1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Reaksi Skeptis atas Rencana Tes Corona di Bayern

29 Juni 2020

Bayern, negara bagian Jerman dengan jumlah kasus serta kematian terbesar akibat COVID-19, rencanakan tes bagi seluruh penduduknya. Menteri Kesehatan Jerman peringatkan bisa timbulnya rasa aman semu.

Symbolbild Bluttest Antikörpertest Test Coronavirus
Foto: Imago Images

Pemerintah negara bagian Bayern di bagian selatan Jerman menyatakan Minggu (28/06), akan tawarkan tes virus corona bagi semua orang di negara bagian itu.

"Seluruh penduduk Bayern akan ditawari kesempatan untuk dites oleh dokter, apakah dirinya terinfeksi COVID-19. Termasuk bagi mereka yang tidak menunjukkan gejala apapun", kata Menteri Kesehatan Bayern, Melanie Huml.

Negara bagian itu juga akan membayar tagihan atas tes tersebut, jika biayanya tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan publik.

Huml menambahkan, salah satu hal terpenting dalam konsep tes massal ini adalah, semua orang yang ingin dites apakah tertular SARS-COV-2 harus bisa dapat kesempatan.

Bayern menjadi negara bagian Jerman pertama yang menawarkan tes bagi semua orang. Hingga sekarang, tes hanya difokuskan bagi orang-orang yang menunjukkan simtom atau kemungkinan besar tertular, juga bagi orang-orang dengan profesi yang membuat mereka bisa dengan mudah tertular.

Robert Koch Institut, lembaga penelitian yang memonitor penyebaran penyakit di Jerman melaporkan, Bayern sudah mencatat 48.294 kasus infeksi dengan 2.592 kasus kematian yang terkait COVID-19. Jumlah itu lebih banyak dari negara bagian lainnya di Jerman.

Keputusan tes corona bagi seluruh penduduk diambil setelah penyebaran skala besar yang berkaitan dengan tempat penjagalan dan pabrik daging Tönnies di Gütersloh, negara bagian Nordrhein Westfalen beberapa pekan lalu.

Tes bisa berikan rasa aman semu

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn menyatakan dukungannya bagi rencana tes di Bayern, tetapi juga mengemukakan, bahwa orang tidak boleh mendapat rasa aman yang semu.

Ia menambahkan, "Memang tes yang ekstensif masuk akal. Terutama untuk meredam penyebaran wabah di sebuah wilayah. Kami sudah menyesuaikan konsep pengetesan bagi seluruh Jerman." Demikian dikatakan Spahn kepada kantor berita DPA.

Tetapi, tes corona itu ibaratnya hanya sebuah hasil jepretan foto, kata Spahn dan menekankan, "Itu tidak boleh mengibuli orang sehingga merasakan keamanan yang semu."

Karin Maag, pakar kesehatan dari Partai Kristen Demokrat (CDU) di parlemen Bundestag juga mengungkap kekhawatiran sama.

"Segera setelah tes, saya tahu, apakah saya positif terinfeksi atau tidak. Tapi saya tetap bisa terinfeksi di hari-hari setelahnya," demikian dikatakan Maag dalam wawancara dengan media Jerman, Augsburger Allgemeine.

Pakar kesehatan dari Partai Sosial Demokrat (SPD), Karl Lauterbach, menyerukan dilakukannya tes yang lebih terarah.

Lauterbach menekankan, "Kita harus menjamin, bahwa orang-orang yang memerlukan tes, mendapatkannya. Juga bahwa tes itu menjadi lebih murah."

Ed.: ml/as   (ap, dpa)