Revolusi Industri 4.0 dan Mantra Gaib Elektabilitas
Geger Riyanto
Opini penulis tamu
18 Februari 2019
Politisi adalah para penggandrung ilmu gaib. Apakah saya mengatakannya secara harfiah? Tentu saja, kata kritikus Geger Riyanto. Mengapa demikian? Simak opininya.
Iklan
Kurang gandrung apa lagi kalau kenyataannya kita akan segera memiliki hukum positif yang mengatur santet?
Para pejabat DPR kita yang terpelajar itu menyetujui pasal tentang santet dimasukkan ke Rancangan KUHP pada 2016 silam, dan sesegera RKUHP disahkan, kita akan menjadi saksi dagelan orang saling melapor karena merasa ditenung?
Namun, kegandrungan politisi dengan ilmu gaib bukan cuma berarti mereka percaya, terobsesi, mudah ditakut-takuti dengan kekuatan supranatural. Mereka juga menggandrungi secara menggebu-gebu semua istilah yang seketika diucapkan dapat secara gaib membius pendengarnya. Seolah-olah, ketika istilah ini diucapkan, perubahan dramatis akan terjadi. Negara akan sekonyong-konyong menjadi lebih maju karenanya.
Sebut saja revolusi industri 4.0.
Hari-hari ini, instansi-instansi hiruk pikuk dengan istilah revolusi industri 4.0. Satu kaki kita, katanya, sudah menapak ke era di mana evolusi robot tak bisa dihalau lagi. Fungsinya akan berkembang jauh lebih kompleks dari sebelumnya.
Pekerjaan-pekerjaan manusia bakal digantikan olehnya. Pilihan kita, karenanya, hanyalah menyiapkan diri baik-baik atau digantikan robot. Memastikan diri tetap relevan atau tersingkir.
Dan karena telah menyiapkan kerangka dasar yang bernama Making Indonesia 4.0, pejabat-pejabat Indonesia yakin, momentum ada di tangan Indonesia. Revolusi industri 4.0 justru akan kian memajukan Indonesia.
Unicorn Asia Tenggara - Separuhnya di Indonesia!
Asia Tenggara berkembang pesat. Itu antara lain bisa dilihat dari jumlah perusahaan startup dengan valuasi lebih dari 1 miliar Dolar AS yang berlokasi di kawasan ini. Dan separuhnya berasal dari Indonesia.
Foto: Reuters/Beawiharta
Gojek
Perusahaan ini didirikan 2010 oleh Nadiem Makarim. Perusahaan yang bermarkas di Jakarta ini bergerak di bidang jasa angkutan ojek. Saat ini, GO-JEK telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Baru-baru ini Gojek memperluas areal layanannya ke Vietnam dan Thailand. Menurut Katadata.co.id, Valuasi Gojek tahun 2018 sebanyak 5 Miliar Dolar AS.
Foto: Getty Images/AFP/A. Berry
Traveloka
Unicorn ini tawarkan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online, dan fokusnya perjalanan domestik Indonesia. Perusahaan antara lain didirikan oleh Ferry Unardi tahun 2012, dan berkantorpusat di Jakarta. Lewat platform onlinenya, orang bisa memesan hotel, transportasi dan lain-lain secara lebih mudah. Menurut Katadata.co.id., valuasi Traveloka di tahun 2018 mencapai 2 miliar Dolar AS.
Foto: Facebook
Tokopedia
Perusahaan didirikan William Tanuwijaya tahun 2009, dan belokasi di Jakarta. Perusahaan ini menggunakan platform online yang melibatkan individu dan pemilik usaha kecil hingga menengah di Indonesia untuk membuka dan mengelola toko onlinenya. Menurut Katadata.co.id., valuasi Tokopedia di tahun 2018 mencapai 1,3 miliar Dolar AS.
Foto: Facebook
Bukalapak
Bukalapak adalah wadah e-commerce yang memungkinkan penjual dan pembeli melakukan transaksi online aman dengan cara yang sederhana. Akhir 2015, perusahaan mencakup 510.000 usaha kecil dan menengah. Perusahaan diririkan Achmad Zaky tahun 2010. Menurut Katadata.co.id, tahun 2018 valuasi Bukalapak 1 miliar Dolar. Foto: Presiden Jokowi ketika hadir dalam peringatan ulang tahun Bukalapak, 10/01/2019.
Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Grab
Perusahaan berpusat di Singapura, dan didirikan oleh Anthony Tan serta Tan Hooi Ling tahun 2012. Grab terutama menawarkan layanan transportasi, di samping pembayaran menggunakan dompet digital. Menurut Katadata.co.id., valuasi Grab mencapai 10 miliar Dolar AS di tahun 2018.
