Tawaran yang sungguh menggoda. Rumah di puncak bukit dengan pemandangan pulau Sisilia yang indah dijual hanya dengan harga 1 Euro atau sekitar 15.000 Rupiah.
Iklan
Ada sekitar 20 rumah yang dijual seharga 1 Euro (15.000 Rupiah). 300 rumah lainnya dijual dengan harga maksimal 15.000 Euro. Harga yang juga masih sangat murah di Eropa untuk membeli sebuah rumah.
Rumah-rumah yang ditawarkan ini terletak di atas pegunungan Madonie di desa Gangi. Di sana banyak rumah kosong setelah penduduknya beremigrasi di tahun 1920-an. Rumah-rumah tersebut masih memiliki ubin asli dari abad 18, oven dengan bahan bakar kayu, dan balok-balok penopang yang terbuat dari kayu. Dan karena letaknya di pegunungan, pemandangan yang akan dimiliki empunya rumah sungguh luar biasa.
Kediaman Seniman di Musim Panas
Di Eropa, jika musim panas tiba, banyak orang memilih ke pegunungan atau ke pantai. Bagi sebagian besar orang, musim panas adalah waktu bersantai. Bagi yang lainnya, ini waktu untuk bekerja dan tidak terganggu.
Foto: picture-alliance/dpa
Syair pendek di tepi laut
Tanah kecil di tepi Laut Baltik mempesona penulis Thomas Mann tahun 1929. Di sini ia ingin punya rumah liburan, tapi bagaimana membiayainya? Tiga bulan kemudian ia dianugerahi Nobel Sastra – sehingga masalah keuangan itu terselesaikan. Ia dirikan pondok di Nida, Lithuania, tapi tidak digunakan dalam waktu lama. 1933 mereka tinggalkan Jerman akibat Nazi, dan Nida tidak pernah dikunjungi lagi.
Foto: picture-alliance/dpa
Tujuan populer kaum intelektual
Penulis Gerhart Hauptmann menghabiskan libur musim panasnya di Hiddensee di pulau Rügen - bahkan setelah Hitler berkuasa. Tahun 1933 ia bahkan mengibarkan bendera swastika, meski ia tidak menyebut dirinya sebagai bagian dari Nazi. Hiddensee ketika itu menarik banyak seniman dan intelektual. Hauptmann begitu antusias akan pulau ini, bahkan ia dimakamkan di sini.
Foto: picture-alliance/dpa
Mengucil di pegunungan
Filsuf Martin Heidegger membangun pondok di Todtnauberg, Schwarzwald selatan, dimana sang filsuf ini menemukan kedamaian yang dibutuhkannya sebagai inspirasi. Di sini pula ia menyelesaikan karya monumentalnya "Sein und Zeit". Tapi sekarang lokasi ini tidak sepi lagi. Di musim dingin, banyak pemain ski berkunjung dan di musim panas, penjelajah penyusuri "Rute Martin Heidegger."
Foto: picture-alliance/dpa
Villa musim panas di Berlin
Pelukis Max Liebermann tinggal di Berlin dekat Gerbang Brandenburg, tetapi musim panas dihabiskannya bersama keluarga di sebuah villa di Wannsee, Berlin. Setelah kematiannya pada tahun 1935, Nazi menyita rumah itu. Kini rumah itu menjadi sebuah museum, yang setiap tahunnya menarik sekitar 80.000 pengunjung.
Foto: picture-alliance/dpa
Keluar dari kota
"Semua kota-kota dunia akan dirusak mobil," kata Heinrich Böll. Bahkan kampung halamannya Köln. Sehingga penulis itu terpaksa hengkang ke Eifel, tepatnya ke sebuah rumah tua di Langenbroich. Kini di tempat yang tenang itu, penulis dan seniman dari seluruh dunia menemukan tempat tinggal dan bekerja sekitar empat bulan dengan bantuan beasiswa.
Foto: picture-alliance/dpa
Ruman kebun Goethe
Johann Wolfgang von Goethe mencintai pemandangan dan ketenangan. Ketika ia datang ke Weimar pada 1775, tempat tinggal pertamanya adalah bekas rumah kebun anggur, yang sekarang dikenal sebagai "rumah kebun Goethe." Goethe tinggal di sini sampai ia pindah ke kota pada 1782. Di sini mengalir sungai Ilm, yang kadang bisa berbahaya jika air pasang.
Foto: picture alliance/dpa
Musim panas abadi
Seniman Gabriele Münter dan Wassily Kandinsky pada tahun 1909 pindah ke Murnau Bayern. Mereka tinggal di sebuah rumah yang dimaksudkan sebagai rumah liburan untuk musim panas. Penduduk setempat juga menyebutnya "Rumah Rusia". Ketika pecah Perang Dunia I, Kandinsky yang berasal dari Rusia terpaksa meninggalkan Jerman. Rumah itu kemudian menjadi museum.
