Tak sedikit dana yang dikucurkan untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023, tapi Indonesia batal menjadi tuan rumah.
Iklan
Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Hal itu secara resmi disampaikan FIFA melalui situs resminya pada Rabu (29/03) kemarin.
"Menyusul pertemuan hari ini antara presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U-20 2023," bunyi pengumuman di situs resmi FIFA, dikutip Kamis (30/03).
Adapun, tuan rumah untuk Piala Dunia U-20 2023 akan diumumkan sesegera mungkin dengan tanggal turnamen yang sama.
Diketahui, Indonesia telah lama bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Anggaran triliunan rupiah sudah digelontorkan untuk event besar tersebut.
Yoyok Sukawi, yang saat itu menjadi Anggota Komisi X DPR RI tahun 2020 sekaligus Komite Eksekutif PSSI, mengatakan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta kucuran dana sekitar Rp400 miliar untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 2021 yang diundur menjadi Piala Dunia U-20 2023.
Lalu, pada Juni 2022, Zainudin Amali yang saat itu masih menjadi Menpora meminta tambahan dana sebesar Rp3 triliun, di mana sebesar Rp500 miliar digunakan untuk persiapan Piala Dunia U-20.
Ditambah lagi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2020 mengatakan bahwa proyek renovasi stadion untuk Piala Dunia U-20 membutuhkan dana sekitar Rp400 miliar dengan skema dalam kontrak tahun jamak (MYC), jadi pengalokasiannya dilakukan pada tahun 2020 dan 2021. Dan tahun ini, Kementerian PUPR telah mengucurkan dana sebesar Rp175 miliar untuk revitalisasi stadion yang akan dipakai untuk perhelatan Piala Dunia U-20 2023.
"Itu Rp175 miliar semua. Ada lima stadion yang dipakai, terus yang 20 (lapangan) untuk latihan. (Stadion yang direvitalisasi, red.) ada di Palembang, Bandung, Solo, Bali, dan Surabaya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dikutip dari Antara, Kamis (30/03).
Dengan demikian, apabila dihitung maka total modal yang dikeluarkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 telah menghabiskan sekitar Rp1,4 triliun. (gtp/ha)
Yang Mungkin Belum Anda Ketahui dari Ajang Piala Dunia
Penjaga gawang legendaris, Fan ID hingga piala replika. Berikut galeri foto yang menyajikan hal-hal seputar Piala Dunia yang mungkin belum Anda ketahui.
Foto: picture-alliance/dpa
Fans perlu Fan ID untuk masuk Rusia
Diprediksikan sekitar satu juta fans sepak bola dari seluruh dunia akan mengunjungi Rusia selama piala dunia berlangsung. Fans dari luar Rusia mendapat kemudahan untuk masuk ke negara tersebut. Mereka tidak perlu visa, hanya paspor dan Fan ID, yang bisa didapat dari FIFA bersama dengan tiket yang dibeli. Mereka yang memiliki Fan ID boleh berada di Rusia dari 4 Juni hingga 25 Juli 2018.
Foto: picture-alliance/TASS/M.l Metzel
Rusia: Tuan rumah yang besar
Rusia adalah negara yang sangat luas dengan jarak dari ujung timur hingga ujung barat sepanjang 6800 kilometer (Indonesia: 5120 kilometer). Oleh karenanya, Rusia memiliki 11 zona waktu. Namun, kota-kota tempat pertandingan Piala Dunia 2018 “hanya“ berada di empat zona waktu. 2018 ini menjadi kali pertama Rusia menjadi tuan rumah kejuaraan dunia sepak bola.
Foto: picture-alliance/dpa/MAXIM SHIPENKOV
Pemenang cuma dapat piala replika
Menjadi juara dunia dan memegang pialanya yang terbuat dari emas pasti menjadi momen yang tidak terlupakan. Tetapi setelah perayaan kemenangan selesai, FIFA mengambil trofi piala dunia yang asli dan menyerahkan piala replika kepada tim pemenang. Hanya pemenang dan kepala negara saja yang diperbolehkan menyentuh piala yang asli.
Foto: Reuters
Ada pemain legendaris di poster
Poster resmi Piala Dunia 2018 menampilkan legenda penjaga gawang Rusia, Lev Yashin. Ia hingga kini masih menjadi satu-satunya penjaga gawang, yang meraih penghargaan untuk pesepakbola terbaik, Balon d’Or.
Foto: picture-alliance/dpa/FIFA
Rahasia untuk jadi pemenang
Seluruh tim nasional yang menjadi pemenang di ajang kejuaraan dunia sepak bola sejak kemunculannya di tahun 1930 memiliki satu kesamaan. Mereka semua dilatih oleh pelatih yang berasal dari negara mereka sendiri. Negara-negara yang belum menang Piala Dunia mungkin bisa mencoba resep jitu ini.
Foto: Dani Pozo/AFP/Getty Images
Siapa peraih bola emas?
Bola Emas, penghargaan untuk pemain terbaik di turnamen piala dunia, hampir selalu diraih oleh pemain penyerang. Hanya ada dua pengecualian, yakni di tahun 1930 dan 2002. Pada 1930, Bola Emas dianugerahkan kepada Jose Nasazzi, pemain bertahan dari Uruguay. Sementara di tahun 2002 Oliver Kahn, penjaga gawang timnas Jerman, berhasil meraih penghargaan ini. Akankah ada pengecualian lagi di Rusia?
Foto: picture-alliance/Sven Simon
Pemain dengan gol terbanyak di satu pertandingan
Mantan pemain timnas Rusia Oleg Salenko masih memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak di satu pertandingan selama sejarah piala dunia. Ia mencetak 5 gol dalam pertandingan Rusia melawan Kamerun pada Piala Dunia 1994. Sejak saat itu, tidak ada lagi penyerang yang dapat melakukan hal yang sama.
Foto: Getty Images/Allsport/Shaun Botterill
Fans sepak bola membantu meningkatkan populasi
Sembilan bulan setelah Piala Dunia di Afrika Selatan, tingkat kelahiran meningkat secara signifikan di negara itu. Hal yang sama terjadi setelah Piala Dunia 2006 di Jerman. Tingkat kelahiran di Jerman naik 30 persen sembilan bulan setelah turnamen. Apakah Rusia juga akan mengalami hal yang sama? Ed: na/vlz