Seorang ekonom perempuan beragama Islam berpeluang menjadi perdana menteri di Rumania. Pencalonan Sevil Shhaideh diusung oleh Partai Sosial Demokrat yang memenangkan pemilu dan kini menguasai parlemen.
Calon Perdana Menteri Rumania, Sevil ShhaidehFoto: Reuters/O. Micsik
Iklan
Rumania berpeluang memilih perdana menteri perempuan muslim pertama dalam sejarah. Sevil Shhaideh yang seorang ekonom dinominasikan oleh ketua umum Partai Sosial Demokrat, Liviu Dragnea. Pencalonan tersebut mengejutkan lantaran nama Shhaideh belum dikenal oleh publik Rumania.
Perempuan di Pucuk Pimpinan
Perempuan di pucuk pimpinan negara jaman sekarang bukan hal aneh lagi. Di Asia dan Eropa, perempuan sudah memegang posisi presiden atau perdana menteri sejak lama. Berikut beberapa di antaranya?
Foto: Reuters/N. Hall
Megawati Soekarnoputri, Indonesia
Megawati Soekarnoputri adalah presiden perempuan pertama Indonesia. Putri presiden pertama Soekarno ini menjadi presiden ke lima Indonesia dari 23 Juli 2001 hinga 20 Oktober 2004. Dalam pemilu putaran kedua 2004, ia kalah suara dari Susilo Bambang Yudhoyono. Megawati adalah ketua umum Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan
Foto: picture-alliance/dpa/D. Alangkara
Angela Merkel, Jerman
Merkel adalah kanselir perempuan pertama Jerman, dan menjabat sejak 2005. Putri seorang pendeta ini besar di bekas Jerman Timur. Ia punya gelar Doktor di bidang fisika, dan dulu aktif di bidang itu. Sejak penyatuan Jerman tahun 1989, nama Merkel mulai terdengar di dunia politik, awalnya sebagai anggota Parlemen Jerman Bundestag. Ia juga pernah pegang beberapa posisi menteri di kabinet Helmut Kohl.
Foto: Getty Images/AFP/J. Macdougall
Benazir Bhutto, Pakistan
Bhutto jadi perdana menteri perempuan pertama Pakistan yang terpilih secara demokratis tahun 1988. Setelah menjabat antara 1988-1990, ia kembali jadi perdana menteri antara 1993-1996. Kedua pemerintahannya dibubarkan presiden antara lain akibat tuduhan korupsi dan upaya kudeta. Ia pergi ke pengasingan di Dubai, dan 2007 kembali berusaha jadi perdana menteri. Desember 2007 ia tewas dibunuh.
Foto: Getty Images
Indira Gandhi, India
Indira Gandhi adalah satu-satunya perdana menteri perempuan India. Ia besar dalam keluarga yang aktif di dunia politik. Ayahnya, Jawaharlal Nehru adalah tokoh utama pejuang kemerdekaan dan PM pertama India. Indira Gandhi jadi perdana menteri dari 1966-1977 dan 1980-1984. Ia tewas dibunuh dua warga Sikh yang jadi pengawal pribadinya.
Foto: picture-alliance/KPA
Corazon Aquino, Filipina
Ia berasal dari salah satu keluarga kaya Filipina. 1954 ia menikah dengan pemimpin oposisi, Benigno Aquino yang tewas dibunuh 1983 setelah pulang dari pengasingan. "Corry" Aquino jadi tumpuan harapan oposisi untuk perangi diktator Ferdinand Marcos. Aquino jadi presiden 1986-1992. Ia adalah presiden perempuan pertama Filipina, sementara yang kedua adalah Gloria Macapagal-Arroyo.
Foto: picture alliance/CPA Media/AMN G.B. Johnson
Park Geun-hye, Korea Selatan
Presiden Korea Selatan saat ini sejak terpilih tahun 2013. Ayahnya Park Chung-hee terkenal sebagai presiden diktator. Ibu dan ayahnya tewas terbunuh dalam serangan yang diarahkan pada presiden Park. Tokoh partai konservatif ini, berjanji mengupayakan penyatuan kedua Korea. Tapi hubungan dengan negara tetangga Korea Utara sampai sekarang tidak membaik.
