Resosialisasi Bekas Taliban Ada Syaratnya
5 Februari 2010Beberapa pekan lalu Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengusulkan penyediaan dana bagi anggota Taliban yang bersedia berintegrasi kembali dengan masyarakat, sehingga perdamaian dapat tercapai. Untuk usulan itu Westerwelle harus menghadapi banyak kritik, terutama dari pers Jerman. Dalam konferensi Afghanistan yang baru lalu di London, usulan itu menjadi proyek kongkrit.
Dukungan NATO
Sejumlah negara bersedia menyediakan dana untuk proyek reintegrasi ini. Jerman misalnya, akan memberikan 10 juta Euro dalam lima tahun mendatang. Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen juga bersedia menerima ide itu, dan memberikan komentar terhadap kritik yang dilontarkan.
Menjelang konferensi menteri pertahanan di Istanbul Rasmussen menyebut usul tersebut investasi bagi perdamaian. Rasmussen mengatakan, "Di Afghanistan banyak orang tidak berperang karena alasan agama atau ideologi. Mereka tidak selalu secara ideologis melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan internasional. Mereka berperang untuk Taliban agar mendapat uang walaupun sedikit. Hanya supaya dapat membeli kebutuhan hidup atau karena kesulitan lainnya. Kami menawarkan jalan baru dalam hidup mereka.“
Ada Syaratnya
Rasmussen terutama berusaha menghilangkan anggapan, bahwa Barat berusaha membeli perdamaian di Afghanistan dengan cara-cara yang pantas disangsikan. Ia menjelaskan, "Sejumlah syarat harus dipenuhi terlebih dahulu. Pertama proses ini harus dipimpin oleh warga Afghanistan sendiri. Kedua, setiap tawaran perdamaian harus memperhatikan konstitusi negara itu dan hukum internasional. Itu berarti, pelaksanaannya harus memperhatikan juga demokrasi dan hak asasi, termasuk di dalamnya hak-hak perempuan. Jadi kami mendukung perdamaian dan resosialisasi, tanpa mengorbankan nilai-nilai serta kepentingan kami.“
Dalam penjelasannya Rasmussen tidak menjawab sebuah pertanyaan yaitu: bagaimana dapat dijamin bahwa anggota Taliban yang mendapat uang, kemudian akan berhenti berperang? Kemudian bagaimana cara menentukan anggota Taliban yang ikut berperang karena alasan ekonomi? Kedua pertanyaan ini kemungkinan akan terus didiskusikan di Istanbul.
Masalah Dana
Tetapi uang tidak hanya menjadi masalah dalam urusan reintegrasi. Penguatan militer Afghanistan juga menghadapi masalah pendanaan. NATO menyatakan, dari dana yang diperlukan tiap tahunnya, baru seperlima yang dibayar. Tetapi semua rencana penarikan diri pasukan asing tergantung pada kesiapan tentara Afghanistan untuk menggantikan mereka.
Oleh sebab itu, pada akhirnya masalah penarikan tentara asing juga menjadi masalah keuangan. Bukan kebetulan, bahwa jumlah dana yang diperlukan baru diumumkan sekarang. Baik konferensi NATO di Istanbul, maupun konferensi keamanan di München, yang menjadi kelanjutannya, merupakan kesempatan untuk menuntut upaya lebih besar dari anggota aliansi militer tersebut.
Christoph Hasselbach / Marjory Linardy
Editor: Asril Ridwan