1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Resolusi PBB terhadap Korea Utara

17 Oktober 2006

Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi terhadap Korea Utara sebagai reaksi uji coba atom yang dilakukannya.

Harian Austria Salzburger Nachrichten menulis:

"Masih tetap tidak dapat diperhitungkan, bagaimana rejim yang dikucilkan di Pyongyang memberikan reaksi terhadap meningkatnya tekanan. Cina masih tetap memegang kunci bagi penyelesaian konflik tersebut. Pemerintah di Beijing melepaskan hubungan khusus dengan Korea Utara, dan atas desakan Amerika Serikat menyetujui sanksi terbatas. Tapi pimpinan Cina tetap menolak dilakukannya setiap bentuk aksi militer dan menunda mengunakan tekanan politiknya sendiri terhadap Korea Utara“

Harian Rusia Kommersant yang terbit di Moskow menulis:

“Tujuan utama masyarakat internasional untuk mencegah perluasan senjata atom, dengan menggunakan resolusi tersebut, tidak akan memberikan hasil. Resolusi ini ibarat obat yang tidak mujarab. Tapi biarkan Presiden Amerika Serikat George W. Bush yang mendorong Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi terhadap Korea Utara itu merayakannya. Setelah mengalami sejumlah kegagalan di tingkat internasional, Partai Republik dari Presiden Bush mempercayai bahwa resolus ini dapat menjadi obat yang mujarab untuk meraih keberhasilan dalam pemilihan kongres di Amerika Serikat bulan November mendatang.

Sementara harian Italia La Stampa menonjolkan perbedaan posisi dalam konflik atom Korea Utara.

“Cina dan Amerika Serikat terlibat perdebatan sengit mengenai penerapan sanksi PBB terhadap Korea Utara. Kurang dari 24 jam, setelah resolusi mengenai Korea Utara diputuskan Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Cina di Washington mengungkapkan, untuk mengawasi lalu lintas barang dari dan ke Korea Utara, pemerintah di Beijing tidak akan ambil bagian. Sehubungan dengan panjangnya tapal perbatasan antara Cina dan Korea, sikap pemerintah di Beijing itu menimbulkan kecemasan, bahwa sanksi terhadap Korea Utara akan amat sulit diterapkan.

Sedangkan harian Norwegia Affenposten yang terbit di Oslo berkomentar:

“Boikot perdagangan sangat jarang memberikan hasil seperti yang diharapkan. Tapi dibalik itu, terdapat harapan, bahwa dengan ancaman untuk melakukan pengucilan internasional secara penuh, akan dapat mengubah sikap Korea Utara selama ini mengenai program atomnya. Bila tidak, maka harus diperkirakan meruncingnya konflik. Bagi masyarakat internasional adalah penting, konflik semacam itu ditangani dalam kerangka PBB dan bukannya lewat tindakan sepihak Amerika Serikat atau negara lainnya. Menangani situasi yang berbahaya di Korea Utara dengan tepat, juga akan dapat meningkatkan peluang untuk mencapai kemajuan dalam memecahkan konflik atom Iran. Kesepakatan dunia internasional lewat PBB akan dapat mengurangi ketegangan, menyingkirkan ancaman penanganan yang tergesa-gesa. Dalam hal ini, antara lain menyingkirkan kecemasan diambilnya tindakan militer secara sepihak.“