Rusia Bantah Pasukannya Lewati Perbatasan Ukraina
15 Agustus 2014 Dinas rahasia dalam negeri Rusia, FSB, menepis kabar harian Inggris terkait invasi di Ukraina. Sebelumya Guardian dan Telegraph melaporkan, sekitar dua lusin kendaraan pengangkut personil lapis baja berbendera Rusia melintasi perbatasan Ukraina.
"Otoritas perbatasan di wilayah Rostov tidak bisa mengkonfirmasikan kebenaran informasi ini," kata Jurubicara FSB, Nikolai Sinizyn kepada kantor berita nasional, Ria Novosti. Saat yang bersamaan pemerintah di Moskow membenarkan pihaknya menambah jumlah serdadu di perbatasan.
Bantahan Rusia dimentahkan oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Lithuania, Linas Linkevicius. Ia mengatakan pihaknya memiliki informasi akurat perihal pergerakan serdadu Rusia memindahkan 70 perlengkapan militer dengan menggunakan kendaraan lapis baja ke wilayah Ukraina.
"Konsekuensi Serius"
"Kami sangat khawatir terhadap perkembangan terbaru ini," katanya ketika menghadiri rapat darurat menteri-menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels. "Di satu sisi kita berbicara mengenai konvoi bantuan kemanusiaan, tapi di sisi lain kita melihat eskalasinya terus berlanjut."
Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond menyuarakan hal serupa terhadap manuver militer Rusia di perbatasan. Ia mengaku "terkejut" atas kabar tersebut. Menurutnya jika terbukti benar maka Moskow harus segera menarik pasukannya dari Ukraina Timur. Karena jika tidak "hal ini akan memicu konsekuensi yang sangat serius."
Sementara itu pemerintah di Kiev menyatakan akan menyelidiki informasi tersebut. (Baca: Kendaraan Lapis Baja Rusia Masuki Ukraina)
Konvoi Militer di Perbatasan
Sebelumya dua lusin kendaraan pengangkut serdadu milik militer Rusia dilaporkan melintasi perbatasan Ukraina. Menurut laporan harian Inggris, Guardian, iring-iringan kendaraan lapis baja itu memasuki wilayah Ukraina pada malam hari dengan memanfaatkan celah lebar pada pagar perbatasan.
Pemerintah Kiev sejak beberapa bulan tidak lagi mengawasi beberapa titik perbatasan di kawasan yang dikuasai pemberontak. Wartawan Guardian, Shaun Walker dan Roland Oliphant dari Telegraph yang berada di lokasi, melaporkan sekelompok serdadu turut mengiringi iringan truk. Konvoi dikatakan ditandai secara jelas dengan emblem milik militer Rusia.
Belum jelas apakah manuver tersebut bisa dianggap sebagai sebuah "invasi." Tidak jelas juga seberapa jauh dan berapa lama konvoi kendaraan militer tersebut berada di Ukraina.
rzn/ap (dpa,rtr,ap)