Foto: Grab
Sea
Perusahaan internet ini didirikan Forrest Li di Singapura, tahun 2009. Menurut Katadata.co.id., valuasi 4,9 miliar Dolar AS di tahun 2018. Saat ini usahanya meliputi permainan online Garena, operator e-commerce Shopee dan layanan pembayaran digital AirPay.
Foto: Sea
Lazada
Lazada adalah perusahaan e-commerce yang didirikan perusahaan Eropa, Rocket Internet tahun 2012, dan dimiliki Alibaba Group. Lazada berpusat di Singapura. Di Indonesia, unicorn ini menawarkan berbagai macam jenis produk, mulai dari elektronik, buku, mainan anak dsb. Menurut Katadata.co.id., tahun 2018 valuasi Lazada sejumlah 3,2 miliar Dolar AS.
Foto: Twitter
Razer
Perusahaan startup ini didirikan 2005 oleh Min-Liang Tan and Robert Krakoff, dan mempunyai dua kantor pusat, yaitu di Singapura dan San Fransisco. Razer bergerak di bidang manufaktur piranti keras game. Menurut Katadata.co.id., valuasi Razer sejumlah 2 miliar Dolar AS di tahun 2018. Ed.: ml/ap (dari berbagai sumber).
Foto: Twitter
8 foto1 | 8
Namun, saya menyarankan Anda membaca dokumen kebanggaan para pejabat tersebut. Pertama-tama, dokumen tersebut tidak ada bedanya dengan strategi industrialisasi nasional kapan pun, di mana pun tanpa perlu embel-embel 4.0, 5.0 atau 13.0. Pemberdayaan UMKM? Membangun infrastruktur digital? Pengembangan inovasi nasional? Menarik investasi asing?
Rezim Indonesia terakhir yang tak mengusahakan semua hal barusan, rasanya, ialah Demokrasi Terpimpin Sukarno.
Hanya saja, memang, dengan imbuhan "4.0”—yang dilafalkan dalam pidato-pidato forum CEO, tentu saja, dengan keminggris mentereng—para pendengar akan terkesima dibanding mendengar "strategi industrialisasi nasional.” Istilah kedua menjemukan. Istilah pertama? Edgy, menawan dan kontan membersitkan citra-citra futuristis film Hollywood.
Era Industri 4.0
Pameran industri Hannover-Messe tahun ini mengusung tema industri terintegrasi. Suku cadang cerdas mengandung informasi, berpikir mandiri dan melontarkan tanda bahaya jika ada yang harus direparasi.
Foto: Fraunhofer IGD Darmstadt
Industri Terintegrasi
Dimulai dengan mesin uap, lalu ban berjalan setelah itu komputer dan kini internet yang memicu revolusi industri. Mesin-mesin dan suku cadangnya di masa depan akan berpikir secara mandiri dan saling berkomunikasi.
Foto: picture-alliance/dpa
Dari Rancangan Hingga Suku Cadang
Perancang mengembangkan suku cadang pada komputer berupa data Computer Aided Design (CAD). Agar mesin mengerti rancangannya, data harus diubah menjadi data Computer Aided Manufacturing (CAM).
Foto: Fraunhofer IPT
Data Untuk Mesin
Data CAM diinstal ke mesin yang memproduksi suku cadang sesuai rancangan komputer. Para insinyur menyiapkan mesin bubut untuk dioperasikan.
Foto: DW/F. Schmidt
Presisi Tinggi
Mesin memapas kontur suku cadang yang diinginkan dengan presisi tinggi dari sebuah blok logam. Kicir turbin gas semacam ini, terbuat dari campuran logam yang berdaya tahan tinggi.
Foto: Fraunhofer IPT
Teknik Pengukuran Kontrol Kualitas
Alat pengukur ini menegaskan, bahwa suku cadang memiliki geometri sesuai rancangan pada komputer. Teknik pengukuran modern bahkan dapat melakukan koreksi atas getaran mesin.
Foto: DW/F. Schmidt
Mesin Multifungsi
Material kerja amat keras, hingga dibutuhkan peralatan pembubut, pengampelas dan pemoles yang juga amat keras. Setiap suku cadang diproduksi lewat sejumlah proses. Karena itu mesin-mesin canggih memiliki lebih 50 fungsi.
Foto: Fraunhofer IPT
Suku Cadang Terbentuk
Model menunjukkan, berapa banyak langkah kerja diperlukan untuk menuntaskan sebuah suku cadang. Di kanan blok material yang dipapas kasar. Di kiri terlihat bentuk jadi bilah turbin yang sudah dipoles halus.
