Usai militer Israel memperingatkan warga di bagian utara Jalur Gaza untuk mengevakuasi diri menjelang operasi darat, ribuan warga Palestina memilih untuk mengungsi ke kamp darurat.
Iklan
Sekitar 17.000 warga di bagian utara Gaza meninggalkan rumah mereka pada akhir pekan menuju kamp pengungsi darurat yang dibuat di sekolah-sekolah PBB. Mereka memilih mengungsi di tengah ancaman serangan udara Israel yang masih terus berlanjut.
"Fakta bahwa dalam waktu beberapa jam saja ada 10.000 orang yang mengungsi ke 15 sekolah ini merupakan indikasi betapa sulitnya situasi di darat," ucap Sami Mshasha, jurubicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA.
Sejak 'Operasi Protective Edge' dimulai Selasa (8/7) lalu, Israel telah melancarkan lebih dari 1.300 serangan udara di Jalur Gaza, sebuah wilayah padat penduduk yang dihuni 1,7 juta orang dan berada di bawah pemerintahan kelompok Hamas.
Israel terus dihujani kritik internasional karena menarget wilayah permukiman, kerap membidik rumah-rumah yang diduga milik militan Hamas. Lebih dari 160 warga Palestina terbunuh akibat serangan udara dalam enam hari terakhir. Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan hari Minggu (13/7) menyatakan bahwa 133 orang dari total korban tewas di Palestina adalah warga sipil.
PBB menentang invasi darat
Militan Palestina telah menembakkan 800 roket lebih ke arah Israel dalam sepekan terakhir, beberapa diantaranya mencapai kota-kota utama seperti Tel Aviv. Belum ada warga Israel yang dilaporkan tewas, meski sejumlah orang dinyatakan terluka.
Konflik Israel-Gaza Terus Meruncing
Eskalasi konflik antara Hamas di Jalur Gaza dan Israel terus berlangsung. Untuk pertama kalinya Israel juga ditembaki dari wilayah Libanon. PBB menyerukan gencatan senjata, tapi kedua pihak menyatakan tidak bersedia.
Foto: picture alliance / AA
Warga Sipil Jadi Korban
Seorang polisi Palestina memberikan sokongan ketika penduduk mencari korban di bawah reruntuhan bangunan. Menurut polisi, banyak bangunan rusak akibat serangan udara Israel atas Rafah di bagian selatan Jalur Gaza (11/07). Israel meneruskan serangan hari ke empat atas daerah kekuasaan Hamas tersebut.
Foto: Reuters
Rafah Jadi Sasaran
Sebuah bola api tampak di atas kota Rafah di bagian selatan Jalur Gaza, Jumat (11/07). Pesawat tempur Israel melanjutkan serangan udara ke Gaza, tetapi sejauh ini tidak berhasil menghentikan penembakan roket dari Gaza ke wilayahnya. Sementara itu PBB menawarkan untuk jadi penengah bagi gencatan senjata.
Foto: Said Khatib/AFP/Getty Images
Kerusakan Berat
Seorang perempuan Palestina menunjukkan keputusasaan di depan kapal milik putranya, yang menurut polisi, rusak akibat kebakaran yang muncul setelah serangan udara Israel di Gaza City (11/07).
Foto: Reuters
Roket dari Gaza
Seorang pria berlari mencari perlindungan di kota Israel Sderot, ketika roket ditembakkan dari Gaza ke wilayah Israel (10/07). Akibat menajamnya konflik di daerah itu, tentara Israel menggerakkan lebih banyak tentara ke perbatasan dengan Jalur Gaza.
Foto: Yefimovich/Getty Images
Israel Juga Ditembaki
Sebuah mobil yang terkena tembakan roket dari Gaza diperiksa 10 Juli 2014. Konflik saat itu sudah memasuki hari ke tiga, dan Israel mengambil langkah selanjutnya dalam operasi 'Protective Edge'.
Foto: Yefimovich/Getty Images
Penembakan Roket M75 oleh Hamas
Roket M75 ditembakkan dari daerah pantai Jalur Gaza (10/07) ke wilayah Israel, oleh kelompok militan dari milisi Ezz Al-Din Al Qassam. Mereka adalah sayap bersenjata gerakan Hamas.
Foto: picture-alliance/dpa
Berduka Akibat Korban Tewas
Keluarga delapan korban tewas Palestina dari keluarga al Haj berduka dalam upacara pemakaman di Khan Younis, bagian selatan Jalur Gaza (10/07). Menurut pegawai jawatan kesehatan, mereka tewas dalam serangan udara Israel.
Foto: Reuters
Pertahanan Wilayah Israel
Roket yang ditembakkan dari Gaza tampak meledak di atas kota Sderot, Israel (10/07). Israel melancarkan aksi pertahanan wilayahnya yang disebut Iron Dome (kubah besi).
Foto: Yefimovich/Getty Images
PBB Serukan Gencatan Senjata
Dalam sidang istimewa Dewan Keamanan PBB, Kamis (10/07) Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon meminta Israel dan Hamas untuk menghentikan saling tembak dan menyepakati gencatan senjata. Tapi kedua belah pihak menyatakan tidak bersedia.
Foto: picture alliance / AA
9 foto1 | 9
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih mempertimbangkan invasi darat ke Gaza. Pasukan telah dikerahkan ke wilayah perbatasan dan 20.000 tentara cadangan sudah dimobilisasi.
Sekjen PBB Ban Ki-moon menyebut serangan roket oleh militan Gaza sebagai ilegal, namun juga memperingatkan Israel untuk tidak menginvasi Gaza.
"Sudah terlalu banyak warga sipil yang tewas, dan serangan darat Israel tidak diragukan lagi akan mendorong jumlah korban dan memperburuk penderitaan warga sipil di Jalur Gaza," tegas Ban.
Rangkaian kekerasan ini dipicu penculikan danpembunuhan tiga remaja Israel bulan lalu. Israel menyalahkan Hamas atas kematian mereka, meski kelompok tersebut belum mengaku bertanggung jawab.
Ketegangan semakin tidak terkendali ketika seorang remaja Palestina berusia 16 tahun diculik dan dibakar hidup-hidup. Israel telah menangkap enam tersangka warga Yahudi terkait pembunuhan ini. Tiga diantaranya telah mengakui perbuatan keji mereka.