Pemerintah Indonesia menghentikan sementara pengiriman sampel atau contoh darah virus flu burung atau H5N1 ke laboratorium asing, sampai adanya kesepakatan yang dicapai dengan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa yang mengurusi masalah kesehatan WHO. Hal ini bertujuan agar contoh darah tersebut tidak digunakan untuk kepentingan tertentu, seperti keperluan riset dan komersial tanpa seizin pemerintah Indonesia. Untuk itu Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari dan WHO Jumat ini mengadakan pertemuan guna membahas aturan perjanjian pengiriman sampel. Jurnal majalah kesehatan terkemuka Lancet mengungkapkan keputusan pemerintah Indonesia tersebut dapat dimengerti.