Foto: DW/F. Schmidt
Back Up Data
Data CAM asli dapat digunakan sebagai informasi bagi reparasi jika suku cadangnya mengalami keausan.
Foto: DW/F. Schmidt
Mereparasi Keausan
Robot menyemprotkan bubuk logam halus lewat nozzle khusus ke bagian sukucadang yang aus. Pancaran laser kemudian melelehkan logam bersangkutan.
Foto: DW/ F.Schmidt
Permukaan Tahan Aus
Laser juga dapat digunakan membuat amalgam baru di permukaan suku cadang. Campuran bubuk logam tertentu disemprotkan, lalu dilelehkan dengan laser. Hasilnya, permukaan yang amat keras dan tahan aus.
Foto: Fraunhofer IPT
Dipoles Kinclong
Mesin poles ini juga dikendalikan dengan komputer. Para insinyur menginstal data rinci, yang memungkinkan mesin memindai tekanan tepat yang biasa dilakukan pekerja manusia.
Foto: Fraunhofer IPT
Teknologi Masa Depan
Semua suku cadang industrial di masa depan hanya akan diproduksi dengan bantuan komputer.
Foto: Fraunhofer IGD Darmstadt
12 foto1 | 12
Kepandiran semacam ini bukan fenomena baru
Bukan tanpa alasan politik dan teknologi merupakan dua sejoli yang acap tak terpisahkan. Ketika pesawat N250, yang dibangun di Indonesia dengan melalap uang yang tak terkira jumlahnya, lepas landas, bukan Suharto saja yang berlinangan air mata. Taufik Kiemas, waktu itu merupakan salah seorang oposisi yang paling vokal, turut terharu. Ali Sadikin serta tokoh-tokoh Petisi 50, oposisi yang dendamnya sampai ke ubun-ubun dengan Orde Baru, merasa pembangunan Indonesia berada di arah yang benar.
Kemampuan Indonesia membangun teknologi yang ruwet dan canggih, di kepala banyak orang, menjadi isyarat Indonesia tengah melangkah ke masa depan dengan kepala tegap, tak peduli teknologi tersebut masih merupakan janji-janji atau diadakan dengan akrobat politik yang spektakuler.
Ada satu lelucon yang patut Anda dengar di sini, saya rasa. Mobil, mobil apa yang datangnya cuma setiap lima tahun sekali? Mobil para anggota dewan yang ingin dipilih lagi? Mobil para caleg? Salah. Jawabannya, mobil esemka.
Visi Rekayasa dan Teknologi di Tahun 2018
Manusia rekayasa genetika, kecerdasan buatan, pabrik dari bakteri atau mesin cetak organ tubuh. Itulah visi sains dan teknologi pada 2018. Batasannya kini makin samar antara kemajuan atau bencana teknologi.
Foto: Fotolia/vladgrin
Kecerdasan Artifisial Jadi Keseharian
Tahun 2018 ditandai dengan kecerdasan buatan yang menemani keseharian manusia. Kecerdasan buatan pada smartphone misalnya, bisa bereaksi atas kebutuhan pribadi pemiliknya. Dengan membangun jejaring data bersama mobil cerdas dan rumah cerdas, manusia akan diawasi terus menerus oleh piranti cerdas ini. Sulit memastikan, apakah kita cukup cerdas untuk menghindari efek negatifnya,?
Foto: picture-alliance/dpa/S. Gollnow
Manusia Hasil Rekayasa Genetika
Amerika Serikat pada tahun 2017, mengizinkan penyembuhan dua jenis kanker darah dan penyebab kebutaan, lewat terapi genetika. Caranya dengan modifikasi gen kekebalan tubuh pasien, agar mengenali sel kanker sebagai musuh dan membunuhnya. Sementara pada kasus kebutaan, rekayasa genetika dilakukan langsung pada gen tertentu di mata, tanpa mempengaruhi bagian tubuh lain.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengoperasi Embryo Dalam Kandungan
Menggunting gen yang sakit dan menggantinya dengan gen sehat, pada janin yang masih dalam kandungan, juga sukses diujicoba di AS. Eksperimen dilakukan pada embryo dalam rahim yang mengidap kelainan jantung. Terapi gen semacam ini diharapkan bisa menyembuhkan kanker, sistik fibrosis atau AIDS.
Foto: AP
Mikro Organisme Jadi Pabrik Obat
Teknik rekayasa genetika pada 2018 juga membuka cakrawala baru dalam bidang biologi sintetik. Gabungan cabang biologi dan teknik keinsinyuran, akan mleakukan modifikasi DNA mikro organisme menjadi pabrik farmasi ukuran mikro. Makhluk hidup artifisial mikro nantinya bisa direkayasa memproduksi insulin atau molekul yang jadi basis pembuatan obat baru.
