembangkan sistem baru buat menggantikan sistem lama yang berasal dari era Uni Sovyet.
Adapun Cina ditaksir memiliki 260 hulu ledak nuklir, sedikit bertambah dibandingkan tahun lalu. SIPRI mengamati tren baru, di mana Cina belakangan rajin menyiagakan senjata nuklirnya buat menangkal ancaman oleh AS, ujar kile.
India saat ini memiliki 90 hingga 110 hulu ledak, dan Pakistan antara 100 sampai 120. Sementara persediaan nuklir Israel tidak banyak berubah dan tetap berada di kisaran 80 hulu ledak, tulis SIPRI. Terakhir Korea Utara yang pertamakali menggelar ujicoba nuklir 2006 silam diyakini memiliki 6 hingga 8 senjata nuklir.