Tolak Vaksin di Singapura: Cuti Tak Dibayar dan Biaya RS
9 November 2021
Berani tolak vaksinasi COVID-19 di Singapura? Jika berstatus PNS, siap-siap kena sanksi cuti tanpa dibayar dan warga harus bayar sendiri biaya medis.
Iklan
Pegawai negeri sipil Singapura dapat dikenakan sanksi cuti tidak dibayar jika mereka memutuskan untuk tidak divaksinasi COVID-19, menurut para pejabat. Pada hari Senin (08/11), pejabat negara itu juga mengatakan bahwa mulai bulan depan pasien COVID-19 yang tidak divaksin harus membayar biaya medis secara mandiri.
Divisi Layanan Publik (PSD) Singapura mengatakan kepada lembaga penyiar setempat yakni CNA bahwa mereka "akan melakukan yang terbaik" untuk memfasilitasi keberlanjutan situasi bekerja dari rumah, tergantung pada jenis pekerjaannya.
Namun divisi tersebut juga memperingatkan bahwa beberapa pegawai negeri sipil dapat dikenai sanksi cuti tanpa dibayar atau berisiko tidak diperpanjang kontrak kerjanya jika tetap menolak divaksinasi.
Peringatan ini muncul setelah Kementerian Kesehatan Singapura pada bulan lalu mengatakan bahwa orang yang tidak divaksinasi akan dilarang bekerja dari kantor menyusul adanya rencan untuk kembali bekerja di kantor pada Januari 2022 mendatang.
Dari 442 kematian terkait pandemi di Singapura, 400 di antaranya dilaporkan terjadi sejak 9 Agustus. Jumlah kasus minggu ini mencapai 200.000 infeksi, sekitar dua pertiga di antaranya telah dicatat selama dua bulan terakhir.
Pada akhir bulan ini Singapura juga mengharapkan komite ahli vaksin COVID-19 negara itu untuk membuat rekomendasi vaksin COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech bagi anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Senin.
Negara dengan Kuota Vaksinasi Corona Tertinggi di Dunia
Sejumlah negara ngebut melakukan vaksinasi corona untuk meredam pandemi Covid-19 secara efektif. Yang mengejutkan, sejumlah negara kecil mencapai kuota vaksinasi per kapita tertinggi di dunia.
Foto: picture-alliance/dpa/Geisler-Fotopress
Israel Terdepan
Israel berada di peringkat paling atas sebagai negara dengan kuota vaksinasi corona per kapita tertinggi sedunia. 96% dari seluruh populasi yang jumlahnya 8,6 juta orang minimal sudah mendapat dosis pertama vaksin (posisi 08/03/21). Sukses negara Yahudi itu untuk mengerem pandemi Covid-19 mendapat acungan jempol. Kini kehidupan publik berangsur normal, tapi prokes tetap dijalankan.
Foto: Ronen Zvulun/REUTERS
Uni Emirat Arab di Posisi Dua
Uni Emirat Arab (UEA) menyusul di posisi kedua dengan kuota vaksinasi per kapita mencapai 62 per 100 penduduk. Sekitar 6,8 juta dari lebih 9 juta penduduk UEA sudah mendapat vaksin corona dosis pertama. UAE menggunakan vaksin Sinovac buatan Cina untuk program vaksinasi massal gratis. Saat ini Dubai mulai "roll out" vaksinasi dengan vaksin buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Getty Images/AFP/K. Sahib
Inggris
Inggris mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita pada kisaran 31 per 100 orang. Dengan jumlah populasi hampir 86 juta orang, berarti lebih dari 28 juta warga Inggris sudah mendapat vaksin corona. Aktual ada tiga jenis vaksin yang digunakan, yakni buatan BioNTech-Pfizer, Moderna dan AstraZeneca.
Foto: Victoria Jones/AFP/Getty Images
Amerika Serikat
Amerika Serikat juga ngebut memerangi pandemi Covid-19, setelah terganjal beberapa bulan oleh politik Trump. Aktual kuota vaksinasi per kapita mencapai 23,5 per 100 orang. Artinya hingga saat ini sudah lebih dari 76 juta dari total 331 juta populasi AS mendapat minimal satu dosis vaksin buatan BioNTech-Pfizer atau Moderna. Presiden terpilih Joe Biden mendapat vaksinasi sebagai aksi simbolis.
Foto: Tom Brenner/REUTERS
Serbia
Serbia, salah satu negara bekas Yugoslavia dengan populasi 7 juta orang juga ngebut dengan program vaksinasi massal. Kuotanya mencapai 22 per 100 orang (posisi 4/3/21) Menteri kesehatan Serbia, Zlatibor Loncar secara simbolis mendapat vaksinasi anti Covid-19 buatan Sinopharm, Cina di Beograd akhir Januari silam.
Foto: Nikola Andjic/Tanjug/ Xinhua News Agency/picture alliance
Chile
Negara kecil di Amerika Selatan, Chile juga melakukan vaksinasi massal dengan cepat. Negara dengan populasi sekitar 19 juta orang itu sudah mencapai kuota 19,2 per 100 penduduk. Presiden Sebastian Pinera mendaat suntikan vaksin perdana secara simbolis pertengahan Februari lalu di kota Futrono. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac buatan Cina.
Bahrain menjadi negara di kawasan Teluk berikutnya yang mencatatkan kuota tinggi vaksinasi corona dengan 17,8 per 100 orang. Registrasi vaksinasi di negara kecil berpenduduk sekitar 1,6 juta orang itu dilakukan menggunakan aplikasi mobile. Vaksinasi menggunakan dua jenis vaksin dalam program ini, yakni vaksin buatan Sinopharm dan buatan BioNTech-Pfizer.
Foto: Imago/Sven Simon
Denmark
Denmark negara kecil di Eropa dengan populasi 5,8 juta mencatatkan kuota vaksinasi corona per kapita 11 per 100 warga. Jika dilihat angka mutlaknya relatif kecil, hanya sekitar 600 ribu warga yang mendapat vaksinasi. Tapi dilihat dari kuota per total populasi angka itu cukup tinggi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapat vaksin Sinovac buatan Cina saat memulai kampanye vaksinasi massal di Ankara pertengahan Januari silam. Saat ini kuota vaksinasi di Turki mencapai sekitar 11 dari 100 warga di negara dengan populasi 82 juta orang itu.
Foto: Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
Jerman
Jerman belakangan catat pertambahan kasus covid-19, menjadi lebih dari 2,5 juta orang dan lebih dari 72.000 korban meninggal. Walau vaksin BioNTech berasal dari Jerman, namun pembagiannya tergantung Uni Eopa. Jerman baru mencatat 7,9% vaksinasi corona bagi 83 juta penduduknya. Strategi vaksinasi dikritik sebagai amat lamban dan kurang efektif. Penulis Agus Setiawan (as/pkp)
Foto: Markus Schreiber/AP Photo/picture alliance
10 foto1 | 10
Negara ini tengah mempertimbangkan rencana untuk memberi anak-anak sepertiga dari dosis vaksin untuk dewasa, seperti di Amerika Serikat. Ong menambahkan. Sekitar 8.000 dari 218.333 kasus COVID-19 kumulatif Singapura menginfeksi anak-anak di bawah usia 12 tahun, dengan lima infeksi parah, demikian menurut Kementerian Kesehatan setempat.
Iklan
Aturan diperlonggar
Pada hari Senin (08/11), pemerintah Singapura juga mengatakan bahwa orang-orang yang memilih tidak divaksinasi harus membayar tagihan medis mereka mulai bulan depan. Pemerintah setempat juga mengumumkan pelonggaran aturan lebih lanjut untuk kegiatan makan di restoran.
Aturan baru ini akan memungkinkan paling banyak lima orang yang telah divaksinasi dari rumah yang sama untuk makan bersama di restoran. Aturan yang berlaku saat ini hanya mengizinkan maksimal dua orang yang divaksinasi untuk makan bersama.
Pihak berwenang juga akan mengizinkan rekaman musik bernada lembut untuk kembali diputar di restoran. Sebelumnya, selama berbulan-bulan restoran dilarang memutar musik dengan alasan kemungkinan penularan virus akan lebih tinggi karena orang berbicara lebih keras akibat adanya musik.