Tradisi Natal Gaya Jerman Beken di Dunia
Dekorasinya spesial, lagunya spesial, kuenya juga spesial. Tapi banyak yang juga terkenal di seluruh dunia, bahkan juga bisa ditemukan di Indonesia. Apa saja? Lihat di sini!
Lagu Paling Terkenal
Di Indonesia lagu ini berjudul "Malam Kudus." Aslinya ditulis dalam bahasa Jerman, dan berjudul "Stille Nacht, heilige Nacht." Ini adalah lagu Natal yang paling disukai di Jerman, menurut sebuah survei. Lagu ini pertama kali dinyanyikan di sebuah gereja kecil di Salzburg, pada malam Natal 1818. Lagu ini sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 200 bahasa.
Bernyanyi Bersama
Ribuan orang yang senang bernyanyi, menghadiri acara bernyanyi Natal bersama, di banyak stadion sepak bola di seluruh Jerman. Misalnya di kota Aachen (foto). Diperkirakan 23 Desember mendatang, 44.000 orang yang antuasias bernyanyi akan datang ke stadion kota Köln, mengumandangkan pujian Natal.
Kue Internasional
Di banyak negara kue ini terkenal dengan sebutan Gingerbread. Di Jerman namanya Lebkuchen. Asalnya sebenarnya dari Belgia, tapi di kota-kota Jerman berkembang menjadi berbagai jenis Aachen. Ini kue Natal paling populer di Jerman, dan mengalahkan Speculaas yang berasal dari Belgia serta Belanda, yang juga populer di Indonesia
Stollen Terbesar di Dunia
Stollen juga salah satu kue khas Natal Jerman. Untuk membuat Stollen terbesar di dunia ini, diperlukan satu ton tepung, 675 kg mentega, 180 kg gula dan 1,35 juta kismis. Tahun 1730 pembuat kue di Dresden sudah menciptakan kue raksasa semacam ini untuk seorang penguasa. Sekarang itu jadi tradisi dan diperingati dengan festival.
Dekorasi Natal dari Kayu
Dekorasi tradisional Natal ini disebut "Schwibbögen." Asalnya sebenarnya dari kawasan Erzgebirge, yang jadi daerah pertambangan di sekitar perbatasan Jerman-Ceko. Dekorasi ini dipasangi sejumlah lilin dan jadi simbol keinginan pekerja tambang untuk melihat cahaya matahari. Jaman sekarang, dekorasi ini digunakan di seluruh Jerman.
Pasar Natal
Di Jerman ada sekitar 1.450 pasar Natal, termasuk beberapa yang punya kekhasan tersendiri, seperti atmosfer Abad Pertengahan. Atau juga 10 pasar vegan di Berlin, Dresden, Hamburg, Duisburg. 10 pasar Natal ini hanya menjual produk yang bahannya tidak berasal dari hewan.
Pohon Terang dan Tren Terakhir
Ini juga tradisi yang berawal di Jerman dan dikenal di banyak negara. Orang Jerman membeli pohon dari berbagai ukuran. Tren terakhir menunjukkan, orang suka membeli pohon berukuran sekitar 1,5 meter, demikian keterangan asosiasi petani penanam pohon. Setiap tahunnya, sekitar 24 juta pohon terjual di Jerman pada masa Natal.
Pohon Megah bagi Istana Inggris
Pohon terang megah yang berdiri di depan Istana Windsor, London, adalah hadiah Jerman bagi Ratu Inggris. Pohon ini tumbuh di tanah milik bangsawan Sachsen-Coburg und Gotha, yang jadi asal leluhur Ratu Elizabeth II. Ornamen pohon juga berasal dari Jerman, tepatnya dari Thüringen.
Karangan Lilin Adven
Ini karangan yang terdiri dari empat lilin yang melambangkan empat minggu Adven, yaitu masa menjelang Natal. Setiap hari minggu dalam masa ini, satu lilin dinyalakan. Sekarang sudah menjelang Adven ke empat sehingga sudah tiga lilin yang menyala (foto).
Kalender Adven
Ini tradisi dalam empat minggu menjelang Natal. Orang tempatkan hadiah kecil seperti permen atau sepotong coklat dalam 24 kantung. Orang yang mendapat kalender ini kemudian membuka satu kantung sehari, dan mendapat kejutan. Di awal abad 20 di München dibuat kalender Adven yang dicetak. Tahun 1920 dicetak kalender pertama yang terdiri dari jendela kecil berisi kejutan. Penulis: Laura Döing (ml/as)