Rusia dan Cina tengah mengeksplorasi bulan dan berencana untuk bersama membangun "kompleks fasilitas penelitian eksperimental" luar angkasa. Kedua negara berambisi meluaskan keberadaan di bulan.
Iklan
Badan Antariksa Nasional Rusia, Roscosmos pada hari Selasa (09/03) mengumumkan, Rusia telah menandatangani nota kesepahaman dengan Cina untuk membangun stasiun luar angkasa bersama di bulan.
Stasiun tersebut akan dibangun seperti "kompleks fasilitas penelitian eksperimental yang dibuat di permukaan dan atau di orbit bulan."
Kedua negara telah sepakat untuk bekerja sama dalam merancang, melaksanakan, dan mempresentasikan proyek tersebut. Kantor berita Rusia Interfax melaporkan duta besar Cina untuk Rusia mengkonfirmasi perjanjian tersebut.
Mir - Legenda Rusia di Luar Angkasa
Tahun 1986, impian Rusia menjadi negara pertama yang menempatkan stasiun ruang angkasa tercapai. Mir, yang berarti Dunia dan Damai, menjadi tempat tinggal kosmonot dari Timur dan astronot dari Barat selama 15 tahun.
Foto: NASA
Perlombaan di Luar Angkasa
Sejak tahun 1970-an Rusia berambisi untuk membangun satu stasiun di ruang angkasa yang bisa dihuni secara permanen. Satu ambisi untuk mengalahhkan Amerika Serikat dalam perlombaan menguasai ruang angkasa. Modul pertama tiba di luar angkasa pada 19 Februari 1986.
Foto: NASA
Berakhirnya Perang Dingin
Perestroika dan Glasnost mengubah politik dunia. Dan Mir menjadi simbol membaiknya hubungan antara Uni Soviet dan Barat. Astronot asal Perancis, jean-Loup Chretien, menjadi astronot Barat pertama yang singgah di Mir, tahun 1988. Setelah runtuhnya Tembok Berlin, Mir mulai dikunjungi pesawat ulang-alik AS. Juga empat astronot Jerman pernah menghabiskan waktu di Mir.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Tamu di Mir
Lebih dari 100 astronot dan kosmonot dari seluruh dunia pernah mengunjungi stasiun Mir. Astronot Jerman yang pernah menginap di sana, salah satunya adalah Reinhold Ewald (atas, ke-dua dari kanan). Saat ia berada di Mir, pada tahun 1997, timbul kebakaran yang untungnya bisa segera dipadamkan.
Foto: DLR German Aerospace Center
Tidak Semuanya Berjalan Mulus
Para awak yang pernah tinggal di stasiun MIr harus mengatasi berbagai kerusakan teknis, serta juga kecelakaan. Misalnya, kebocoran pada sistem pendingin, atau saat peralatan komputer ngadat. Pernah juga, satu pesawat pengangkut pasokan menabrak panel surya stasiun ini. Mengomentari insiden di Mir, Rheinhold Ewald berujar, "Stasiun luar angkasa bukanlah ruang bisnis dengan kursi nyaman."
Foto: NASA
Fosil di Luar Angkasa
AS, yang setelah jatuhnya Uni Soviet ikut pembiayai proyek Mir, mendesak dibangunnya satu stasiun baru untuk proyek penelitian luar angkasa bersama. Pembangunan Stasiun Luar Angkasa ISS pada tahun 1998 mengawali masa pensiun Mir. Setelah berada di orbit selama 15 tahun dan sekitar 86.000 kali mengelilingi bumi, misi Mir berakhir.
Foto: Imago/ITAR-TASS
Kembali ke Bumi
Mir merupakan tonggak sejarah petualangan manusia di luar angkasa dan juga kerjasama internasional dalam penelitian angkasa. 23 Maret 2011, Mir memasuki atmosfer Bumi. Sekitar 40 ton sisa bagian Mir yang tidak terbakar jatuh di Samudera Pasifik.
Foto: Imago/ITAR-TASS
6 foto1 | 6
Mitra yang layak
Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin pada Juli 2020 mengatakan, pihkanya sedang dalam pembicaraan dengan Cina terkait kemungkinan mengembangkan pangkalan bersama di bulan.
Proyek itu akan melibatkan pengembangan sistem pemantauan ruang angkasa dan membantu eksplorasi ruang angkasa yang lebih mendalam, kata Rogozin. Dia mengisyaratkan kerja sama dalam keamanan dari tabrakan asteroid dan komet.
"Cina telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, kami menghormati hasil yang mereka capai, dan pada prinsipnya mereka adalah mitra yang layak bagi kami," kata Rogozin seperti dikutip Interfax.
Beijing dan Kremlin telah berusaha untuk memperkuat hubungan mereka sejak 2014 setelah aneksasi Rusia atas Krimea di Ukraina membuat tegang hubungannya dengan Barat.
Baikonur: Bandar Antariksa Tertua di Dunia
04:00
Saingan dan sekutu luar angkasa
Pengumuman itu dirilis beberapa jam setelah organisasi studi luar angkasa Prancis, CNES, melaporkan bahwa Paris dan Beijing juga berkomitmen untuk bekerja sama di bidang eksplorasi luar angkasa.
Rusia juga bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS) dalam hal eksplorasi ruang angkasa. Saat ini NASA berencana membangun stasiun bulan bekerja sama dengan Jepang, Kanada, dan Eropa.
Pada Februari lalu, seorang pejabat Uni Eropa (UE) mengatakan kepada Reuters, blok tersebut juga akan membentuk aliansi industri luar angkasa agar tidak kalah bersaing dengan teknologi AS dan Cina.
Langkah Rusia menjalin kesepakatan dengan Cina ini dilakukan lantaran kehilangan monopoli atas perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah peluncuran misi SpaceX.