Pendaratan manusia di bulan memberikan dorongan bagi terobosan teknologi antariksa. Para astronot lakukan riset dan eksperimen di bulan, serta memasang sejumlah instrumen.
Iklan
Terobosan Teknologi Dipacu Pendaratan di Bulan
03:22
Para Astronot Apollo 11 tidak hanya secara simbolis menancapkan bendera di permukaan bulan. Orang-orang pertama yang menginjak tanah bulan itu, juga membawa sejumlah peralatan penelitian ilmiah.
Selama kunjungan singkat di permukaan bulan, para astronot memasang sejumlah instrumen eksperimen. Mereka memasang seluruhnya tiga reflektor yang di permukaan di bulan. Alat ini ditembaki pulsa laser dari bumi dan memasok data yang merupakan terobosan baru.
Prof. Ralf Jaumann, pakar geologi planet dari DLR-Institut für Planetenforschung Berlin menjelaskan; "Alat itu hingga kini masih ada di bulan. Dengan itu, kita bisa mengukur sangat akurat jarak antara bumi dan bulan. Apollo 12 hingga 17 memasang instrumennya di bulan. Dengan itu pergerakan bulan-bumi bisa diukur akurat.
Dengan pendaratan kedua di bulan, kurang dari enam bulan kemudian, penelitian satelit bumi itu benar-benar dipacu. Di setiap lokasi pendaratan, para astronot memasang paket peralatan penelitian geofisika. Beberapa diantaranya mengirimkan data selama 4 tahun ke bumi.
Terobosan teknologi
Tapi tidak semua program penelitian berjalan mulus. Di era itu, baju luar angkasa yang berat membatasi kiprah penelitian. Walau begitu, para pakar menilai, hasil penelitian ilmiah saat itu sangat luar biasa.
Para ilmuwan bisa merekam secara "real time", gelombang seismik, berupa getaran ringan di permukaan bulan yang dipicu para astronot. Dan meneliti sifatnya. Instrumen lain menunjukkan, di bulan juga ada gempa. Data ini dulu dianggap kejutan.
Pada bulan April 1972 para astronot melakukan riset astronomi. Menggunakan kamera khusus, mereka memotret bumi dan bintang panas untuk pertama kalinya dalam spektrum cahaya ultraviolet. Hampir semua misi Apollo meneliti angin matahari, yakni partikel bermuatan yang tidak eksis di bumi.
"Eksperimen ini dulu amat luar biasa. Mereka tidak hanya menemukan proton Hidrogen dan Helium, melainkan juga sejumlah atom lainnya, yang bergerak bersama angin matahari. Gas mulia. Yang kemudian menghimpun lebih banyak informasi tentang matahari. Pada fase awal ini, matahari bisa lebih banyak dipahami", ujar pakar geologi planet Prof. Ralf Jaumann.
Pada 1970 para astronot bahkan membawa rover ke bulan. Dengan itu mereka bisa bergerak cukup jauh dari lokasi pendaratan, dan bisa mengambil sampel batuan dari lokasi yang menarik bagi ilmu pengetahuan.
Semua aktivitas para astronot di bulan, dipantau terus menerus secara "live" oleh para ilmuwan dari pusat pengendali di bumi: Dulu ini merupakan sebuah prestasi besar bidang teknologi.
Cornelia Borrmann (as/ml)
Apollo 11: Mendarat di Bulan 50 Tahun Lalu
Setengah abad sudah lewat, sejak Neil Armstrong menapakkan kaki di bulan. Ini langkah spektakuler. Di zaman sekarang pun orang masih merasakan kekaguman jika melihat foto-foto dari pendaratan pertama.
Foto: NASA
"One small step for [a] man"
Langkah pertama di bulan. Ketika melangkah di permukaannya tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong mengatakan kalimat yang dikenal luas: "That's one small step for [a] man, one giant leap for mankind." (Ini langkah kecil untuk seseorang, tapi loncatan raksasa bagi manusia."
