Pembalap F1 pertama Indonesia Rio Haryanto optimistis prestasi Tim Manor Racing akan membaik. Pemerintah dan beberapa perusahaan telekomunikasi gelar Program Donasi 5000 Rupiah per SMS sampai 16 Mei.
Iklan
Pembalap Formula-1 Indonesia Rio Haryanto tetap optimistis akan mampu mempertahankan kursinya di kokpit mobil balap Manor Racing sampai akhir sesi ini.
Rio masih harus melunasi dana lebih 6 juta Euro, sebagai bagian persyaratan untuk direkrut sebagai pembalap di Manor Racing, mendampingi pembalap Jerman, Pascal Wehrlein.
Manor Racing menuntut dana sekitar 15 juta Euro. Sebagian dana itu kemudian dibayari pemerintah Indonesia dan beberapa sponsor, tapi belum sepenuhnya. Sampai Juli mendatang, sisa dana 6,2 juta Euro masih harus disetor ke kas Manor.
Kementerian Pemuda dan Olahraga beserta Kementerian Komunikasi dan Informasi kemudiaan meluncurkan Program Donasi sebesar Rp. 5000 ke nomor 7788. Nomor resmi Rio di ajang F1 adalah 88. Program Donasi itu didukung oleh beberapa provider besar di Indonesia.
"Pada dasarnya, itu ide menteri olahraga untuk mengumpulkan dana," kata Rio Haryanto kepada kantor berita Reuters di Sochi, Kamis (28/04). "Mereka ingin mendapatkan sebanyak yang mereka bisa kumpulkan untuk anggaran Formula One."
"Ini sudah berlangsung sudah selama satu minggu dan saya tidak tahu, berapa jumlah yang terkumpul sejauh ini,," tambah pembalap berusia 23 tahun itu.
Manor Racing adalah tim yang paling kecil di ajang F1 saat ini. Tapi pembalap utamanya, Pascal Wehrlein dari Jerman optimis prestasi mereka akan terus meningkat.
"Kami membuat kemajuan di setiap balapan. Tapi masih banyak yang bisa dilakukan dan kami belum mencapai titik puncak", kata dia. "Saya sendiri masih harus belajar banyak dan kerjasama kami dalam satu tim baru saja dimulai."
Dengan mesin dari Mercedes dan tim manajemen yang baru, Manor Racing tampil lebih menjajikan tahun ini, setelah gagal mencetak poin di tahun 2015, ketika masih menyandang nama Marussia.
Bagi pengelola sirkuit Sochi di Rusia, balapan hari Minggu, 1 Mei 2016, adalah balapan perdana. Setelah balapan di Sochi, ajang F1 akan pindah ke Eropa.
"Saya akan pindah untuk sementara ke Spanyol. Ini seperti tanah air kedua saya", kata Rio Haryanto.
Inilah Tim Formula 1 Musim Balapan 2016
Balapan mobil paling bergengsi Formula 1 musim ini digelar lagi mulai 20 Maret 2016. Apakah Mercedes bisa pertahankan dominasi? Atau Ferrari bangkit menyalip? Mampukah Rio Haryanto membuat kejutan?
Foto: picture-alliance/Laci Perenyi
Ferrari
Musim balapan 2015 Ferrari hanya raih posisi kedua, dan ketinggalan 300 Point dan peringkat konstruksi. Untuk bisa menyalip "Silberpfeil" Mercedes, di musim balapan 2016 harus ada mesin baru yang tangguh. Sebastian Vettel sudah nyatakan siap tempur dan rebut gelar juara dunia yang kelima kali. Pilot kedua, Kimmi Raikönnen juga siap berlaga raih gelar kedua.