Foto: cc by sa digital cat
Bekerjasama dalam berseni
Tahun 1909, pelukis Franz Marc memiliki rumah yang jaraknya tidak jauh dari Murnau, Bayern. Ia meninggalnya studionya di München, dan tinggal di Sindelsdorf. Dengan Kandinsky, ia mendirikan proyek “penunggang Biru“ di sebuah kebun. Tahun 1914 Marc membeli rumah di Ried (tampak dalam foto), tapi ia tidak tinggal lama di situ. Tahun 1916 tewas sebagai prajurit di garis depan.
Foto: picture-alliance/dpa
Inspirasi dari keriuhan
Teaternya berada di Berlin, tapi musim panas Bertolt Brecht dan Helene Weigel lebih suka menghabiskan waktu di negara lain. Pada tahun 1952, mereka mulai menempati rumah liburan di Buckow, Swiss. Mereka menikmati udara di negara ini. Dramawan Brecht menggunakan waktunya di sini untuk bekerja. Sekarang rumah Bertold Brecht dibuka untuk publik.
Foto: picture-alliance/dpa
9 foto1 | 9
Emigrasi massal
'Obral' rumah ini bagian dari kampanye pemerintah lokal untuk menambah populasi yang selama berpuluh-puluh tahun terus berkurang dan menstimulasi ekonomi setempat. Emigrasi massal terjadi setelah Perang Dunia II, dimana 9000 penduduk meninggalkan Gangi untuk mencari peruntungan baru di Argentina atau Amerika Serikat. Mereka melarikan diri dari kemiskinan, pelanggaran hukum, dan wabah penyakit.
Memang banyak rumah yang memerlukan renovasi besar-besaran. Seperti atap baru, tangga atau lantai. Pembeli rumah harus menyerahkan uang jaminan 5000 Euro kepada pemerintah desa untuk memastikan mereka akan merenovasi rumah dalam kurun waktu tiga tahun ke depan. Biaya yang dibutuhkan hingga rumah bisa dihuni diperkirakan 20.000 Euro. Lebih banyak lagi yang harus dikeluarkan, jika rumah membutuhkan atap baru.
5 Bangunan Tempat Tinggal Unik
Rumah tinggal dengan empat dinding dan atap? Bagi orang-orang tertentu ini terlalu biasa dan membosankan. Lokasi dan bangunan unik berikut bisa menjadi pilihan untuk ditinggali.
Foto: Carlo Carossio
Pabrik Semen
"La fábrica", demikian arsitek Spanyol Ricardo Bofill menamakan vila yang ia rombak dari bekas pabrik semen. Selama lebih dari 30 tahun ia tinggal disana dengan istri dan anaknya. Luas vila sekitar 500 meter persegi. Bofill membagi ruang yang ada menjadi beberapa kantor, pepustakaan, ruang tamu, dan ruang pameran.
Foto: RICARDO BOFILL TALLER DE ARQUITECTURA
Bunker
Saat Perang Dunia II, Hamburg membangun banyak bunker yang berfungsi sebagai tempat berlindung dari serangan udara. Ada lebih dari 1.000 saat perang berakhir. Karena bunker sulit untuk dibongkar, beberapa perusahaan arsitek mengubah fungsi dari bangunan tersebut. Bukan tugas yang mudah. Karena ketebalan tembok seringnya lebih dari 1 meter.
Foto: Imago/ecomedia/R. Fishman
Cistern (Tempat Penampungan Air Bawah Tanah)
Dulu air disimpan di tempat penampungan bawah tanah di Lanzarote. Namun setelah penduduk desa Los Valles memperoleh pelayanan air, tempat penampungan tersebut dilupakan. Hingga beberapa tahun yang lalu, pasangan Oda and Yayo Fontes de Leon menemukannya dan merombaknya menjadi apartemen yang nyaman.
Foto: Rural Villas
Hanggar Pesawat
Rumah di kota Uetze di Jerman Utara ini dulunya adalah hanggar pesawat. Saat hujan, bunyi air yang jatuh di atas atap logam cukup keras. Tapi selain itu, rumah ini menjadi tempat tinggal yang nyaman seluas 140 meter persegi. Saat tentara Inggris ditarik dari kawasan tersebut pada pertengahan 90-an, beberapa hanggar yang ditinggalkan diubah fungsinya.