Foto: Fotolia/Irochka
Manusia Cyborg Hasil Cetakan
Tahun 2018 juga ditandai dengan makin canggihnya perangkat pencetak 3 dimensi. Diramalkan, nantinya tubuh manusia juga bisa dicetak 3D, menggunakan tinta bio-kompatibel. Artinya organ buatan printer itu tidak akan ditolak oleh sistem kekebalan tubuh. Tren kedokteran ini baru berjalan di tahapan awal, namun perkembangannya diramalkan sangat pesat. as/yf (dari berbagai sumber)
Foto: picture-alliance/dpa/O. Spata
5 foto1 | 5
Kalau Anda tidak langsung menangkap arti candaan ini, penjelasannya, mobil esemka merupakan hasil kreasi siswa di SMKN 2 Surakarta. Nama mobil ini melambung ketika Jokowi berniat menggunakannya sebagai kendaraan dinas dan mendorong produksi massalnya. Dan jika Anda ingat, bukan hanya mobil ini yang namanya terkerek pada hari-hari itu. Nama Jokowi juga membumbung sebagai politisi yang peduli dengan hasil karya anak bangsa.
Dan kiprah mobil esemka, biasanya, surut selepas pemilihan dan baru akan kembali terdengar ketika pemilihan umum selanjutnya mendekat. Jokowi, pada hari-hari semacam itu, pastinya, membutuhkan semua citra baik yang bisa diraihnya. Dan kurang baik apa citra sebagai sosok yang akan membangkitkan denyut industri strategis Tanah Air yang dapat dipantik mobil esemka?
Teknologi, hasil dari kerja akal yang berbelit-belit dan rumit, di mulut para politisi menjadi mantra-mantra gaib. Dampaknya ialah memudahkan elektabilitas bukan memudahkan kehidupan. Anda, karenanya, tak perlu ikut terlalu heboh dengan hiruk pikuk Revolusi Industri 4.0 yang mereka cetuskan.
Skeptisme selalu adalah pilihan paling bijak ketika berhadapan dengan mereka.
Penulis:
@gegerriy
Esais dan peneliti yang tengah menyelesaikan Ph.D. di Institut Etnologi, Universitas Heidelberg.
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
*Silakan bagi komentar Anda atas opini di atas pada kolom di bawah ini.
Teknologi Masa Depan
Di era modern ini, kecanggihan robot tidak aneh lagi. Robot juga semakin lebih sering diperlukan dalam industri. Alat bantu lebih cerdas dan saling terkait: mesin, produk dan manusia.
Foto: DW/I. Wrede
Boleh dibelai
Kangguru menjadi percontohan dalam penggunaan energi yang efisien. Saat kangguru melompat, energi yang dihasilkan dari lompatan digunakan untuk lompatan berikutnya. Hingga kini masih berupa teori. Di masa depan, prinsip ini akan diterapkan dalam proses produksi.
Foto: DW/I. Wrede
Dari mainan jadi serius
Robot yang menyerupai belalai gajah selama bertahun-tahun hanya dianggap sebagai mainan. Kini prinsip ini menjadikan lengan robot bisa bergerak lebih fleksibel.
Foto: DW/I. Wrede
Jembatan jadi lebih cerdas
Kondisi jalanan dan jembatan kerap dikritik. Setidaknya kini deteksi kerusakan akan lebih mudah. Berkat vibrasi pada sensor, jembatan bisa mengetahui di mana lokasi kerusakan.
Foto: DW/I. Wrede
Dari robot untuk robot
Kabel dan pipa yang bisa dibengkokkan memudahkan proses produksi. Pergerakan mesin yang cepat juga tidak menyebabkan aliran energi terhambat. Presentasi metode ini ditampilan oleh robot.
Foto: DW/I. Wrede
Cermin di dinding
Di pameran Hannover, cermin juga didigitalisi. Cara mengaktifkannya cukup dengan gerakan tangan. Tapi pemanfaatnnya "di dunia nyata" belum ada.
Foto: DW/I. Wrede
Sepeda gaya lain
Kendaraan ini bernama Drymer buatan Belanda. Mirip dengan sepeda yang menggunakan mesin listrik.
Foto: DW/I. Wrede
Robot terbang
"Burung terbang" ini misalnya bisa mengusir burung-burung lain di bandar udara. Selama ini pengelola bandara harus mengeluarkan jutaan Euro untuk mencegah burung masuk ke turbin pesawat.