Foto: NASA
Tahap awal peluncuran
Dari ruang kontrol Kennedy Space Flight Center (KSC) Direktur program Apollo, Samuel C. Phillips, mengontrol semua aktivitas sebelum peluncuran tanggal 16 Juli 1969. Apollo 11, misi pendaratan pertama dimulai dengan peluncuran roket Saturn V. Apollo 11 membawa Neil Armstrong, Edwin "Buzz" Aldrin dan Michael Collins.
Foto: NASA
Tontonan publik
Tiga orang ini termasuk ribuan lainnya yang berdatangan ke kawasan pantai dan jalanan di dekat Kennedy Space Center, areal peluncuran roket NASA di Florida. Mereka datang untuk mengawasi peluncuran Apollo dari jarak dekat. Sekitar sejuta orang berdatangan untuk melihat peluncuran bersejarah tersebut.
Foto: NASA/Kennedy Space Center
Cahaya, kamera, siap, meluncur!
Peluncuran Apollo 11 juga diberitakan ribuan reporter. Sejumlah 3.497 wartawan resmi punya akreditasi, dan memenuhi areal spesial untuk pers pada Kennedy Space Flight Center (KSC), di hari peluncuran tanggal 16 Juli 1969.
Foto: NASA
Pekerjaan tim
Seorang anggota kru Apollo11 tidak ikut mendarat di bulan, melainkan tetap berada di pesawat yang mengorbit bulan. Michael Collins (tengah) mengatakan tahun 2009 lalu: "Saya tahu, saya akan jadi pembohong atau orang tolol jika saya mengatakan, bahwa saya menduduki kursi terbaik [di Apollo 11] tapi saya bisa mengatakan dengan jujur, saya puas dengan apa yang saya capai."
Foto: NASA/Kennedy Space Center
"Elang sudah mendarat!"
Tanggal 20 Juli 1969 pukul 20:17:58 waktu UTC (Waktu Universal Terkoordinasi) Neil Armstrong memberikan laporan singkat: "The eagle has landed!". Tetapi sampai keduanya benar-benar bisa melangkah di bulan, masih perlu waktu. Pertama-tama perjalanan pulang ke bumi harus dipersiapkan.
Foto ini dibuat Michael Collins tanggal 21 Juli. Yang tampak adalah modul bernama Eagle (elang) ketika kembali dari bulan. Bumi tampak di belakang katulistiwa bulan. Collins tetap berada di pesawat komando "Columbia" yang berada di orbit bulan.
Foto: NASA
Sampel no. 10003
Ketika berada di bulan selama dua setengah jam, Armstrong dan Aldrin mengumpulkan 47 pon materi dari permukaan bulan, dan membawanya kembali ke Bumi. Misalnya bongkah kecil ini. Foto ini dibuat 27 Juli setelah mereka kembali ke Bumi. Selama enam kali pendaratan di bulan, para astronot mengumpulkan 2.415 sampel, hampir 400 kg. Daftarnya terdapat dalam "Lunar Sample and Photo Catalog".
Foto: NASA/AccuSoft Inc.
Kembali ke Bumi
Tanggal 24 Juli pukul 16:50 UTC kru Apollo 11 mendarat di Pasifik, 21 km dari kapal induk USS Hornet, 1.480 km di barat daya Hawaii. Setelah mendarat mereka harus mengisi formulir untuk bea cukai, dan menyatakan membawa sampel dari bulan. Untuk pertanyaan, apakah mereka membawa bibit penyakit, mereka menjawab "To be determined" (akan ditentukan). Setelah itu mereka ditempatkan dalam karantina.
Foto: NASA/Johnson Space Center
Superstar bukan hanya dengan baju astronot
Setelah kembali ke bumi, mereka mengadakan tur selama 45 hari ke 24 negara dan 27 kota. Pada foto tampak para astronot ketika ikut parade di ibu kota Meksiko, Mexico City. Dengan tur itu AS menyatakan kesediaan untuk membagi pengetahuan mereka tentang luar angkasa. (Ed.: ml/as)