1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ribuan Siswa di Hamburg Unjuk Rasa Untuk Perlindungan Iklim

1 Maret 2019

Ribuan siswa berkumpul di Hamburg Jumat pagi (1/3) untuk menggelar aksi "Fridays for Future" menuntut tindakan konkret menanggulangi perubahan iklim. Aksi itu dihadiri aktivis remaja Swedia Greta Thunberg.

Fridays for Future
Foto: ZDF

Ribuan pelajar sejak Jumat pagi (1/3) sudah berkumpul di pusat kota Hamburg untuk menggelar aksi "Fridays for Future". Gantinya mengikuti pelajaran di sekolah, mereka menggelar aksi turun ke jalan.

Aksi ini diinspirasi aktivis remaja Swedia Greta Thunberg, 16 tahun, yang menyerukan para siswa untuk keluar dari ruang pelajaran dan turun ke jalan menuntut tindakan konkret para politisi untuk menanggulangi pencegahan iklim.

Para siswa akan menggelar aksi pawai di tengah kota dari kawasan pasar Gänsemarkt menuju Balai Kota Hamburg. Polisi memperkirakan ada sekitar 3500 sampai 4000 siswa yang berpartisipasi dalam aksi "mogok sekolah" ini.

Greta Thunberg pertama kalinya bolos dari sekolah Agustus 2018 dan menggelar aksi di depan parlemen Swedia di Stockholm. Dia menuntut parlemen agar segera memutuskan kebijakan ketat demi perlindungan iklim. Dia mengatakan akan melanjutkan aksinya sampai Swedia memenuhi kewajiban-kewajiban perlindungan iklimnya. Aksi ini kemudian mendapat sorotan luas dari media internasional.

Greta Thunberg menggelar aksi di depan parlemen Swedia di StockholmFoto: picture-alliance/DPR/H. Franzen

Sebelum ke Hamburg, Greta Thunberg memimpin aksi pelajar Belgia di Brussels hari Kamis (28/2). Ini adalah minggu ke delapan, di mana para pelajar selama satu hari meninggalkan pelajaran di sekolah dan melakukan aksi turun ke jalan.

Media melaporkan, aksi di kota Antwerpen hari Kamis diikuti sekitar 3000 pelajar, ribuan pelajar lainnya bergabung dalam aksi di Brussels dan kota-kota lain di Belgia.

Greta Thunberg menjadi wajah aksi protes generasinya yang menuntut perlindungan iklim yang lebih baik. Ribuan pelajar dan mahasiswa di seluruh dunia meniru aksinya dan mengekspresikan kemarahan mereka karena para politisi dinilai terlalu lambat menanggulangi perubahan iklim dan pemanasan bumi.

Para pelajar menyatakan mereka akan melanjutkan aksi protesnya minggu depan.

hp/ts (dpa, ap, afp)