Rusia siap lancarkan serangan unilateral terhadap ISIS di Suriah jika Amerika tolak usulan bentuk pasukan gabungan. Rusia tingkatkan kehadiran militernya di kawasan serta suplai senjata ke Damaskus.
Iklan
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan siap menggempur posisi ISIS di Suriah secara unilateral jika Amerika tolak usulan pembentukan pasukan gabungan. Moskow juga terus tingkatkan dukungannya kepada Presiden Suriah Bashar al Assad. Rusia dilaporkan terus meningkatkan kekuatan militernya di negara yang dicabik perang berkepanjangan itu.
Dengan mengumumkan rencana aksi militer di Suriah, Putin hendak menekan pemerintah di Washington dan aliansinya, untuk menyetujui koordinasi dalam perang melawan Islamic State (ISIS) di Suriah, demikian laporan Bloomberg. Rusia mengajukan proposal, bersama Iran dan militer Suriah menjalin kerjasama dengan AS dan aliansinya untuk menggempur posisi ISIS yang berhasil merebut wilayah luas di kawasan itu.
Russia's role in Syria
02:54
Kantor berita Reuters melaporkan, Rusia melihat meningkatnya peluang untuk tercapainya kesepakatan internasional dalam memerangi terorime dan mengakhiri krisis yang mengguncang Suriah selama hampir lima tahun terakhir. Amerika Serikat dan aliansinya terus berusaha menjatuhkan rezim Assad dengan mendukung gerakan kelompok bersenjata anti Damaskus.
Sementara itu Kanselir Jerman, Angela Merkel juga menyerukan diakhirinya krisis di Suriah yang menjadi pemicu arus eksodus pengungsi ke Eropa. Merkel menegaskan dalam KTT untuk mencari solusi pengungsi Suriah di Brussel, semua pihak harus diajak bicara dalam proses perdamaian Suriah. "Termasuk Assad yang jadi aktor utama," ujar kanselir Jerman ini. Juga mitra regional penting harus dlibatkan, termasuk Iran dan negara-negara berfaham Sunni seperti Arab Saudi.
5 Negara Islam Penampung Pengungsi Suriah
Turki, Libanon, Yordania, Irak dan Mesir adalah negara Islam yang paling banyak menampung pengungsi asal Suriah. Ironisnya negara Islam kayaraya Arab Saudi, Qatar, Bahrain dan Kuwait tidak menampung satupun pengungsi.
Foto: KHALED DESOUKI/AFP/Getty Images
Turki: 1,8 Juta Pengungsi
Kawasan perbatasan Turki ke Suriah menjadi tujuan utama para pengungsi yang menyelamatkan diri dari perang saudara di Suriah. Hingga Saat ini tercatat 1,8 juta pengungsi Suriah ditampung di kawasan perbatasan. Turki dan lembaga pengungsi PBB UNHCR sudah menyatakan kewalahan dan kekurangan dana. Berulangkali petugas keamanan Turki menutup pintu perbatasan dari serbuan pengungsi.
Foto: Reuters/U. Bektas
Libanon: 1 Juta Pengungsi Suriah
Libanon, negara kecil tetangga Suriah berpenduduk 4,5 juta juga kewalahan menampung lebih 1,2 juta pengungsi dari konflik berdarah di Suriah. Pemerintah di Beirut bahkan menyebut, lebih 500.000 pengungsi Suriah menetap tanpa terdata di negaranya. Ironisnya, peranan Libanon nyaris tidak banyak disebut dalam pemberitaan.
Foto: Zakira/UNICEF
Yordania: 625.000 Pengungsi Suriah
Sekitar 625.000 pengungsi Suriah kini bermukim sementara di kawasan perbatasan Yordania. Berulangkali pecah bentrokan antara petugas keamanan Yordania dengan pengungsi Suriah, seperti di kamp penampungan Al Zaatari beberapa bulan silam.
Foto: Reuters
Irak : 250.000 Pengungsi Suriah
Irak yang juga dikoyak konflik bersenjata serupa dengan Suriah, menampung sekitar 250.000 pengungsi asal Suriah. Nasib pengungsi Suriah di Irak jarang mendapat perhatian media massa.
Foto: J. Russell/TRANSTERRA Media
Mesir: 135.000 Pengungsi Suriah
Mesir yang baru saja pulih dari konflik dalam negeri berkepanjangan sebagai dampak Musim Semi Arab, menampung sekitar 135.000 pengungsi perang saudara Suriah. Walau kondisi pengungsi tidak terlalu bagus, tapi paling tidak mereka selamat dari brutalitas konflik bersenjata di negara mereka.
Foto: KHALED DESOUKI/AFP/Getty Images
5 foto1 | 5
Sejauh ini Amerika Serikat dan aliansinya tetap menuntut lengsernya Bashar al Assad bagi diakhirinya krisis di Suriah. Menlu AS,John kerry dan Menlu Inggris Philip Hammond melontarkan pernyataan serupa menanggapi krisis Suriah yang memicu krisis pengungsi di Eropa. Sementara dalam pertemuan antara Putin dengan PM Israel Benyamin Netanjahu di Moskow, kedua pihak menyepakati koordinasi agar angkatan udara mereka tidak saling serang di Suriah.