Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunda proyek pembangkit listrik dengan total kapasitas 15.200 MegaWatt (MW).
Iklan
Penyelesaian proyek tersebut merupakan bagian dari mega proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW dengan nilai investasi berkisar 24-25 miliar dolar AS. Proyek yang ditunda merupakan proyek-proyek yang belum mencapai tahap penyelesaian pembiayaan (financial close/FC). Seperti dilansir Bloomberg, Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, langkah tersebut diambil guna mengurangi tekanan pada impor sebesar 8 hingga 10 miliar dolar AS.
Jadwal Ulang Penyelesaian Proyek
"Proyek-proyek pembangkit listrik yang belum mencapai FC akan ditunda karena kami ingin mengurangi impor yang tidak perlu," kata Jonan. Target pemerintah untuk menyelesaikan proyek-proyek tersebut yang semula tahun 2019 digeser hingga tahun 2021-2026.
Pembangunan Sumber Energi Bersih di Indonesia
Setelah PLTB Sidrap di Sulawesi Selatan diresmikan, Indonesia terus membangun pembangkit tenaga listrik dari sumber energi yang terbarukan.
Foto: BPMI
Kapasitas besar
Indonesia baru resmi mengoperasikan PLTB di Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin lalu. PLTB ini memiliki 30 kincir angin dengan tinggi tower 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter, masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan oleh 30 turbin adalah 75 MW.
Foto: BPMI
Menyerap ribuan tenaga kerja
Taman energi angin seluas 100 hektar ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40%. Selain itu proyek ini juga diperkirakan akan menyediakan ribuan lapangan pekerjaan.
Foto: BPMI
"Seperti di luar negeri"
Pada saat peresmian, presiden mengatakan dirinya serasa berada di luar negeri. PLTB di Sidenreng Rappang, atau biasa disingkat Sidrap, adalah yang pertama di Indonesia. Presiden Jokowi menyampaikan, pembangunan serupa juga akan dilakukan di berbagai tempat lainnya, seperti di Kalimantan dan Jawa.
Foto: BPMI
Potensi pengembangan energi terbarukan
Selain tenaga angin, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan energi terbarukan seperti energi matahari, panas bumi (geotermal) dan energi ombak. Panas bumi (geotermal) memiliki potensi sebanyak 29.000 MW dan baru dikerjakan kurang lebih 2.000 (MW).
Foto: BPMI
Target ambisius
Selain meresmikan PLTB Sidrap, masih di tempat yang sama, Presiden juga meresmikan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi dengan kapasitas 2x135 MW. Pada 2025, Indonesia menargetkan proporsi pemakaian energi terbarukan mencapai 23 persen.
Foto: BPMI
5 foto1 | 5
Namun, terjadinya penggeseran penyelesaian proyek tersebut tidak membuat pemerintah menurunkan target rasio elektrifikasi sebesar 99 persen pada tahun 2019. "Jadi rasio tetap (dikejar). Hari ini 97,14 persen. Akhir tahun kalau dapat capai 97,5 persen, saya masih yakin," ujar Jonan seperti diberitakan Tirto.
Kurangi Impor, Gencarkan TKDN
Menurut Jonan, proyek kelistrikan biasanya menggunakan banyak komponen impor dan memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 20-40 persen. "Kalau proyek yang bisa tidak perlu impor ya tak perlu impor dan fokus menggunakan produk dalam negeri, kalau bisa semaksimal mungkin," ujar Jonan.
Teknologi Baterai Yang Akan Mengubah Dunia
Di masa depan, yang akan menentukan adalah energi terbarukan, seperti energi matahari, air atau angin. Elemen terpentingnya: teknologi penyimpanan energi, atau baterai. Inilah beberapa teknologi yang sudah diterapkan.
Foto: DW/G. Rueter
Teknologi baterai makin laku
Teknologi baterai sat ini berada diambang boom global. Terutama di Cina, Korea dan AS dibangun pabrik-pabrik besar untuk produksi baterai Lithium-Ion. Harga baterai dan aki juga sudah turun drastis. Baterai terutama digunakan dalam bidang transportasi dan sebagai penyuplai listrik lokal.
Foto: Viktoria Kühne/Fraunhofer IFF
Harga melorot
Selama ini, harga mobil listrik sangat mahal karena teknologi baterainya dulu memang masih mahal. Tapi dibanding 10 tahun lalu, harga baterai sudah turun drastis tinggal 10 sampai 20 persen harga dulu. Kalau dulu harga baterai untuk mobil listrik dengan jangkauan 150 km sekitar 20.000 Euro, sekarang harganya tinggal 2.500 hingga 3.000 Euro.
Foto: DW/G. Rueter
Listrik akan lebih bersih dan lebih murah
Di pulau Graciosa, Portugal, 4500 penduduknya mendapat pasokan listrik terutama dari tenaga matahari dan tenaga angin. Baterai di sini digunakan untuk stabilitas jaringan, sekaligus menampung kelebihan produksi energi. Ada juga mesin generator diesel, tapi lebih sering tidak digunakan. Jadi biaya produksi listrik turun.
Foto: Younicos
Lampu dengan listrik tenaga matahari
Sekitar 1,5 miliar manusia di dunia hidup tanpa akses terhadap jaringan listrik, terutama di Asia dan Afrika. Teknologi lampu LED yang hemat energi membuka terobosan baru, misalnya di Senegal: Lampu-lampu ini menggunakan energi matahari dan cukup untuk berfungsi sepanjang malam. Karena harga komponen-komponennya turun drastis, teknologi tenaga matahari dan LED juga makin murah dan terjangkau.
Foto: IBC
Energi dari tangki air
Tabung penyimpan panas juga sering digunakan, seperti di gedung Deutsche Welle. Dengan kolektor yang dipasang di atap gedung, panas matahari disalurkan ke tangki untuk memanaskan air. Air panas itu bisa digunakan untuk dapur dan kamar mandi. Agar panasnya tahan lama, tangki diisolasi dengan baik. Dalam tabung ada juga pemanas yang dioperasikan dengan listrik, seandainya tenaga matahari tak cukup.
Foto: DW
Air garam sebagai penyimpan panas
Pembangkit listrik di Maroko ini menggunakan garam untuk menyimpan panas. Siang hari, listrik dari tenaga matahari digunakan memanaskan tabung-tabung berisi air garam. Pada malam hari, larutan garam bisa menghasilkan panas, yang digunakan untuk menghasilkan listrik. (Teks: Gero Rueter/hp/yp)
Foto: Getty Images/AFP/F. Senna
6 foto1 | 6
Demi menstabilkan nilai tukar rupiah yang telah menembus angka Rp 15.029 per dolar AS pada Selasa malam, Pemerintah Indonesia sedang gencar menerapkan peraturan penggunaan konten lokal atau TKDN. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan mengungkapkan pemerintah akan segera menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur penggunaan konten lokal. "Kalau ini jalan kita hemat USD 2 miliar per tahun dalam TKDN," ujarnya kepada Merdeka. yp/ml (bloomberg, tirto, merdeka)