Foto: Glenn Garriock
Gereja
Apa yang bisa dilakukan gereja yang kehabisan uang? Antara lain menyewakan ruangannya. Di London ini jadi bisnis yang menguntungkan. Lantai kedua gereja Westbourne Grove Church di kawasan elit Notting Hill dirombak menjadi apartemen mewah.
Foto: Carlo Carossio
5 foto1 | 5
Tapi banyak hal yang ditawarkan desa cantik ini. Kepala desa Giuseppe Ferrarello mengatakan, Gangi memiliki udara pegunungan yang bersih, keramahan warga dan makanan lezat, seperti keju kambing dengan bumbu merica. Tahun ini Gangi memenangkan kompetisi nasional sebagai dusun kecil bersejarah yang paling cantik.
Investasi rumah liburan
Sutradara Australis Dominic Allen adalah salah satu dari puluhan calon pembeli yang antara lain berasal dari AS, Inggris, Dubai dan Swedia yang bergegas ke Gangi untuk membeli rumah murah dan mengubahnya menjadi rumah liburan. "Anda tidak bisa membeli tempat parkir di Australia dengan harga tersebut," ujar Allen. "Jika Anda menyukai gaya hidup Italia dan Anda suka berpetualang, sepertinya ini hal yang menyenangkan," tambah pria berusia 33 tahun yang mencari rumah yang bisa ia gunakan untuk berlibur bersama teman-teman atau disewakan kepada turis.
Alam di Depan Rumah
Afrijal Dahrin Zega terpilih sebagai pemenang dalam proyek DW Nature on your Doorstep. Foto-foto keindahan alam yang dapat dinikmati dalam keseharian kita.
Foto: Afrijal Dahrin/EyeEm
Memberi Makan Ikan
Foto: Afrijal Dahrin/EyeEm
Tetesan Embun
Foto: Afrijal Dahrin Zega/EyeEm
Hutan Bermandikan Cahaya Matahari
Foto: Afrijal Dahrin Zega/EyeEm
Rusa Merumput
Foto: Afrijal Dahrin Zega/EyeEm
4 foto1 | 4
Kepala desa Ferrarello mengaku, pembeli asing mungkin akan membawa perubahan yang tidak diinginkan. Seperti toko suvenir yang akan menggeser pasar tradisional atau restoran-restoran kecil. Tapi menurutnya, penduduk setempat "memahami, bahwa ini bisa mengubah kondisi ekonomi desa." "Hal terpenting bagi warga kami yang sudah tua adalah anak-anak muda tidak lagi pergi dari desa. Kami ingin menunjukkan kami bisa menjalankan turisme di saat Sisilia mengalami krisis ekonomi. Saya berharap kami bisa menjadi percontohan bagi seluruh pulau," tandasnya.
vlz/yf (afp)
Rumah Terbalik di Pulau Usedom
Disini semuanya terbalik. Rumah unik di Trassenheide atas dan bawah saling bertukar tempat. Atap rumah ditempatkan di atas permukaan tanah. Interior rumah menarik turis dengan menawarkan perspektif yang luar biasa.
Foto: picture-alliance/ZB/Sauer
Dunia di Atas Kepala
4 September 2008, sebuah rumah terbalik yang dinamakan "Die Welt steht Kopf", atau "dunia berdiri di atas kepala", dibangun untuk menjadi sebuah atraksi hiburan bagi turis. Kedua arsiteknya, Klaudiusz Golos dan Sebastian Mikiciuk berasal dari Polandia. Tidak hanya eksteriornya yang terbalik, tetapi juga semua yang ada di dalamnya.
Foto: picture-alliance/ZB/Lösel
Sekrup dan Lem
Mebel dan televisi dipasangkan dengan sekrup ke langit-langit. Lem kuat digunakan untuk mengatasi gaya gravitasi dan merekatkan lukisan, vas bunga dan bahkan barang pecah belah.
Foto: picture-alliance/dpa/Büttner
Kehilangan Orientasi
Proyek ini memungkinkan pengunjung untuk melihat barang-barang yang digunakan sehari-hari dari perspektif yang sama sekali berbeda. Pengalaman mengeksplorasi interior rumah membuat Anda kehilangan orientasi, agak menakutkan, dan sungguh mempesona.
Foto: picture-alliance/dpa/Büttner
Tidak Semua Terbalik
Hanya tangga rumah tidak bisa dibuat terbalik. Supaya pengunjung bisa mencapai lantai dasar, yang sesungguhnya adalah loteng atap.
Foto: picture-alliance/ZB/Sauer
Rangka Baja
Rumah bergaya Cape Cod ini dibangun di atas rangka baja karena beban berat yang harus ditanggung atap yang menempel di atas permukaan tanah. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah tersebut adalah 300.000 Euro atau sekitar 4 milyar Rupiah.