1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Institut Robert Koch Tarik Klaim Vaksin Tersedia Tahun Ini

John Silk
13 Agustus 2020

Institusi ternama kesehatan publik Jerman menarik laporan yang menyebut vaksin virus corona dapat tersedia awal musim gugur tahun ini. Institut Robert Koch menyampaikan laporan tersebut terbit karena adanya kekeliruan.

Seorang ilmuwan tengah menguji sampel di laboratorium Curevac
Foto: picture-alliance/dpa/S. Gollnow

Institut Robert Koch Jerman (RKI) menarik laporan mereka pada Rabu (12/08) yang mengklaim vaksin virus corona akan rampung dalam waktu dekat. Institusi kesehatan masyarakat ini, mengatakan bahwa laporan tersebut terbit karena adanya kekeliruan.

Laporan tersebut, yang sekarang sudah ditarik dari laman resmi RKI, merupakan versi laporan lama yang sedang dikerjakan oleh mereka, kata juru bicara RKI.

Sebelumnya, pada Rabu (12/08), RKI menuliskan bahwa vaksin virus corona dapat tersedia pada awal musim gugur tahun ini.

Laporan yang ditulis dalam bahasa Jerman tersebut berjudul “Pandemi di Jerman dalam Beberapa Bulan Mendatang“ menyebutkan: “Proyeksi awal akan produksi ketersediaan satu atau beberapa vaksin akan mungkin terjadi pada musim gugur 2020.“ Namun, kini RKI membantah perkiraan tersebut.

Kekeliruan ini terjadi ketika kasus baru virus corona di Jerman kembali meningkat.

Menteri Kesehatan Jerman Jehn Spahn mengimbau warga untuk tetap waspada karena saat ini negara yang terletak di jantung Eropa tersebut melaporkan lonjakan kasus baru harian tertinggi sejak 9 Mei silam.

Vaksin Rusia

Spahn juga menyatakan keraguannya atas klaim vaksin baru yang diumumkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Sebelumnya beberapa ahli juga menyatakan hal serupa terkait klaim cepat Moskow yang menyatakan telah berhasil memproduksi vaksin virus corona yang diberi nama Sputnik V.

Vaksin ini dikiritik karena Rusia dinilai terlalu memaksakan pembuatan vaksin yang masih dalam proses uji klinis tahap pertama. “Sejauh pengetahuan kami, itu belum cukup diuji,“ tutur Spahn. Menkes Jerman ini mengimbau agar Rusia berlaku transparan tentang metode penelitian dan pengujian mereka.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa (11/08), mengejutkan dunia dengan pernyataannya bahwa Rusia telah berhasil meregistrasi vaksin virus corona pertama di dunia. Padahal uji coba fase 3 yang biasanya berlangsung selama beberapa bulan dengan melibatkan ribuan responden belum juga tuntas. Namun, Putin menjamin keamanan vaksin tersebut, seraya mengatakan bahwa putrinya termasuk di antara orang-orang yang diuji.

rap/gtp