1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rencana Baru Penyelamatan Perbankan AS

as24 Maret 2009

Paket penyelamatan dari menteri keuangan AS Timothy Geithner ini berisiko besar. Juga krisis akan tetap bertahan.

Program baru penyelamatan sektor perbankan dari pemerintah AS menjadi tema komentar dalam sejumlah harian internasional.

Harian Inggris The Independent yang terbit di London dalam tajuknya berkomentar :

Rencana pengambil alihan kredit macet dari bank-bank AS yang nyaris ambruk, memicu sentimen positif di bursa saham seluruh dunia. Akan tetapi terdapat dua risiko besar. Pertama, kredit macet dan kertas berharga ini benar-benar busuk, sehingga pada akhirnya para pembayar pajak yang harus menanggung kerugiannya. Dan yang kedua, rencana untuk mendongkrak bisnis kredit dapat mengalami kegagalan, jika bank-bank bersangkutan lebih buruk kondisinya, ketimbang yang dilaporkan kepada pemerintahan Obama. Rencana penyelamatan dari menteri keuangan Timothy Geithner berdasarkan asumsi, bahwa bank-bank besar tsb sebetulnya masih dalam kondisi baik, dan hanya memerlukan bantuan agar dapat kembali membangun kepercayaan publik. Akan tetapi, para pakar meyakini, bank-bank ini sebetulnya sudah pailit dan tidak dapat melanjutkan kembali bisnis kreditnya, sampai bank ini diambil alih negara.

Harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich berkomentar :

Rencana peneyelamatan diubah, tapi krisis tetap bertahan. Rencana terbaru dari menteri keuangan Timothy Geithner mengingatkan kita pada rencana penyelamatan asset yang terancam dari bulan Oktober tahun lalu. Krisis likuiditas sudah lama berkembang menjadi krisis kebangkrutan. Jelas terlihat, program terbaru ini mengandung ancaman bahaya, bahwa dana talangan negara itu tidak mendukung struktur yang mampu bertahan hidup. Tapi hanya menunda pengurangan kelebihan kapasitas di dunia perbankan Amerika, dan dengan itu memperpanjang masa krisis. Sekarang yang diperlukan bukan hanya dana talangan dari negara, melainkan tugas berat yang tidak populer yakni perombakan total sektor perbankan.

Harian Swiss lainnya yang juga terbit di Zürich Tages-Anzeiger berkomentar senada :

Walaupun bursa Amerika menanggapinya secara positif, rencana Geithner itu juga mengandung risiko besar. Bukan hanya menyangkut jabatan menteri keuangan itu sendiri, yang dapat tumbang jika program ini gagal. Namun juga menyangkut kemarahan warga AS. Setelah era ketidak adilan sosial selama beberapa dekade, dan kini bantuan penyelamatan yang tidak masuk akal sebesar trilyunan Dolar untuk sektor perbankan, kesabaran warga sudah habis. Masa jabatan presiden Obama, ibaratnya sekarang ini tergantung di tangan menteri Timothy Geithner dan para investor swasta.

Terakhir harian Perancis Paris-Normandie yang terbit di Rouen berkomentar :

Kita mengerti. Bank-bank itu harus diselamatkan dengan ongkos setinggi apapun. Kita dengar nada yang sama, dari Washington, Paris, London, Berlin hingga ke Brussel. Jika kita tidak membebaskan sektor perbankan dari produk-produknya yang beracun, kita semua akan kalah!. Tapi setelah bank-bank itu tertolong, lalu bagaimana? Bagaimana caranya kita mengawasi bisnis perbankan di masa depan? Dan bagaimana agar bank-bank itu jangan sampai kembali tergelincir? Untuk itu diperlukan keberanian, untuk melupakan prinsip ultra-liberal dalam regulasi sistem keuangan global.