Flávio Bernardes, Albert Steinberger (vlz/as)15 Oktober 2014
Dalam bahasa Inggris ada peribahasa "You are what you eat" atau "kamu adalah apa yang kamu makan". Dokumentasi kebiasaan makan warga Jerman ditampilkan sebuah pameran di museum Haus der Geschichte di Bonn.
Iklan
Tidak lama setelah perang dunia kedua, kelaparan melanda Jerman. Saat itu tidak ada yang peduli apa yang dimakan. Pertanyaannya adalah apakah ada yang bisa dimakan. Peter Hoffmann, juru bicara Yayasan Haus der Geschichte. "Seusai Perang Dunia II, di Jerman terjadi kelangkaan bahan pangan. Warga kelaparan. Mereka mendatangi desa-desa dan membarter bahan pangan dengan pakaian dan perhiasan."
Bantuan teknologi
Mulai 1950, berkat teknologi baru dan kemajuan ekonomi, produksi bahan pangan bertambah. Ini juga mempengaruhi apa yang dimakan warga Jerman saat itu. "Perkembangan teknologi tentu turut berperan, mengapa standar produksi di Jerman meningkat dan lebih banyak bahan pangan yang diproduksi secara industrial. Serta lebih banyak bahan pangan di Jerman yang dibeli sebagai makanan siap saji. Ini berkaitan dengan banyak faktor. Ada hubungannya dengan kondisi kerja. Seperti cara bekerja, dan apakah ada waktu untuk memasak?," jelas Hoffmann.
10 Fakta Lucu tentang Makanan Jerman
Makanan adalah bagian besar dari budaya sebuah negara. Tidak terkecuali Jerman. Tahukah Anda bahwa...
Foto: Marius Graf - Fotolia.com
Jerman adalah Negeri Bir?
Di Jerman ada 5.000-6.000 merek bir. Di seluruh dunia diperkirakan ada 10.000 hingga 15.000 merek bir yang diperdagangkan. Pemimpin pasar di antara merek bir lokal Jerman adalah negara bagian di wilayah selatan, yakni Bayern dan Baden-Württemberg. Setiap warga Jerman rata-rata mengkonsumsi 107,4 liter bir per tahun.
Foto: picture-alliance/dpa
Jerman Punya Lebih dari 1.000 Jenis Sosis?!
Blutwurst salah satunya, terbuat dari daging babi beku atau darah sapi. Lalu ada Landjäger, yaitu jenis sosis kering yang dilengkapi gula dan rempah-rempah. Atau Leberkäse dari Bayern, yang artinya 'hati keju' tapi tidak mengandung hati ataupun keju. Semuanya menjadi kebanggaan nasional. Resep sosis dari suatu daerah selalu menjadi rahasia dan sosis lokal dicintai layaknya tim sepakbola setempat.
Foto: picture-alliance/dpa
Beruang Gummi dan Kawan-Kawan
Hasrat akan panganan manis mendarah daging di Jerman. Konsumsi 32,3 kilogram gula-gula per kapita naik 1,4 persen pada tahun 2013, demikian dilaporkan Asosiasi Industri Permen Jerman (BDSI). Jerman bahkan memiliki ISM, yaitu pameran dagang permen terbesar di dunia yang digelar setiap tahun. Pengeluaran per kapita untuk gula-gula juga dilaporkan naik 3 persen menjadi 112,75 Euro.
Foto: picture-alliance/dpa
Kentang
Setiap warga Jerman makan rata-rata 60 kilogram kentang per tahun. Jadi tak heran kalau sejak zaman Perang Dunia I warga Italia menjuluki orang Jerman dengan sebutan 'Krauts,' yang dalam bahasa Jerman berarti tumbuh-tumbuhan herbal. Kata ini juga masuk kamus bahasa Inggris, namun konotasinya justru sebutan yang sedikit menghina bagi orang Jerman.
