Robot Mata-Mata Lebah Bantu Pencegahan Kematian Massal
17 Mei 2018
Peneliti di Graz, Austria berusaha memahami perilaku lebah lewat robot mata-mata untuk mencegah kematian massal koloni lebah. Tanpa hewan penyebuk ini, bakal banyak tanaman pangan tidak berbuah dan ekonomi ambruk.
Iklan
Robot Mata-Mata Lebah Bantu Pencegahan Kepunahan Spesies
01:02
Para peternak lebah madu serta petani tanaman pangan di Eropa dan Amerika Serikat belakangan ini mencemaskan kematian massal koloni lebah. Hingga kini tidak jelas apa penyebab utamanya.
Ada yang menyebut serangan kutu Varoa yang jadi pemicunya. Tapi ada juga yang menuduh penggunaan pestisida tidak rasional serta pestisida jenis baru keluarga nikotinoid yang jadi biang keroknya.
Ulat Pemakan Plastik Penyelamat Bumi?
Para peneliti di Spanyol secara tidak sengaja menemukan ulat yang memakan plastik dengan kecepatan mengagumkan. Masih diteliti, enzim dalam tubuh ulat yang mencerna plastik. Sebuah harapan solusi masalah sampah plastik.
Foto: Hernandez/CSIC
Sampah Plastik Masalah Global
Volume sampah plastik di seluruh dunia terus membengkak hingga 200 juta ton per tahun. Masalahnya plastik sangat sulit terurai. Juga mikroplastik jadi ancaman bagi banyak spesies di lautan. Sekitar 80 juta ton sampahnya berupa plastik polyethilene .
Foto: Fotolia/paul prescott
Hama di Sarang Lebah
Federica Bertocchini, pakar biologi evolusi di Institute of Biomedicine and Biotechnology di Cantabria, Spanyol punya hobi beternak lebah. Salah satu masalah yang dihadapi: hama kupu-kupu lilin (Galleria mellonella) yang bertelur di dalam sarang lebah. Larvanya hidup 6 minggu di dalam sarang lebah sebagai hama, sebelum menetas jadi kupu-kupu.
Foto: Reuters
Ulat Pemakan Plastik
Geram dengan hama ulat, Bertocchini membersihkan sarang lebah, dan memasukkan ulatnya ke dalam kantong plastik polyethilene. Tapi hanya dalam waktu singkat, ratusan ulat memakan kantong plastik dan membuat banyak lubang. Sebetulnya fenomena ini sudah lama dikenal oleh peternak lebah, pemelihara reptil dan yang punya hobi mancing. Mereka mendiskusikan kasus plastik berlubang secara online.
Foto: Paolo Bombelli
Makan Plastik dengan Rakus
Uji coba dengan 100 ekor ulat dalam sebuah kantong plastik berbobot 300 gram menunjukkan kecepatan makan plastik relatif tinggi. Dalam pengamatan selama 12 jam, 100 ekor ulat memakan sekitar 92 gram plastik polyethilene.(Grafik) Ini rekor mengagumkan, karena bakteri pemakan plastik menguraikan plastik jauh lebih lambat.
Hanya Dimakan atau Dicerna?
Kini pakar biologi Bertocchini melakukan penelitan lebih lanjut. Apakah ulat hanya memakan plastik dan mengeluarkannya lagi sebagai kotoran berupa mikro plastik? Atau ulat mencerna plastik polyethilene dan mengeluarkan kotoran berupa senyawa yang samasekali berbeda? Senyawa kimia atau enzim apa yang bekerja?
Foto: Hernandez/CSIC
Enzym Khusus Penyelamat Bumi
Peneliti lakukan uji coba melumat beberapa ekor ulat, dan membubuhkannya pada plastik polyethilene. Hasilnya, plastik mulai berlubang dimakan bubur ulat. Kini tim Federica Bertocchini memburu enzym yang ampuh mengurai plastik itu. Diharapkan, ekstrak enzym dan produk rekayasanya secara massal, bisa jadi salah satu solusi pembersih sampah plastik di Bumi. Ed:Fabian Schmidt (as/ap)
Foto: Hernandez/CSIC
6 foto1 | 6
Yang jelas kematian massal koloni lebah madu, mengancam produksi tanaman pangan. Lebah adalah binatang penyerbuk utama tanaman pangan di dunia. Jika lebah musnah, tanaman tidak disebut dan pasti tidak ada panen. Ini bencana ekonomi buat petani.
Robot lebah jadi mata-mata
Untuk meneliti perilaku dan mempengaruhinya, para peneliti biologi dari Universitas Graz di Austria mengembangkan robot mata-mata otonom. Bentuknya tidak mirip lebah, melainkan silinder logam yang memiliki karakter dan perilaku seperti lebah.
Lenyapnya Kupu-Kupu dari Muka Bumi
Siapa tidak suka kupu-kupu? Mereka cantik dan menambah keindahan. Karena itu berita bahwa jumlah mereka kian berkurang membuat sedih. Dan cerita di baliknya lebih dramatis lagi.
Foto: Getty Images/AFP/O. Torres
Peri Halus
Kupu-kupu tidak baik kondisinya, kemungkinan di seluruh dunia. Menurut yayasan hewan liar Jerman, 30 tahun lalu, jumlah spesiesnya dua kali jumlah sekarang. Sejak itu, yang aktif di malam hari berkurang 50% dan yang aktif di siang hari bahkan sampai 70%. Foto: kupu-kupu spesies "Goldene Acht" (Colias hyale), yang terpilih jadi kupu-kupu tahun 2017.
Foto: picture alliance /Nothegger, A./WILDLIFE
Sari Bunga Yang Manis
Kupu-kupu senang sari bunga. Baik dari tumbuhan bunga, maupun dari bunga pada pepohonan atau semak. Tapi keragaman bunga dan tumbuhan di Jerman sangat berkurang. Terutama di kawasan di mana pertaniannya monokultur, peluang hidup kupu-kupu sangat berkurang.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Weihrauch
Jagung Biang Keladinya
Penyebab utamanya jagung yang ditanam secara intensif dalam skal sangat besar. Di Jerman tahun 2016 jagung ditanam tiga kali lipat lebih banyak dibanding di tahun 1980-an. Jagung terutama digunakan untuk memberi makan hewan ternak, dan semakin sering sebagai bahan gas bio. Akibatnya tanah pertanian diberi pupuk sangat banyak. Dan tumbuhan yang memberi makan kupu-kupu tidak ada lagi.
Foto: picture alliance/dpa
Kupu-Kupu Tidak Suka Zat Kimia
Pestisida juga memusnahkan keragaman tumbuhan. Tumbuhan liar, semak atau bunga tidak punya kesempatan hidup di lahan monokultur. Kupu-kupu pada foto disebut Segelfalter (Iphiclides podalirius). Spesies ini sudah lenyap dari banyak kawasan di Jerman. Padahal dulu kupu-kupu ini kerap terlihat.
Foto: picture alliance/blickwinkel/S. Ott
Serangga Juga Punah
Pestisida tidak hanya membatasi ruang hidup kupu-kupu, melainkan juga serangga. Menurut sejumlah studi, di berbagai tempat spesies serangga berkurang hingga 80% dibanding 30 tahun lalu. Lebah, belalang, lalat, seperti halnya kupu-kupu, sulit berjuang melawan pertanian intensif, pestisida dan penggunaan pupuk yang terlampau banyak.
Foto: picture-alliance/K. Nowottnick
Serangga dan Burung
Gambar ini menunjukkan bahwa kupu-kupu dan serangga hanya sebagian dari kepunahan yang terjadi sekarang. Banyak hewan, misalnya burung atau kelelawar, hidup dengan memangsa serangga. Jika serangga berkurang, dampaknya juga bisa dilihat dalam berkurangnya burung dan hewan lain.
Baru-baru ini sebuah studi diterbitkan, yang menunjukkan bahwa jumlah burung makin berkurang. Di Jerman, misalnya jumlah burung Braunkehlch, yang tampak pada foto, berkurang 63%. Penyebabnya: mereka tidak menemukan cukup makanan.
Foto: Imago/blickwinkel
Harapan di Kawasan Perkotaan?
Yang menarik, berkurangnya jumlah kupu-kupu di Jerman bisa dicatat di pedesaan. Sementara di kota-kota kerap lebih banyak spesies kupu-kupu hidup dibanding di pedesaan. Mereka bisa ditemukan terutama di taman-taman, di daerah dalam kota yang tidak digunakan. Rupanya di sini mereka menemukan lebih banyak jenis tanaman. Dan di perkotaan, pestisida tidak banyak digunakan. Penulis: J. Hartl (ml/as)
Foto: picture-alliance/Arco Images/L. Werle
8 foto1 | 8
Robot otonom ini diterima kawanan lebah di dalam sarang, sebagai anggota keluarga koloni. Martina Szopek, peneliti dari Institut Biologi di Graz mengatakan:"Robot bisa mempengaruhi lebah dalam tiga cara. Pertama dengan perubahan temperatur, kedua dengan tiupan angin dan ketiga dengan getaran".
"Robotnya bisa bergetar sesuai pola tarian lebah, dan sinyal yang mempengaruhi reaksi lebah terhadap sarangnya", ujar Szopek lebih lanjut. Dengan riset ini diharapkan bisa dikembangkan metode baru, untuk melindungi spesies berguna ini dari kematian massal atau bahkan kemusnahan.