Foto: picture-alliance/Cordon Press
Mercedes
Mercedes sejak dua musim balapan, mendominasi Formula 1. Juara bertahan Lewis Hamilton dan rekan setim sekaligus penantangnya Nico Rosberg siap pertahankan gelar. Musim balapan 2016 ini Mercedes hanya memoles beberapa detil teknis. Yang seru jika Hamilton dan Rosberg diizinkan tim bersaing raih gelar juara.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
Williams
Williams bisa mainkan peranan penting di belakang dua tim unggulan. Sukses dengan posisi ketiga di musim balapan 2015 tim asal Inggris itu bisa jadi ancaman berat. Namu Kedua pilotnya Felipe Massa dan Valtteri Bottas cukup baik namun belum cukup meyakinkan.
Foto: picture-alliance/Laci Perenyi
Renault
Renault cerai dari Lotus akhir 2015 dan mandiri sebagi tim balap. Tampilan optik mobil balap tim Perancis yang dilabur warna hitam ini cukup membuat nyali mengkerut. Tapi Renault tak punya mesin baru. Juga kedua pilotnya, Kevin Magnusson dan Joylon Palmer tergolong baru di arena balapan bergengsi ini.
Foto: picture-alliance/DPPI
Red Bull
Musim balapan 2015 prestasi Red Bull melorot tajam. Menimbang untuk tidak gunakan lagi mesin buatan Renault, tapi akhirnya tidak ada pilihan lain. Kedua Piloten Daniel Ricciardo dan Daniil Kwjat juga tetap dipertahankan di musim balapan 2016. Kini tinggal harapan, sukses akan kembali lagi.
Foto: picture-alliance/Cordon Press
Force India
Tim balap dengan anggaran kecil ini diakui punya mobil balap dan pilot tangguh. Kedua pilotnya Sergio Perez (ka.) dan Nico Hülkenberg (ki.) tergolong pembalap berpengalaman. Kubu balap asal India ini berharap, di musim balapan 2016 paling tidak sekali-duakali bisa naik podium kehormatan.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
McLaren
Kubu balap Inggris ini juga Alami titik terendah pada 2015 Saat pilotnya Fernando Alonso tonton kualifikasi di Brasil dari kursi di luar sirkuit. Mobil balapnya berkali-kali mecet dan masuk garis finish di urutan buncit. Padahal Alonso dan Jenson Button adalah pembalap kawakan di Arena Formula-1. Untuk raih kemenangan, teknik mobil balap harus diperbaiki seoptimal mungkin.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Buettner
Sauber
Musim balapan 2015 tim dari Swiss ini selalu start dari urutan buncit. Musim balapan 2016, Sauber tetap mempertahankan kedua pilotnya Marcus Ericsson dan Felipe Nasr. Mesin balap tetap disuplai oleh Ferrari. Jika semua tetap sama, tim ini diperkirakan akan tetap start dari posisi paling buncit.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Garcia
Toro Rosso
Tim yunior dari Red Bull ini juga tidak melakukan banyak perubahan dalam komposisi pembalap. Yang berubah Toro Rosso musim ini membalap dengan mesin Ferrari, yang ditaksir lebih bertenaga dibanding mesin Renault dari Red Bull. Diharpkan dua pembalap muda Max Verstappen dan Carlos Sainz junior, juga bisa menyalip para seniornya di kubu Red Bull.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Garcia
Manor
Dulu nama kubu balap ini Marussia sekarang berubah jadi Manor dengan warna merah-biru. Tim Inggris ini di musim balapan 2015 langganan masuk finish di urutan buncit. Mobil balapnya kini memasang mesin Mercedes. Dua mekanik Ferrari juga "dibajak" untuk mendukung sukses. Selain itu Manor memilih dua pembalap baru, Pascal Wehrlein dan Rio Haryanto untuk menjadi pilot di musim balap 2016.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Buettner
Haas
Ini kubu balap Formula 1 pertama dari Amerika Serikat sejak 30 tahun terakhir. Milyarder Gene Haas nyatakan, ingin populerkan Formula 1 di AS. Kedua pilotnya Romain Grosjean dan Esteban Gutierrez juga bukan orang baru di arena balapan bergengsi ini. Dengan disuplai mesin serta girbox dari Ferrari tim AS-Italia ini punya harapan untuk bisa sukses.