Hari Minggu (9/7) ribuan warga Hamburg mulai membersihkan kawasannya dari sisa-sisa kerusuhan, terutama di kawasan Schanzenviertel. Polisi mengatakan, sekitar 10.000 warga berpartisipasi.
Iklan
Dengan ember dan sapu besar, warga Hamburg dibantu pendatang lain "turun ke jalan" membersihkan sisa-sisa kerusuhan dari aksi protes G20. Terutama kawasan Schanzenviertel, di depan pusat kebudayaan «Rote Flora» terjadi bentrokan keras dengan aparat keamanan, diiringi aksi perusakan dan pembakaran. Warga yang membantu berdatangan dari kawasan lain.
"Kami ingin menunjukkan solidaritas dengan tetangga kami", kata Thorben Harms dari kawasan Barmbek kepada kantor berita Jerman DPA.
Mohamed dan Walaa, pengungsi dari Suriah juga datang membantu: "Kami ingin melakukan sesuatu untuk Hamburg, sebagai tanda terimakasih karena kami sudah diterima di kota ini.
"Kita harus membantu warga yang harus menanggung kerusakan karena acara besar itu", kata Björn Duessler yang datang dari bagian kota lain bersama istri dan anaknya untuk ikut membersihkan jalan.
Bau asap masih sangat terasa sampai hari Minggu. Bangkai mobil yang hangus dan sia-sisa barikade terlihat di pinggir jalan. Beberapa titik api kembali menyala setelah dipadamkan. Di mana-mana pecahan botol dan kaca berserakan.
Kerusuhan kali ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah dialami Hamburg sejak puluhan tahun. Banyak warga yang marah dan tidak mengerti, mengapa itu bisa terjadi di kotanya.
"Situasinya seperti perang saudara. Dan kami warga biasa tidak mendapat pertolongan", kata Jörg Müller (43), yang tinggal di Schanzenviertel.
"KTT memang harus dilindungi, itu targetnya. Tapi meninggalkan warga dalam kondisi seperti perang saudara, itu tidak bisa," tambahnya.
Banyak warga Hamburg yang berpikir demikian. Mereka mempertanyakan, bagaimana sekelompok perusuh berpakaian hitam-hitam bisa dengan bebas beraksi melakukan pembakaran dan perusakan di depan rumahnya selama berjam-jam, tanpa ada unit kepolisian yang datang?
"Sebenarnya sudah bisa diprediksi, bahwa akan terjadi bentrokan", kata Konstantin (27) sambil menggendong anaknya. Dia tinggal di Schanzenviertel. Para perusuh sempat membuat barikade di depan rumahnya. "Saya betul-betul takut", kata dia.
Neraca bentrokan keras antara polisi dan perusuh: 476 polisi luka-luka, 186 demonstran ditahan, puluhan mobil dibakar. Kerusakan material diperkirakan jutaan Euro. Kanselir Jerman Angela Merkel berjanji membayar kompensasi untuk korban kerusuhan.
"Apa yang saya lihat, sangat mengagetkan dan bagi saya sulit dimengerti", kata Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier yang berkunjung ke kawasan pasca kerusuhan hari Minggu. Dia memuji prakarsa warga Hamburg untuk bersama-sama membersihkan kawasan itu.
Kerusuhan di Hamburg Dalam Gambar
Protes Anti G20 di Hamburg ada yang berlangsung damai, ada yang rusuh. Pada hari terakhir, sekitar 100.000 orang ikut dalam berbagai aksi.
Foto: picture alliance/dpa/D.Bockwoldt
Sisa-sisa kerusuhan di kawasan elit "Schanzenviertel"
Kawasan elit Schanzenviertel menjadi salah satu titik utama kerusuhan. Tempatz ini dulunya adalah pusat berkumpulnya aktivis-aktivis anti kapitalisme. Setelah "penataan ulang", kawasan ini menjadi "hip" dan mahal dan menarik banyak turis.
Foto: picture alliance/dpa/A.Heimken
Malam yang menakutkan
Menjelang pagi, polisi akhirnya berhasil menguasai situasi.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Kerusuhan dan penjarahan
Beberapa toko menjadi sasaran penjarahan para pemrotes.
Foto: Reuters/P. Kopczynski
Bom asap
Kelompok garis keras yang disebut Blok Hitam (Schwarzer Block) menyiapkan diri dengan baik untuk bentrok dengan polisi dan menyulut kekacauan. Mereka membangun barikade di jalan-jalan dan dalam foto ini menyerang polisi dengan bom asap. Polisi perlu beberapa jam untuk memaksa mereka mundur sampai Sabtu (8/7) dini hari.
Foto: picture-alliance/ZUMAPRESS/O. Messinger
Menyalakan api dan menjarah supermarket
Api menyala di jalan-jalan Hamburg. Beberapa supermarket dijarah. Dalam foto ini: supermarket REWE, salah satu jaringan supermarket terbesar di Jerman.
Foto: Getty Images/AFP/O. Andersen
Membakar barikade buatan sendiri
Para pemrotes Jumat malam (7/7) mulai membakar barikade-barikade yang dibuat sendiri.
Foto: Getty Images/AFP/S. Loos
Ketika malam tiba, kerusuhan pecah
Mobil-mobil dan barikade jalanan dibakar, setelah itu kelompok garis keras mulai melakukan aksi pengrusakan. Namun mayoritas pemrotes melakukan aksinya dengan damai.
Foto: Reuters/H. Hanschke
Schwarzer Block (Blok Hitam)
Polisi menuduh kelompok pemrotes garis keras Blok Hitam sengaja memicu kekerasan. Pengikut Blok Hitam memakai pakaian hitam-hitam dan menutup wajahnya agar tidak mudah diidentifikasi.
Foto: picture-alliance/CITYPRESS 24/H. Hay
Adu kuat di Hamburg
Polisi anti huru hara menurunkan mobil meriam air dan kendaraan lapis baja untuk menghalau pelaku kekerasan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Kendaraan lapis baja dikerahkan
Seorang wanita memanjat kendaraan lapis baja hari Jumat (7/7). Polisi menggunakan semprotan cairan lada untuk memaksanya turun.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Mengejar pemrotes
Polisi menghalau pemrotes ke atas bukit untuk menguasai jalan utama.
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Schrader
Ibarat zona perang
Asap tebal membubung dari jalan-jalan utama di Hamburg hari Jumat (7/7).
Foto: Reuters/Social Media
Anak-anak bermain dekat sisa mobil yang terbakar
Para perusuh memecahkan kaca-kaca gedung dan membakari mobil-mobil mahal yang diparkir di sisi jalan.