Foto: Fotolia/Printemps
Tomat
Sayuran favorit warga Jerman adalah tomat. Hampir 24 kilogram tomat dilahap setiap warga Jerman per tahun. Tentu saja tidak selalu mentah, bisa juga dalam bentuk saus tomat pada pizza atau sup tomat. Yang paling populer di Jerman adalah saus tomat untuk hidangan pasta. Hidangan seperti ini adalah hidangan terpopuler kedua di Jerman, setelah Spaghetti Bolognese.
Foto: Paul Hakimata/Fotolia
Tergila-gila akan Roti
Roti bukan hanya sekedar makanan di Jerman, tapi sudah menjadi bagian dari budaya. Ada lebih dari 300 jenis roti di Jerman, sampai-sampai ada museum roti yang berlokasi tak jauh dari Göttingen. Roti berperan penting dalam kuliner Jerman. Roti disantap pagi hari dan siang hari, juga ketika hari raya.
Foto: Fotolia/rockpix
Telor
17,5 miliar butir - sebegitu banyak telor yang dikonsumsi orang Jerman setiap tahun. Ini berarti 214 butir per orang - terdengar banyak, padahal tidak dihidangkan setiap hari. Tapi telor menjadi santapan yang digemari oleh orang Jerman setiap hari Minggu.
Foto: picture-alliance/dpa/Stockfood
Lelaki dan Perempuan
Lelaki mengkonsumsi daging dua kali lipat lebih banyak ketimbang perempuan. Menurut sebuah survei, lelaki juga tidak memedulikan daging jenis apa yang mereka makan, yang lebih penting adalah rasanya. Hidangan daging paling favorit: Schnitzel.
Foto: Maurice Etoile
Buah Pilihan
Orang Jerman makan rata-rata 246 apel per tahun, atau sekitar 20 apel per bulan. Wajar saja kalau apel disebut sebagai buah pilihan warga Jerman. Setiap tahun 32 kilogram dilahap seorang Jerman, tapi tidak selalu mentah, bisa juga dalam bentuk saus apel, pai apel dan sate apel yang dilumuri coklat.
Foto: picture-alliance/dpa
Currywurst Hidangan Nasional Jerman?
Campuran yang unik: rempah-rempah India seperti ketumbar, kunyit dan merica dihidangkan bersama bratwurst Jerman. Sekitar 800 juta porsi currywurst dihidangkan setiap tahun di Jerman. Kini statusnya bukan lagi sekedar hidangan tak sehat dari penjaja kaki lima. Currywurst juga dapat dijumpai di atas piring porselen putih pada jamuan resmi.
Foto: Marius Graf - Fotolia.com
10 foto1 | 10
Dalam sepuluh tahun terakhir, produksi makanan beku di Jerman meningkat hingga 43 persen. Kini mencapai 3,3 juta ton per tahun. Hampir setiap kemasan makanan beku mengandung kejutan kecil yang tidak selalu positif.
Kebanyakan makanan olahan mengandung sejumlah bahan pengawet, sisa pestisida dan tidak jarang bahan pangan hasil rekayasa genetika. Untuk itu ada produk tandingan. Yakni, bahan pangan organik yang dibudidayakan tanpa pupuk kimia atau pestisida. Semakin banyak yang beralih ke produk organik. Pasar bahan pangan organik semakin maju. Tidak hanya di Jerman, tetapi juga di Brasil misalnya.
Pangan masa depan
Ahli agronomi Raul Matias Cézar bercerita: "Ada tekanan besar untuk menghasilkan bahan pangan bersih tanpa pestisida. Dan menurut saya ini juga akan mempengaruhi perubahan di Brasil."
Inilah alasan Raul Matias Cézar berada di Jerman. Ia meneliti, bagaimana mikroorganisme tertentu bisa membantu mengurangi penggunaan pupuk kimia. Tapi Cézar percaya, kebiasaan makan manusia tidak akan berhenti pada bahan pangan organik saja. "Kecenderungannya adalah memproduksi semakin bersih dan lebih mengetahui seluk beluk bahan pangan yang dikonsumsi. Seperti mengenal petaninya atau menanam tomat yang dikonsumsi sendiri."
Siapa tahu, beberapa puluh tahun lagi ini yang akan menjadi tema sebuah pameran berikutnya di museum.