Rishi Sunak Jadi PM Inggris, Pemimpin Termuda dalam Dua Abad
25 Oktober 2022
Rishi Sunak menjadi perdana menteri baru Inggris setelah memenangkan kontestasi untuk memimpin Partai Konservatif, Senin (24/10). Dia harus mengatasi krisis ekonomi yang berpotensi membuat jutaan orang lebih miskin.
Iklan
Rishi Sunak, salah satu politisi terkaya di Westminster, akan menjadi perdana menteri ketiga Inggris dalam waktu kurang dari dua bulan. Pria berusia 42 tahun itu juga merupakan pemimpin kulit berwarna pertama di Inggris dan termuda dalam 200 tahun.
Sunak akan diminta untuk membentuk pemerintahan oleh Raja Charles III, menggantikan Liz Truss, pemimpin yang mengundurkan diri setelah menjabat selama 44 hari.
Berbicara kepada publik untuk pertama kalinya, Sunak mengatakan: "Inggris Raya adalah negara besar, tetapi tidak diragukan lagi kita menghadapi tantangan ekonomi yang besar.
"Kami sekarang membutuhkan stabilitas dan persatuan dan saya akan menjadikannya prioritas utama saya untuk menyatukan partai kami dan negara kami,” kata Sunak, yang tampaknya menolak seruan dari partai-partai oposisi untuk melangsungkan pemilihan umum dini.
Sunak mengalahkan politisi sentris Penny Mordaunt, yang gagal mendapatkan cukup dukungan dari anggota parlemen untuk memasuki pemungutan suara, sementara saingannya, mantan perdana menteri Boris Johnson, menarik diri dari kontestasi dengan mengatakan dia tidak bisa lagi menyatukan partai.
Sunak kemungkinan akan ditunjuk sebagai perdana menteri oleh Raja Charles III pada hari Selasa (25/10).
Memprediksi langkah Sunak
Mantan bos perusahaan pengelola aset gabungan multijutawan itu diperkirakan akan meluncurkan pemotongan anggaran untuk mencoba membangun kembali reputasi fiskal Inggris, tepat ketika negara itu meluncur ke dalam resesi, terseret oleh melonjaknya biaya energi dan pangan.
Menteri Keuangan Jeremy Hunt akan mengajukan anggaran pada 31 Oktober mendatang untuk menutup "lubang hitam" keuangan publik yang diperkirakan membengkak hingga £40 miliar.
Namun, oposisi Partai Buruh kemungkinan akan melabeli Sunak sebagai anggota elit kaya raya, yang tidak berhubungan dengan krisis ekonomi yang dialami jutaan orang Inggris.
Sunak, yang sebelumnya menjabat menteri keuangan, berulang kali menggambarkan gagasan pendahulunya sebagai ekonomi "dongeng" yang akan menakuti pasar. Dia terbukti benar, tetapi setelah kontestasi kepemimpinan jalur cepat, beberapa anggota Konservatif meragukan komitmennya terhadap visi negara kecil gaya Margaret Thatcher untuk memacu pertumbuhan ekonomi dengan menerapkan pajak tertinggi sejak 1950-an.
"Akan ada integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas di setiap tingkat pemerintahan yang saya pimpin dan saya akan bekerja hari demi hari untuk menyelesaikan pekerjaan," katanya dalam kritik terselubung terhadap Johnson, yang dipaksa mundur karena dilanda skandal.
Kota Ikonis Eropa: London
DW Travel menyajikan serial galeri foto tentang kota-kota ikonis di Eropa. London menjadi salah satunya. Berikut saran dari warga lokal dan tujuan wajib di London.
Foto: Frank Fell/robertharding/picture alliance
Jangan lupa Tower Bridge dan Tower London
Tower London, ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Dulu menjadi kediaman kerajaan dan penjara. Ikuti tur Yeoman (alias Beefeater) untuk melihat sejarah Inggris dengan orang dalam yang tinggal dalam Tower London. Jangan lupa ke Tower Bridge, dibangun pada 1894 guna melihat ruang mesin bergaya Victoria atau memanjat salah satu Menara untuk mendapatkan pemandangan yang indah.
Foto: Frank Fell/robertharding/picture alliance
Museum wajib: Museum British
Kebanyakan museum di London gratis! Museum British memamerkan mulai dari koleksi prasejarah hingga modern dari seluruh dunia. Menawarkan pemandu gratis dari sukarelawan yang terlatih agar pengunjung dapat menikmati semua atraksi wajib, termasuk batu Rosetta, patung Parthenon dan mumi antik Mesir. Lebih dari 60 galeri terkumpul di Great Court.
Foto: Rafael Ben-Ari/Chameleons Eye/Newscom/picture alliance
Museum lain yang wajib dikunjungi
Nikmati koleksi dinosaurus dan binatang di Museum Natural History (gambar), di South Kensington, atau kunjungi Museum Science untuk menikmati koleksi inovasi butan manusia, atau Museum Victoria dan Albert untuk melihat pameran furnitur, lukisan, pahatan, karya logam dan tekstil. Pencinta seni harus kunjungi National Gallery, Royal Academy dan Tate Britain atau Tate Modern.
