1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Reshuffle: Konsolidasi Politik atau Perbaikan Kinerja?

6 Juli 2015

Presiden Joko Widodo didesak merombak tim ekonomi. Selain dinilai tidak mumpuni, para menteri juga dianggap menyebabkan kericuhan pasar. Jokowi diminta menjauhkan diri dari pengaruh politik dan fokus pada kinerja kabinet

Joko Widodo Gruppenfoto Kabinett nach der Vereidigung 27.10.2014
Foto: Reuters/Beawiharta

Jelang perayaan Idul Fitri, isu perombakan kabinet kian gencar bergulir. Tekanan terutama diarahkan pada tim ekonomi yang diyakini berkinerja buruk. Berikut gunjang-gunjing reshuffle yang kami rangkum dari media sosial.

Akun anonim Partai Socmed menilai Presiden Jokowi harus mengutamakan perombakan tim ekonomi



Adapun Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq mengingatkan Jokowi soal prioritas perombakan kabinet.



Menurutnya selain perbaikan kinerja, Jokowi membutuhkan konsolidasi politik untuk menjalankan program ekonomi. Isu politik seputar reshuffle menguat setelah adanya pemain baru, yakni PAN, yang digadang-gadang akan masuk ke kabinet.

Sementara ekonom senior, Faisal Basri, mengritik pernyataan Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Secara umum komunikasi yang buruk antara tim ekonomi dinilai memperlemah kepercayaan pasar terhadap Indonesia.

Adapun Rizal Ramli yang diisukan akan masuk kabinet, telah lebih dulu pasang kaki ajukan diri sebagai calon alternatif.



rzn/vlz (twitter)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait