Di Restoran Good Bank di Berlin-Mitte selada untuk sajian makan, tumbuh di belakang meja saji. Dengan kebun vertikal, rimba beton urban bisa disulap jadi penyuplai pangan, langsung dari kebun ke piring.
Iklan
Restoran Kebun Vertikal di Berlin
03:09
Segar dan sehat. Selada yang disajikan di restoran "Good Bank". Tampilan restoran yang berlokasi di Berlin-Mitte ini, mengingatkan kita pada film fiksi ilmiah. Seladanya tumbuh dalam kebun vertikal, tepat di belakang meja saji.
Ema Paulin pengelola ,Restoran Good Bank menegatakan:"Banyak kebun urban dan proyek kebun vertikal, tapi orang awam jarang punya akses ke teknologinya. Inilah tantangan bagi Good Bank. Di sini kami punya modul kebun vertikal di restoran, yang jadi kontribusi efektif serta efisien bagi produksi sayuran, dan itu ada di depan mata pelanggan."
Tiga jenis sayuran ditanam di sini. Kebun vertikalnya dikembangkan startup "Infarm" dari Berlin. Sistem Hydroponic menyuplai tanaman dengan air, oksigen dan bahan makanan. Lampu LED khusus menggantikan cahaya matahari. Jadi selada di sini berada dalam kondisi konstan, dan berbeda dengan di kebun di luar.
Kota-Kota Hijau Inovatif di Eropa
Lebih dari sepertiga warga Uni Eropa kini tinggal di kota. Melalui konferensi ‘Cities of Tomorrow,' kota-kota di Eropa diajak untuk memenuhi target kawasan. Berikut wujud inovasi kehidupan urban yang berkelanjutan.
Foto: CC/Negu
Kopenhagen yang Hijau
Skandinavia adalah rumah bagi beberapa kota terbersih dan paling inovatif di Eropa. Kopenhagen didapuk sebagai "Ibukota Hijau Eropa 2014". Ibukota Denmark ini menuju netral karbon pada tahun 2025. Transportasi publik ditingkatkan, emisi dibatasi dan warga didorong untuk bersepeda.
Foto: CC/Negu
Energi Terbarukan untuk Transportasi Publik Stockholm
Stockholm menjadi salah satu yang terdepan di Eropa kalau menyangkut udara bersih dan transportasi ramah lingkungan. 75 persen jaringan transportasi kota memanfaatkan energi terbarukan dan pajak kemacetan membantu mendorong warga untuk memakai transportasi publik. Tahun 2007, udara Stockholm memiliki tingkat partikulat terendah di Eropa, dan kualitas udaranya sejak itu terus meningkat.
Foto: picture-alliance/dpa/Paul Eckenrot
Siena: Kota Netral Karbon Pertama di Eropa
Setahun lebih awal dari jadwal, kota Siena di Italia menjadi kota netral karbon pertama di Uni Eropa. Bagaimana caranya? Dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, melindungi hutan, beralih ke biomassa dan memproduksi energi panas bumi. Siena juga memberlakukan perencanaan energi baru yang fokus pada pengurangan konsumsi energi kalangan warga dan bisnis.
Foto: cc-by-sa/Massimo Catarinella
Bus-Bus Hidrogen di Islandia
Berkat lokasinya yang dikelilingi gunung berapi dan sumber air panas, Reykjavik kaya akan opsi energi terbarukan. Kota ini mentargetkan 100 persen bebas dari bahan bakar fosil pada tahun 2050 dan akan sepenuhnya bergantung pada tenaga hidrogen dan panas bumi. Bus-bus hidrogen menjadi transportasi warga di sekitar pulau, dan 90 persen lebih bangunan di ibukota memanfaatkan energi panas bumi.
Foto: picture-alliance/dpa
Trem-Trem di Nantes
Kota terbesar keenam di Perancis, Nantes, memiliki kebijakan transportasi hijau yang fokus pada transportasi publik dan sepeda. Bahkan, Nantes adalah kota pertama di Perancis yang memperkenalkan kembali trem, yang secara dramatis mengurangi polusi udara dan emisi CO2.
Foto: imago/McPHOTO
Menghirup Udara Segar di Vilnius
Meski lalu lintas semakin padat di pusat ibukota Lituania, Vilnius mempunyai salah satu kualitas udara terbaik di Eropa. Kunci suksesnya tidak banyak berpangku pada inovasi namun tradisi lama yakni pepohonan. Hutan-hutan besar, taman dan kebun mengelilingi kota dan politisi setempat bekerja keras untuk memelihara ruang hijau.
Foto: Fotolia/Aleksandr Volkov
Kotoran Manusia Menghangatkan Rumah
Warga kota Didcot di Oxfordshire adalah yang pertama di Inggris yang menghangatkan rumah mereka dengan gas yang terbuat dari tinja mereka sendiri. Butuh sekitar tiga pekan untuk memproses limbah mentah dan menyediakan bahan bakar hayati bagi rumah tangga. Tidak berbau, berkelanjutan dan pasokannya berlimpah.
Foto: Getty Images
Percikan Berkelanjutan di Berlin
Pemerintah ibukota Jerman telah menciptakan ‘waterscape kota’ untuk menarik perhatian warga terhadap pentingnya penggunaan air yang berkelanjutan. Sistem atap hijau dan kolam-kolam yang menampung air hujan kemudian digunakan untuk mengairi kanal-kanal di Potsdamer Platz dan menyuplai baik kamar mandi maupun sistem pemadaman api di gedung-gedung terdekat.
Foto: imago/Schöning
Tantangan Masa Depan
Kota-kota Eropa yang sedang booming menghadapi tantangan besar selain perlindungan lingkungan. Penurunan populasi, polarisasi sosial, dan kerentanan beragam tipe kota akan semakin mempengaruhi pembangunan perkotaan. Isu-isu ini juga menjadi bahasan utama dalam konferensi Cities of Tomorrow di Brussel.
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Guy Galonska, pengelola Infarm Berlin memaparkan teknik kebun vertikal: "Jika kita lihat dari sini: Tanaman mendapat oksigen dari atas. Dan dari bawah mendapat cairan makanan serta mineral yang diperlukan.
Sementara rekannya Erez Galonska menambahkan keuntungan kebun urban semacam itu:"Kita tak perlu lemari pendingin, traktor atau transportasi. Salada kami empat kali lebih ekonomis dan lebih ramah lingkungan. Salada yang ditanam di sini, produksi emisi CO2 lebih sedikit dari selada dari Supermarket."
Konsep hijau dan kontak konsumen
Di restoran Good Bank, setelah dipanen, tanaman baru kembali disemai. Perlu waktu 20 hingga 30 hari hingga tanaman baru siap panen. Lahan perkotaan yang terlantar, kini bisa dijadikan kebun vertikal. Inilah alasan utama pemilik membuka restorannya. Sama persis seperti fakta, bahwa pengunjung di sini, mendapat akses langsung ke bahan pangan yang dijajakan.
Rumah di Pohon-Pohon Kota Berlin
Tidak hanya anak-anak, orang dewasa kadang juga ingin punya rumah pohon. Untuk bersembunyi, tinggal, atau bermimpi. Ini contoh-contoh rumah pohon dari Berlin.
Foto: gemeinfrei
UFO di Tengah Pohon
Orang dewasa kadang juga ingin menyendiri di rumah pohon. Bermain di rumah pohon kini jadi tren di Berlin, dan tidak selalu terbuat dari kayu. Rumah pohon bernama "Spreebogen" ini dibuat arsitek Andreas Wenning. Rumah pohon tersebut dilapisi baja. Jika dilihat sepintas lalu, tampak seperti UFO.
Foto: Andreas Wenning
Rumah Pohon dengan Dinding Putih
Rumah pohon "Spreebogen" berdiri di dekat pelabuhan kecil di tepi sungai Spree di Berlin. Jadi pemiliknya tidak hanya menikmati pemandangan di pohon, tetapi juga pemandangan sungai. Rumah pohon itu juga menunjukkan, orang bisa tinggal di ruang sempit, setidaknya jika pemandangan dan interiornya bagus.
Foto: Andreas Wenning
Pohon Jadi Intinya
Rumah pohon ini, yang juga bisa jadi instalasi cahaya di malam hari. Dibuka tahun 2012 di Fischerinsel, Berlin, tiga tingkatnya dihubungkan tangga dan mengitari pohon. Pohon tetap bisa tumbuh walaupun ditempati rumah itu. Rumah pohon ini dibuat arsitek Florian Kneer dan Bernita Le Gerrette. Inspirasinya dari gambar yang dibuat anak-anak.
Foto: Andreas Labes
Rumah Pohon dengan Tenaga Sukarela
Anggaran dibatasi hanya 5.000 Euro. Oleh sebab itu, rumah pohon membutuhkan banyak pekerja sukarela. Itu tidak sulit diperoleh, karena rumah pohon itu ada di halaman rumah yang dihuni banyak generasi dan disebut KREATIVHAUS. Dengan demikian, banyak orang merasa punya ikatan dengan rumah ini.
Foto: Andreas Labes
Rumah Pohon untuk Semua Orang
Rumah pohon di Potsdam ini juga bukan untuk kepentingan pribadi. Arsitek Emanuel Stahlmann dan timnya mendapat pesanan untuk membuat rumah pohon yang bisa dimasuki semua orang. Jadi ini bukan hanya tempat bermain anak-anak, tapi juga ruang istirahat di pepohonan. Jendela dalam bentuk berbeda-beda juga menarik perhatian ke luar.
Foto: Malte Schmidt
Rumah bisa Terguncang
Rumah pohon itu digantung hanya dengan tali baja pada dua pohon Ek. Sehingga rumah bisa mengalami pergerakan sedikit, dan memberi orang perasaan sedang berada di alam, dan harus percaya kekuatan pohon. Agar orang tidak merasa takut pohon akan rubuh, diperlukan kerjasama antara pakar bangunan dan pohon.
Foto: Malte Schmidt
Rumah Pohon dengan 80 Segi Tiga
Bola berukuran besar ini ada di bagian Berlin yang bernama Kreuzberg. Dengan garis tengahnya yang empat meter, rumah pohon ini menyediakan ruang tinggal 12 meter persegi. Rumah ini digantung sekitar tiga setengah meter di atas tanah, pada tiga pohon. Dari bola ini ada tangga menuju pintu masuk, di bawahnya, dan ada juga tangga menuju teras. Guncangan kecil kerap terjadi pada rumah ini.
Foto: Emanuel Stahlmann
Rumah Pohon di Dalam Rumah
Rumah pohon ini, sampai sekarang hanya berbentuk model tiga dimensi. Ini proyek masyarakat dan seniman di daerah Wedding. Ide mereka: mendirikan rumah pohon di sekitar pilar yang berdiri di tengah ruangan seluas 140 meter persegi dengan langit-langit tinggi. Dari segi estetika, ini jadi percampuran antara karya Gaudí, Frank Lloyd Wright, "Lord of the Rings", "Avatar" dan bentuk dari alam.
Foto: Das Baumhaus GbR
Rumah di Tanah Tak Bertuan
Ketika Berlin masih terbelah Barat dan Timur, kota itu sudah jadi lokasi rumah pohon yang kreatif. Rumah pohon di tembok Berlin adalah rumah tamah yang didirikan pada dua pohon. Ketika Osman Kalin, yang berasal dari Turki membuatnya 1983, petak itu ada di tanah tak bertuan tepat di perbatasan. Ia beruntung karena rumahnya tidak digusur.
Foto: gemeinfrei
9 foto1 | 9
Pengelola restoran Good Bank, Leandro Vergani menjelaskan:"Dalam pertanian tradisional, tidak ada kontak dengan konsumen. Di sini kami punya peluang bagus, untuk menjalin kontak dengan konsumen."
Bahan lainnya, masih tetap harus dibeli dari luar. "Good Bank" yang dibuka beberapa bulan lalu, mendapat beragam tanggapan dari pelanggan.
"Saya tak bisa membayangkan, semua terus tumbuh di sini. Mungkin lebih pada tujuan promosi" , ujar seorang pelanggan. Seorang pengunjung lainnya bertanya :Apakah ini "Urban Gardening"? Saya tak tahu, tapi ini menarik." Ditimpali pengunjung berikutnya:
"Kalau selada dattang dari luar, dan saya tahu, bagi saya ini tetap bagus. Mungkin sama segarnya dan tak perlu tumbuh di tembok."
Apakah konsep restoran dengan urban farming ini bukan sekedar tren?, tapi benar-benar tuntutan konsumn, sang waktulah yang akan menguji dan membuktikan suksesnya.
Tren Urban Farming di Berbagai Metropolitan Dunia
Urban Farming atau sering disebut Pertanian Perkotaan kini merambah di berbagai metropolitan. Dari Berlin sampai Bangkok, penduduk kota mulai berkebun di atas atap dan dinding.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
Kebangkitan urban farming
Balkon, dinding, atap - semua jenis ruang perkotaan dapat diubah menjadi zona pertanian mini. Penduduk Bumi akan mencapai 10 miliar orang pada tahun. 2/3nya akan tinggal di kota-kota. Kebutuhan nutrisi untuk milyaran orang di era perubahan iklim menjadi salah satu tantangan terbesar abad ke-21. Di situlah urban farming bisa membantu.
Foto: Imago/UIG
Menghijaukan kota
Penduduk kota merindukan alam. Itu sebabnya, berkebun di perkotaan cepat jadi tren. Antara lain untuk meningkatkan kualitas hidup dan menciptakan ikatan sosial dalam masyarakat. Urban farming meningkatkan perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja dan mendukung ketahanan pangan yang lebih besar.
Foto: Imago/AFLO/Yoshio Tsunoda
Kebun bisa mendinginkan kota
Perkebunan perkotaan membantu membatasi dampak iklim yang memanas dengan mendinginkan kota, sekaligus meningkatkan keanekaragaman hayati di lingkungan perkotaan. HK Farm di Hong Kong, yang didirikan Maret 2012, adalah jaringan taman atap di sekitar Yau Ma Tei, salah satu lingkungan tertua di Hong Kong yang sudah lebih seabad tidak melihat kegiatan pertanian.
Foto: Getty Images/AFP/P. Lopez
Kebun atap membantu perbaikan nutrisi
Brooklyn Grange mengoperasikan perkebunan atap terbesar di dunia di New York City. Mereka menanam lebih dari 22 ton produk organik setiap tahunnya. Mereka juga mengelola lebih dari 30 sarang lebah madu di atas atap di seluruh kota. Ini dimulai 2010 dengan tujuan menciptakan model berkelanjutan untuk pertanian perkotaan, menghasilkan sayuran untuk masyarakat dan menjaga ekosistem.
Foto: Imago/UIG
Mengubah lahan terbuang menjadi kebun organik
Prinzessinnengärten diluncurkan sebagai proyek percontohan tahun 2009 di distrik Kreuzberg, Berlin. Sampah dibersihkan dan dibuat pot-pot sayuran organik. Dan sekarang ada ruang bagi penduduk setempat untuk mengetahui lebih banyak tentang perlindungan iklim.
Foto: Prinzessinnengärten/Marco Clausen
Sawah di atap gedung
Di atas atap the Roppongi Hills business and shopping complex di Tokyo ada sawah. Di sini, orang bisa menanam padi. Di tempat lain di Tokyo, tumbuh semangka, tomat dan cabe. Community members can participate in threshing events, cooking projects, and sake-making courses.
Foto: Imago/AFLO/Yoshio Tsunoda
Memberi makan komunitas
Kebun komunitas Elliniko, di pinggiran kota Athena, adalah salah satu "taman gerilya" yang telah muncul di seluruh Yunani. Terletak di bandara tua yang ditinggalkan pada tahun 2001, para sukarelawan menanam buah dan sayuran untuk membantu warga yang kekurangan.