1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanInggris

Riset: Pajak Gula di Inggris Bantu Tingkatkan Kesehatan Anak

10 Juli 2024

Pemberlakuan pajak gula terhadap minuman ringan di Inggris berhasil mengurangi konsumsi gula secara signifikan. Riset jangka panjang teranyar mencatat dampak positif pada kesehatan anak.

Minuman ringan
Ilustrasi minuman ringan berkadar gula tinggiFoto: Franziska Gabbert/dpa/picture alliance

Setahun setelah pajak gula diberlakukan oleh pemerintah Inggris, konsumsi gula pada anak-anak berkurang sebanyak 4,8g per hari, ketika orang dewasa mencatatkan konsumsi gula 10,9g lebih rendah.

Sebagian besar penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya kadar gula pada minuman ringan, yang mencapai 3g untuk anak-anak dan 5g untuk orang dewasa.

Namun secara keseluruhan, penduduk di Inggris masih mencatatkan konsumsi gula yang tinggi, yang menurut para peneliti melampaui panduan nasional di Inggris atau Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.

Tren konsumsi free sugar

Jenis gula yang paling banyak dikonsumsi oleh kebanyakan orang dewasa dan anak-anak di Inggris dikenal sebagai "free sugar" atau gula alkohol.

Gula alkohol secara alami ditemukan pada tumbuhan dan buah beri. Namun begitu, gula alkohol tetap mengandung karbohidrat yang menambah kadar glukosa.

Sumber utamanya adalah minuman bersoda, tetapi makanan lain dengan tambahan free sugar, termasuk biskuit, coklat, yoghurt rasa dan produk sereal.

Gula di dalam madu, sirup, jus buah tanpa pemanis, jus sayuran dan smoothie sebenarnya tercipta secara alami, tetapi juga dianggap sebagai free sugar.

Penelitian sebelumnya mengaitkan konsumsi minuman manis dengan penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung dan mampu menyebabkan kematian dini.

Di Inggris, pajak gula diberlakukan pada bulan April 2018 dan mendorong produsen untuk mengurangi kadar gula pada minuman ringan.

Untuk riset terbaru di Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan itu, para ahli termasuk dari Universitas Cambridge dan University College London menganalisis data dari tahun 2008 hingga 2019 untuk merekam tren konsumsi gula dari waktu ke waktu.

Secara keseluruhan, 7.999 orang dewasa dan 7.656 anak-anak diikutsertakan dalam analisis final.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

"Masyarakat sehat, ekonomi sehat"

Para ahli menemukan, pajak gula "menyebabkan pengurangan yang signifikan konsumsi free sugar dalam makanan pada anak-anak dan orang dewasa".

Menurut riset, energi yang dicerna manusia dari free sugar sebagai persentase energi total tidak berubah. Data juga menunjukkan bahwa kalori dari free sugar menurun bersamaan dengan penurunan kalori secara keseluruhan.

Juru bicara Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial mengatakan pihaknya berusaha "mencegah krisis kesehatan dan menanggulangi tren obesitas," kata dia.

"Kami akan memberlakukan pembatasan ketat terhadap iklan makanan, serta melarang anak-anak membeli makanan manis, minuman energi berkadar kafein tinggi.

"Dengan membangun masyarakat yang sehat, kita membantu membangun ekonomi yang sehat."

Pedoman dari WHO dan pemerintah Inggris menyaratkan konsumsi free sugar di bawah 5 persen dari total asupan energi harian. Jumlah ini setara dengan jumlah maksimum harian 30g untuk orang dewasa, 24g untuk anak-anak berusia tujuh hingga 10 tahun dan 19g untuk anak kecil berusia empat hingga enam tahun.

Hingga saat ini, lebih dari 50 negara telah menerapkan pajak gula pada produk lunak.

rzn/hp (dpa,rtr)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait