Dari Gaza ditembakkan empat roket ke wilayah Israel. Tidak ada korban jatuh. Sementara itu, Israel menggerakkan tentaranya ke arah perbatasan dengan Jalur Gaza.
Iklan
Empat roket ditembakkan dari Jalur Gaza Jumat pagi (04/07), demikian keterangan militer Israel. Sementara itu pasukan Israel dikerahkan ke dekat perbatasan. Sebuah roket berhasil ditembak sistem pengamanan Israel, dan sedikitnya dua di antaranya jatuh di daerah tak berpenduduk, demikian keterangan selanjutnya. Penduduk lokal dianjurkan untuk tetap berada di tempat yang dilindungi.
Israel menggerakkan tank dan kendaraan pengangkut penumpang ke daerah perbatasan Kamis (03/07). Israel juga menuntut Hamas untuk menghentikan penembakan roket dan menghindari serangan. Israel menempatkan diri pada posisi bertahan di daerah sekitar Gaza, tapi tidak merencanakan serangan di daerah tersebut. Demikian dikatakan juru bicara pasukan pertahanan Israel Peter Lerner. Serangan terakhir Israel di Jalur Gaza terjadi November 2012.
"Kami mencari jalan untuk mengurangi ketegangan, bukan menambah, tapi kami juga harus siap," kata Lerner. Warga militan Palestina meluncurkan lebih dari 30 roket dan menembakkan mortir ke daerah selatan Israel dalam 24 jam terakhir.
Hamas tidak menyatakan bertanggungjawab
Kelompok bersenjata yang aktif di Gaza, termasuk Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP) dan Brigade Aqsa Ayman Jouda menyatakan diri bertanggungjawab. Hamas tidak menyatakan bertanggungjawab atas penembakan roket dan mortir tersebut.
Kelompok-kelompok yang melakukan serangan mengatakan, penembakan roket beberapa hari belakangan ini adalah reaksi atas "sikap Israel atas warga Palestina di Tepi Barat Yordan." Mereka merujuk pada penangkapan besar-besaran setelah penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel tanggal 12 Juni lalu.
Setelah itu, seorang remaja Palestina diculik dan dibunuh pekan ini. Insiden itu menyebabkan remaja Palestina bentrok dengan polisi di Yerusalem timur. Awalnya bentrokan hanya berupa adu teriakan. Kemudian itu berkembang menjadi pelemparan batu oleh remaja Palestina ke arah polisi Israel, dan pembakaran ban mobil.
Banyak pihak menduga, remaja Palestina tersebut Mohammed Abu Khder (16) diculik dan dibunuh sebagai tindakan balas dendam atas penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel.
ml/ap (dpa, afp)
Timur Tengah Membara
Konflik antara Israel dan jiran-jirannya kembali berkobar. Operasi militer yang digelar di Jalur Gaza dan Tepi Barat merengut korban jiwa.
Foto: Reuters
Titik Api
Operasi militer di Tepi Barat dipicu oleh hilangnya tiga murid sekolah agama Yahudi, pertengahan Juni silam, Yang kemudian ditemukan tewas dibunuh. Menurut Israel, ketiganya yang berusia antara 16 dan 19 tahun itu disandera oleh Palestina.
Foto: Timothy A. Clary/AFP/Getty Images
Tudingan Liar
Israel menuding Hamas mendalangi aksi penculikan. Sebaliknya Palestina menuding Perdana Menteri Benyamin Netanyahu memanfaatkan kasus ini untuk mengganyang Hamas.
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
Pencarian Pertajam Konflik
Operasi militer Israel di Tepi Barat Yordan membakar ketegangan di kawasan. Menurut Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, Presiden Palestina Mahmud Abbas bertanggungjawab atas keamanan di kawasan pendudukan. Abbas selain itu juga mendapat tekanan dari dalam pemerintahan Palestina.
Foto: Reuters/Mussa Qawasma
Kisruh di Palestina
Sikap kooperatif Abbas dan Fatah dalam upaya pencarian ketiga pemuda yang diculik memicu aksi demonsrtrasi di Ramallah. Pengamat menilai, eskalasi terbaru antara Israel dan Palestina mengancam pemerintahan kesatuan Fatah dan Hamas.
Foto: Reuters
Dataran Tinggi Golan
Militer Israel juga harus berhadapan dengan titik konflik di dataran tinggi Golan. Insiden berdarah berulangkali terjadi di kawasan perbatasan Suriah itu. Israel lalu mengirimkan pesawat tempur untuk membombardir sembilan lokasi militer Suriah, di antaranya pusat komando lapangan, kata Kementrian Pertahanan di Yerusalem.
Foto: Reuters
Balas Dendam
Serangan terhadap militer Suriah menurut Israel adalah reaksi atas kematian seorang bocah berusia 13 tahun. Bocah itu tewas akibat terkena pecahan granat saat berjalan di dekat tembok perbatasan. Gambar ini menunjukkan iring-iringan jenazah. Sebagai balasannya, serangan Israel menewaskan tiga penduduk Suriah. Beberapa bahkan menyebut sepuluh korban jiwa.
Foto: Reuters
Suriah Minta PBB Terlibat
Setelah serangan Israel, Suriah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengecam aksi angkatan udara Israel tersebut. Menurut Damaskus, serangan itu melanggar perjanjian bilateral, Charta PBB dan hukum internasional, begitulah isi tulisan Kementrian Luar Negeri Suriah kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon.
Foto: Reuters
PBB Terbelah
Kasus penculikan remaja Israel membelah PBB. Rumusan Resolusi yang diusulkan Rusia "mengecam" penculikan dan "menyangkan" kematian penduduk Palestina. Yordan menilai rumusan tersebut tidak cukup. Sementara AS menolak kritik tergadap Israel.