Foto: Reuters/J. Silva
Tsai Ing-wen, Taiwan
Ia presiden perempuan pertama Taiwan, dan mulai memangku jabatan Mei 2016 lalu. Ia menimba pendidikan di bidang hukum, ekonomi dan politik di Taiwan, AS dan Inggris. Sebelum terjun ke dunia politik, ia sempat mengajar sebagai dosen. Berbeda haluan presiden sebelumnya, Tsai Ing-wen menentang politik pendekatan Taiwan dengan Cina.
Foto: Reuters/T. Siu
Vigdís Finnbogadóttir, Islandia
Ia jadi presiden Islandia mulai tahun 1980 hingga 1996. Dengan masa jabatan 16 tahun, sejauh ini ia adalah perempuan yang memangku jabatan presiden terlama di dunia. Ia jadi presiden perempuan pertama Islandia, dan juga Eropa. Sampai sekarang ia jadi satu-satunya presiden perempuan Islandia. Negara itu juga pernah punya perdana menteri perempuan.
Foto: picture alliance/dpa/A. Brink
Gro Harlem Brundtland, Norwegia
Pertama kali ia jadi perdana menteri 1981, tapi tidak sampai setahun. Setelah itu, ia jadi perdana menteri lagi antara 1986-1989 dan 1990-1996. Ketika jadi perdana menteri kedua kali, ia terkenal karena menunjuk 8 perempuan dari 18 posisi menteri. Selain itu ia juga terkenal karena mendorong penggunaan energi terbarukan serta berbagai kebijakan lain di bidang lingkungan hidup.
Foto: imago/Fotoarena
Margaret Thatcher, Inggris
Ia jadi ketua Partai Konservatif Inggris 1975-1990. 1979 ia jadi perdana menteri Inggris, hingga 1990 dan dikenal dengan julukan "Iron Lady" karena politiknya yang tak kenal kompromi. Sejumlah kebijakan yang berawal dari masa pemerintahannya dikenal dengan sebutan Thatcherism. Thatcher adalah perdana menteri perempuan pertama Inggris, dan jadi perdana menteri yang memangku jabatan paling lama.
Foto: Getty Images
Theresa May, Inggris
Theresa May jadi perdana menteri perempuan kedua Inggris, setelah Margaret Thatcher. 13 Juli 2016 ia resmi mulai menjalankan kewajiban seorang perdana menteri, setelah pertemuan dengan Ratu Elizabeth II. Sebelumnya, ia jadi menteri dalam negeri. Seperti Kanselir Jerman Angela Merkel, Theresa May adalah politisi partai konservatif, dan putri seorang pendeta.
Foto: Reuters/N. Hall
11 foto1 | 11
PSD yang memenangkan pemilu legislatif pada 11 Desember silam berpeluang memenangkan calon pilihannya tersebut. Saat ini partai tersebut menguasai mayoritas di parlemen bersama Aliansi Liberal dan Demokrat.
Kendati telah aktif di partai sejak lama, Shhaideh, 52, tidak mencalonkan diri untuk posisi di parlemen dalam pemilu silam. Ia pernah menjabat menteri pembangunan daerah selama enam bulan tahun 2015 lalu dan kini bekerja untuk Kementerian Pembangunan Daerah.
Manuver Politik
Pencalonan Shhaideh kini sedang dibahas oleh Presiden Klaus Iohannis. "Ini adalah pilihan yang mengejutkan," kata Sergiu Miscoiu, Guru Besar ilmu Politik di Babes-Bolyai University, kepada New York Times. "Penduduk mengira akan mendapat calon yang bisa dikontrol Dragnea, tapi dari elit partai, bukan pendatang baru."
Perempuan Yang Berkuasa di Dunia
Perempuan sering jadi korban kekerasan di banyak negara. Namun perempuan juga ada yang duduk di pucuk pimpinan negara dan berperan besar secara internasional. Berikut perempuan paling berkuasa tahun 2014 menurut Forbes.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
Angela Merkel
Angela Merkel (60) adalah perempuan pertama yang jadi kanselir Jerman. Posisi itu dijabatnya sejak 2005. Sebelum jadi kanselir, Merkel yang bergelar Doktor di bidang fisika sudah memegang posisi penting dalam politik Jerman. Antara lain menjabat sebagai menteri dan menjadi ketua salah satu partai terbesar. Foto: Merkel bersama Presiden AS Barack Obama di Washington.
Foto: picture-alliance/dpa
Janet Yellen
Janet Yellen (68) adalah pakar ekonomi AS. Sejak 1 Februari 2014 ia memimpin bank sentral AS, Federal Reserve Board. Sebelumnya ia pernah bekerja sebagai dosen bidang ekonomi di Harvard University. Karir di bank sentral AS sudah dimulai Yellen yang bergelar Ph.D. sejak 1974.
Foto: picture-alliance/dpa
Melinda Gates
Ia adalah seorang pebisnis perempuan dan filantropis asal AS. Ia (50) juga istri pendiri perusahaan Microsoft, Bill Gates. Pasangan itu berkenalan di perusahaan Microsoft, di mana Melinda bekerja sebagai manager proyek. Bersama suaminya ia mendirikan organisasi kemanusiaan Bill and Melinda Gates Foundation. 2006 keduanya mendapat penghargaan Prinz von Asturien untuk kerjasama internasional.
Foto: Brian Ach/Getty Images for The Lasker Foundation
Dilma Roussef
Dilma Rousseff (66) berhasil menang pemilihan ulang untuk memangku jabatan presiden Brasil periode kedua, setelah gagal mendapat 50% suara pada pemilihan pertama. Popularitas Rousseff mulai ternoda akibat kontroversi ongkos penyelenggaraan Piala Dunia 2014, padahal negara sedang dilanda resesi sejak awal 2014. Ekonomi Brasil adalah ketujuh terbesar di dunia.
Foto: Reuters
Christine Lagarde
Lagarde (58) adalah politisi dan pengacara asal Perancis. Sejak Juli 2011 ia menjadi direktur Dana Moneter Internasional (IMF). Mulai Juni 2007 hingga Juni 2011 ia jadi menteri ekonomi dan keuangan dalam kabinet PM Perancis, François Fillon. Baik dalam IMF maupun dalam kabinet Perancis, ia perempuan pertama yang memegang posisi tersebut.
Foto: Reuters/J. Ernst
Hillary Clinton
Clinton (67) adalah politisi AS dari Partai Demokrat. Ia menjabat menteri luar negeri dari 2009 hingga 2013. Dari 2001 sampai 2009 ia jadi senator di negara bagian New York. Tahun 2008 ia kalah dalam persaingan lawan Barack Obama untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Hillary adalah istri Bill Clinton sejak 11 Oktober 1975, yang jadi presiden AS dari 1993 hingga 2001.
Foto: Sullivan/Getty Images
Mary Barra
Barra (52) adalah direktur utama perusahaan otomotif General Motors. Posisi itu dipegangnya sejak Januari 2014. Ia perempuan pertama yang memangku posisi direktur utama perusahaan otomotif bertaraf internasional. Sebelumnya ia sudah menduduki posisi wakil direktur bidang pengembangan produk di GM. April 2014, Barra menjadi sampul majalah Time edisi "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia."
Foto: picture-alliance/AP Photo
Michelle Obama
Obama (50) adalah pengacara, penulis, dan ibu negara AS pertama yang berkulit hitam. Selain bekerja sebagai pengacara, ia juga pernah bekerja di kantor walikota Chicago dan di pusat pelayanan medis Universitas Chicago. Sebagai istri senator, dan kemudian istri presiden, ia jadi ikon fesyen dan panutan banyak perempuan. Ia juga kampanyekan pengentasan kemiskinan, masalah nutrisi dan kesehatan.
Foto: Getty Images
Sheryl Sandberg
Sandberg (45) adalah pebisnis perempuan asal AS. Sejak 2008 ia jadi manajer pelaksana Facebook Inc. Sebelumnya ia jadi wakil direktur utama divisi penjualan online global pada Google dan anggota staf departemen keuangan AS. Sandberg termasuk salah satu perempuan terkaya di dunia dan jadi wakil gerakan perempuan AS yang baru.
Foto: picture-alliance/dpa
Virginia Rometty
Rometty (57) adalah pakar informatika AS. Sejak sejak awal 2012 ia jadi direktur utama dan pemimpin direksi perusahaan IBM. 1981 ia jadi insinyur bagian sistem di perusahaan IBM. 1991 ia beralih posisi ke bidang ekonomi IBM.
Foto: Reuters
10 foto1 | 10
Biasanya ketua umum partai terbesar diangkat menjadi perdana menteri. Tapi Liviu Dragnea tidak bisa dinominasikan, lantaran terbukti melakukan manipulasi pemilu dan mendapat larangan memangku jabatan publik selama dua tahun.
Presiden Iohannis menuntut PSD mencalonkan sosok yang bebas dari dakwaan kriminal.
"Dengan mengangkat Shhaideh, Dragnea akan menguasi pemerintahan tanpa perlu memikul tanggungjawab," kata Miscoiu lagi. Dugaan tersebut tidak keliru.
"Jika diangkat, dia akan menjadi perdana menteri, tapi tanggungjawab politik tetap berada di pundak saya," kata Dragnea sembari memuji pengetahuan dan kapasitas Shhaideh sebagai pejabat publik.
Inilah Wajah Islamofobia Barat
Mereka menunggangi dan bahkan ikut menggulirkan gelombang Islamofobia demi keuntungan politik. Celakanya, isu yang sama bisa menghantarkan mereka ke pucuk kekuasaan.
Foto: picture-alliance/Ralph Goldmann
Donald Trump
Boleh jadi tidak membenci Islam, tapi ia menunggangi gelombang Islamofobia pasca serangan teror di Paris dan penembakan massal di San Bernardino untuk mendongkrak dukungan politik jelang pemilu kepresidenan. Donald Trump juga pernah mengumbar bakal melarang umat Muslim memasuki Amerika Serikat, atas alasan keamanan.
Foto: Reuters/L. Nicholson
Marine Le Pen
Eropa sedang dihantui Le Pen dan kemenangan partainya Front National. Anggota parlemen Eropa ini gemar mengumbar isu anti Eropa dan imigran buat menjaring dukungan. 2010 silam Le Pen mencibir kaum Muslim yang melaksanakan ibadah sholat di jalan lantaran mesjid penuh. Menurutnya hal tersebut adalah sebuah pendudukan, serupa dengan pendudukan NAZI Jerman di era Perang Dunia II.
Foto: Reuters/P. Rossignol
Lutz Bachmann
Pendiri gerakan anti Islam Jerman, Pegida, ini tidak menyembunyikan kekagumannya pada sosok Adolf Hitler. Ia pernah memuat fotonya berseragam NAZI dengan model rambut dan kumis ala sang diktatur. Bachmann gemar menyulut sikap antipati pada Islam lewat media sosial. Terakhir ia menyerang sebuah peternakan karena menyediakan daging halal. "Kita di sini tidak ingin berurusan dengan Islam," tulisnya.
Foto: Reuters/F. Bensch
Geert Wilders
"Tidak ada yang namanya Islam moderat," tutur Geert Wilders. Sosoknya tidak asing lagi buat kaum Muslim. Pendiri Partai Kebebasan ini pernah mendesak agar Belanda melarang Al-Quran, serupa seperti buku Mein Kampf karangan Adolf Hitler. "Akar masalahnya adalah sifat Islam yang fasis, ideologi sakit tentang Allah dan Muhammad seperti yang terulis dalam Mein Kampf Islam: Al-Quran," tulis Wilders.
Foto: Reuters
Dansk Folkeparti
Tahun ini Partai Rakyat Denmark menjelma menjadi kekuatan politik terbesar kedua. Salah satu bintangnya adalah Morten Messerschmidt (gambar), yang gemar menyebut minoritas Muslim Eropa sebagai beban. Dari sederet program yang dijajakan Dansk Folkeparti, sebagian besarnya membidik Islam, antara lain menghentikan migrasi Muslim dan menyamakan Islam dan terorisme berkedok agama
Foto: picture-alliance/dpa
UKIP
Serupa seperti Dansk Folkeparti di Denmark dan Perussuomalaiset di Finnlandia, UK Independence Party alias UKIP mengakomodasi suara ekstrim kanan yang kerap membidik Islam. Salah seorang fungsionaris UKIP, John Kearney, misalnya pernah menyerukan kepada kaum Katholik agar "bersedia mati," demi menangkal dominasi Islam di dunia.