Foto: Goran Stanzl/PIXSELL/picture alliance
Pemandangan terbaik London
Jelajahi Westminster Abbey dan Gedung Parlemen serta Bigben, lalu seberangi jembatan Westminster dan naiki London Eye untuk melihat pemandangan luar biasa. Pemandangan menakjubkan lainnya dapat dilihat dari Sky Garden, di atas gedung Walkie Takie, atau dari atap bar Shard, gedung pencakar langit tertinggi di Inggris. Atau naiki 528 anak tangga untuk melihat pemandangan dari atas katedral St. Paul.
Foto: Victoria Jones/empics/picture alliance
Menikmati jalanan London
Istana Buckingham, kediaman raja di London sejak tahun 1703 merupakan tempat wajib, khususnya pukul 11, saat pergantian penjaga berlangsung. Dari sini, berjalan susuri Mall ke Trafalgar Square melihat patung Nelson-nya, lalu jelajahi taman Covent atau menonton beberapa artis jalanan sebelum sampai di Leicester Square, dan Pecinan di Soho.
London punya banyak taman bersantai dari hiruk pikuk kota. Paling terkenal dan terbesar adalah taman Hyde dengan jembatan Serpentine, memorial Holocaust, Memorial Diana Fountain dan Speaker’s Corner. Taman lain Green Park, St. James Park dan Regents Park dengan kebun binatangnya. Di hilirnya, ada Kew Gardens milik Royal Botanic Gardens (foto) yang menyajikan koleksi tanaman hidup penting di dunia.
Foto: Matt Duckett/Zuma/picture alliance
Wajib dicoba: Teh sore atau fish and chips
Setiap berwisata ke Inggris harus mencoba Fish and Chips yang disajikan dengan cuka malt. Berikutnya adalah teh sore, secara tradisional disajikan dengan kue teh dan scone, namun harus diikuti dengan camilan gurih seperti roti lapis mentimun. London merupakan rumah bagi restoran gourmet, namun makanan pub seperti pai atau sosi dan kentang tumbung dengan kuah merupakan camilan.
Foto: Friso Gentsch/dpa/picture alliance
Hadiri pertunjukan
Manjakan diri dengan menonton pertunjukan West End atau coba lintasi Thames untuk menonton di Globe Theatre atau South Bank Center. Para penikmat musik juga dapat memilih konser di Royal Albert Hall (foto), mendengarkan musik Jazz di Ronnie Scott’s atau rock on down di Brixton Academy. Arena indoor O2 di Greenwich menampilkan acara besar dan dapat dikunjungi dengan menaiki perahu di sungai.
Foto: Ian West/empics/picture alliance
Wisata belanja!
Belanja hingga lelah di Oxford Street atau kunjungi toko eksklusif di Saville Row dan Kninghtsbridge, juga Harrods. Jangan lupa pasar luar biasa di London: jelajahi barang antik di Portobello Road Market atau gaya pakaian baru di pasar di Old Spitalfields atau Carnaby. Temukan buah tangan unik di Camden Lock Market atau wisata kuliner dan cicipi makanan di Borough Market (foto).
Foto: prisma/picture alliance
Saran warga lokal agar hindari keramaian
Berjalan kaki adalah cara ampuh nikmati London dan terhindar dari keramaian. Beberapa atraksi: jalanan penuh grafiti atau kesenian jalanan, atau yang menyeramkan, tur Jack the Ripper di Whitechapel. Jika menyukai museum namun lebih memilih hal sederhana, Horniman Museum and Gardens, disarankan warga lokal. Jangan lewatkan kumpulan walrus saat kunjungi Museum Victoria ini. (mh/hp)
Foto: Johnny Green/Empics/picture alliance
10 foto1 | 10
PM Inggris pertama yang keturunan India
Lahir di Southampton pada tahun 1980 dari orang tua keturunan India Punjabi, Sunak berulang kali selama kampanye terakhir berbicara tentang membantu ibunya yang mengelola apotek, dengan pembukuan hingga melakukan penggajian.
Keluarganya bermigrasi ke Inggris pada 1960-an. Dia memiliki pendidikan istimewa, bersekolah di sekolah elit. Sunak mempelajari politik, filsafat, dan ekonomi di Universitas Oxford, mengikuti jejak David Cameron. Setelah lulus, ia melanjutkan studi ke Universitas Stanford, di mana ia bertemu istrinya Akshata Murthy, yang ayahnya adalah miliarder India NR Narayana Murthy, pendiri raksasa outsourcing Infosys.
"Saya tumbuh di tahun 80-an dan 90-an, dan saya bahkan tidak bisa membayangkan seorang perdana menteri non-kulit putih dalam hidup saya ... Jadi untuk melihat seorang pemimpin India Inggris adalah fenomenal," katanya kepada Reuters.
Iklan
Sukses menangani pandemi COVID-19
Ketika pandemi COVID-19 melanda Inggris, Sunak mengambil langkah dengan meminjam uang secara besar-besaran demi mencegah risiko depresi ekonomi. Tindakan itu membuatnya menjadi salah satu politisi paling populer di Inggris, dia dipuji karena membantu bisnis dan karyawan tetap beroperasional.
Pemimpin Partai Buruh Keir Starmer diperkirakan akan memanfaatkan penunjukan perdana menteri baru oleh anggota parlemen Konservatif daripada oleh negara sebagai alasan mengapa Inggris harus menghadapi pemilihan nasional dini.
"Fokus saya adalah pada jutaan orang yang berjuang untuk membayar tagihan mereka, sekarang memiliki kecemasan tambahan tentang hipotek mereka. Saya tahu bagaimana rasanya," kata Starmer pada hari Minggu (23/10).