Hasil riset juga bisa dimanfaatkan untuk melindungi spesies lain yang menghadapi masalah dan ancaman serupa. Robot bisa digunakan dalam riset biomedis. Atau dalam manajemen peternakan hewan besar, untuk menekan stres di kandang.
as/vlz(www.youris.com)
Hewan Penyerbuk: Menyebar Benih bagi Tumbuhan
Mereka hidup dari bunga. Dengan menghampiri bunga-bunga, mereka menyebar serbuk sari sehingga tumbuhan bisa berkembang biak.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Lebah Madu
Inilah yang paling jago di antara hewan penyerbuk. Lebah madu mengunjungi berbagai jenis bunga dan membawa sari serta serbuk bunga ke sarangnya. Tapi saingan mereka banyak. Ribuan spesies lebah lain juga mengadakan penyerbukan. Selain itu, ada serangga lain juga.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Pleul
Bumble Bee
Seperti lebah madu, hewan ini termasuk genus Bombus. Ukurannya lebih besar dan berambut lebih lebat dari lebah madu. Mereka juga mengincar sari bunga. Caranya, mereka menghisap sari bunga dengan lidahnya yang berbulu. Seperti lebah madu, mereka binatang sosial, dan hidup bergerombol dengan seorang ratu yang jadi pemimpin. Tapi sebuah koloni Bumble Bee hanya terdiri dari ratusan hewan.
Tawon secara umum citranya kurang bagus. Hewan ini suka menyengat jika merasa terancam, dan sengatannya bisa berbahaya. Sebagian besar jenis tawon tidak berperan dalam penyerbukan. karena tubuhnya tidak berambut sehingga tidak ada serbuk bunga yang melekat. Namun tawon madu punya semacam kantung pada lehernya, di mana ia menempatkan sari dan serbuk bunga.
Foto: Colourbox
Lalat Bunga
Hewan ini hampir serupa dan sewarna dengan lebah dan tawon, sehingga tampak berbahaya. Tapi mereka bahkan tidak bisa menyengat. Mereka juga suka sari bunga dan serbuknya. Dengan terbang dari bunga ke bunga mereka ikut melakukan penyerbukan. Larva hewan ini juga berguna karena memangsa hama tumbuhan.
Foto: picture alliance/H. Bäsemann
Kupu-Kupu
Sejauh ini tercatat 18.000 jenis kupu-kupu dan hampir semua cantik serta warna-warni. Dengan kakinya yang halus dan tubuh kecil, mereka tidak bisa mengangkut banyak serbuk bunga seperti lebah, tetapi mereka juga ikut menyerbuki bunga. Kupu-kupu bisa melihat warna merah, sehingga dengan mudah tertarik untuk terbang ke bunga. Berbeda dengan lebah yang buta warna merah.
Foto: MEHR
Ngengat
Mereka berasal dari satu famili seperti kupu-kupu. Bedanya, mereka tidak terlalu warna-warni, karena aktif di malam hari. Sejumlah jenis ngengat juga senang menghampiri bunga. Misalnya Wolfsmilchschwärmer (foto). Beberapa jenis ngengat, juga waktu masih berupa ulat dianggap hama.
Foto: picture-alliance/Arco Images/J. Fieber
Rosenkäfer (Kumbang Mawar)
Kumbang juga mengadakan penyerbukan bunga? Ya, sebagian melakukannya. Misalnya Rosenkäfer (foto). Hewan dewasa menjilat luka pohon, juga menghisap sari bunga dan buah-buahan. Di seluruh dunia, tercatat sekitar 4.000 jenis kumbang mawar.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/J. Fieber
Burung Kolibri
Bukan hanya serangga yang melakukan penyerbukan, melainkan juga burung. Burung berparuh panjang seperti Kolibri mengangkut serbuk dari satu bunga ke bunga berikutnya, jika menghisap nektar. Ilmuwan mengungkap, melalui proses evolusi, beberapa jenis bunga bahkan berkembang ke bentuk tertentu agar menarik perhatian kolibri.
Foto: CC BY 2.0: KevinCole/flickr.com
Sunbird (Burung Matahari)
Seperti Kolibri, burung yang dikenal dengan nama Burung Matahari ini juga suka sari bunga. Burung ini hanya berukuran sekitar 12 cm dan sangat suka bunga kembang sepatu.
Foto: picture-alliance/blickwinkel/M. Woike
Kelelawar
Orang biasanya tidak memperhitungkan mereka jika mendiskusikan penyerbuk. Padahal sejumlah jenis kelelawar hanya mengkonsumsi sari bunga, yang mereka hisap dengan lidah yang panjang. Bahkan ada tumbuhan, yang sepenuhnya tergantung pada kelelawar untuk berkembangbiak.
Lemur
Primata seperti Mausmaki (foto) adalah hewan penyerbuk utama di madagaskar. Sejumlah jenis pohon berkembangbiak hanya dengan bantuan hewan ini. Jika hewan ini menyusupkan kepalanya ke dalam bunga untuk minum sari bunga, sari bunga melekat pada hidung mereka dan dibawa ke bunga lain.
Foto: Imago
Reptil
Beberapa jenis ular dan kadal seperti Gecko (foto) juga membantu penyerbukan. Terutama di pulau-pulau, karena di sana gecko tidak punya banyak musuh alamiah dan jumlahnya lebih banyak. Ilmuwan menduga, oleh sebab itu, gecko lebih sering keluar dari persembunyiannya dan ikut mengkonsumsi sari bunga dan buah-buahan. Penulis: Brigitte Osterath (ml/hp)