Serangan jet tempur Rusia ke target di Suriah dampaknya dilaporkan lebihi dimensi serangan udara selama ini. Barat lontarkan reaksi kritis atas serangan Rusia ke sejumlah lokasi di Suriah itu.
Iklan
Warga Homs menyatakan dimensi kehancuran akibat serangan udara Rusia amat dahsyat. Serangan jet tempur atas kawasan Homs dilaporkan menyebabkan sedikitnya 33 warga sipil tewas, termasuk anak-anak. Besarnya kehancuran yang disebabkan serangan dibenarkan seorang dokter yang bekerja di kota Rastan sekitar 20 km dari Homs. "Bangunan yang terkena bom Rusia, musnah sepenuhnya, ibaratnya seperti tidak pernah ada" ujar dokter bersangkutan.
Jet tempur Rusia melancarkan sedikitnya 20 kali serangan di 6 lokasi berbeda, yang diklaim sebagai posisi markas Islamic State (ISIS). Termasuk beberapa gudang amunisi milik 'jihadis". Pemerintah Rusia kini sudah mempublikasikan foto serta rekaman serangan yang dilancarkan di Homs.
Tetapi menurut Departemen Pertahanan AS, di kawasan tersebut tidak ada pos pertahanan ISIS, melainkan sejumlah pos pertahanan gerakan oposisi penentang Presiden Bashar al Assad. Demikian istilah Amerika terhadap kaum pemberontak anti rezim Assad.
Apakah tujuan serangan Rusia sesungguhnya?
Kini sejumlah analis menduga, serangan Rusia bukan bertujuan menghancurkan markas ISIS melainkan markas pemberontak. Selama ini Rusia tetap menunjukkan dukungan bagi Presiden Bashar al Assad. Sebagai reaksi atas serangan udara itu, Menlu AS, John Kerry dan Menlu Rusia, Sergey Lavrov menggelar kemarin pertemuan di New York,.
Kedua belah pihak menyatakan, walaupun ada perbedaan pendapat, mereka akan mengadakan pembicaraan lanjutan untuk mencegah adanya ketidakselarasan dalam langkah militer kedua negara di Suriah.
Reaksi atas serangan
Pemerintah Jerman menyatakan khawatir dengan perkembangan terakhir di Suriah. Demikian dinyatakan oleh Menlu Jerman, Frank-Walter Steinmeier.
Menteri Luar Negeri Inggris, Philip Hammond menekankan Rusia harus memberikan informasi jelas, tentang sasaran serangan udaranya.
Hammond juga menyatakan di depan Dewan Keamanan PBB, Assad bukan alternatif yang lebih baik daripada ISIS.
Apakah AS tidak berdaya menghadapi langkah yang diambil Rusia di Suriah? Sebuah tweet menggambarkan pandangan, bahwa AS lemah hadapi Rusia.
Apapun langkah militer yang diambil negara-negara adidaya, warga sipil kerap menjadi korbannya.
10 Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Pengungsi
Badan PBB urusan pengungsi, UNHCR melaporkan sekarang di dunia ada 51 juta orang yang terpaksa meninggalkan daerah asal mereka dan jadi pengungsi. Mereka kerap lari dari penganiayaan di negara sendiri.
Foto: picture alliance/abaca
Definisi Pengungsi
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, pengungsi adalah: seseorang yang meninggalkan rumah atau negaranya akibat “perasaan takut karena termasuk ras, kelompok agama, nasionalitas, kelompok sosial tertentu, atau punya opini tertentu”. Definisi juga mencakup orang-orang yang lari akibat bencana alam dan bencana yang disebabkan manusia. Foto: seorang anak pengungsi Suriah di Turki.
Foto: Getty Images/AFP/B. Kilic
Akibat Kekerasan dan Konflik
Menurut badan urusan pengungsi PBB, UNHCR lebih dari 51 juta orang terpaksa lari dari tempat tinggal mereka akibat kekerasan dan konflik. Jumlah ini mencakup orang yang jadi pengungsi di negara sendiri, yang terpaksa tinggalkan negaranya, juga pencari suaka. Foto: warga Republik Demokrasi Kongo yang lari akibat pertempuran antara militer dan pemberontak (2013) tiba di kota Rutshuru.
Foto: Getty Images/AFP/J. D. Kannah
Pencari Suaka
Pencari suaka adalah orang yang lari ke negara lain dan ingin dapat status pengungsi, tetapi permintaannya belum dievaluasi. Sebagian besar orang jadi pengungsi akibat alasan yang jelas, tetapi hanya sedikit dari mereka memenuhi persyaratan ketat yang diperlukan untuk mendapat status pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/H. Schmidt
Jumlah Besar Persulit Penanganan
Krisis pengungsi sulit diselesaikan dan perlu waktu lama. Salah satu penyebabnya, karena jumlah pengungsi amat banyak. Sebagai perbandingan: jumlah pengungsi di dunia lebih besar daripada jumlah penduduk Spanyol, atau Canada atau Korea Selatan. Gambar simbol: seorang migran berdiri di pagar yang mengelilingi tempat penampungan pengungsi Temporary Permanence Centre (CPT) di Lampedusa, Italia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Pizzoli
Nasionalitas Pengungsi
Hingga Juni 2014, jumlah pengungsi paling banyak berasal dari Afghanistan, Suriah dan Somalia. Jika disatukan, jumlah pengungsi dari tiga negara itu lebih dari 50% jumlah pengungsi di seluruh dunia. Foto: sebuah keluarga pengungsi Afghanistan di Pakistan.
Foto: Majeed/AFP/Getty Images
Yang Mengungsi di Negara Sendiri Lebih Banyak
Kita sering mendengar berita tentang pengungsi yang lari ke negara lain. Sesungguhnya, orang yang mengungsi di negara sendiri jumlahnya jauh lebih besar. Tahun 2013 misalnya, 16,7 juta orang mengungsi ke negara lain, sedangkan 33,3 juta orang mengungsi di negara sendiri. Grafik: jumlah pengungsi intern di beberapa negara.
Tidak Tinggal di Kamp Pengungsi
Secara umum pengungsi sering dianggap tinggal di kamp pengungsi. Sebenarnya, lebih dari dua pertiga pengungsi tinggal di luar kamp pengungsi. Mereka bermukim di kota-kota atau desa-desa, dan kerap di apartemen kecil yang penuh sesak karena digunakan beberapa keluarga. Foto: seorang perempuan dan anak-anaknya yang mengungsi dari Sudan Selatan di kamp pengungsi Kule, Ethiopia.
Foto: Getty Images/AFP/Z. Abubeker
Separuhnya Anak-Anak
Sekitar 46% dari pengungsi sedunia adalah anak-anak. Mereka terpaksa berhenti sekolah. Oleh sebab itu, UNHCR dan International Rescue Committee prioritaskan pendidikan. Sayangnya, sebagian anak tidak diizinkan orang tuanya bersekolah, karena harus membantu keluarga atau menjaga adik. Foto: Seorang ibu warga Suriah memeluk anak perempuannya setelah tiba di pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Getty Images/AFP/L. Gouliamaki
Korban Penyiksaan
Sekitar 35% pengungsi di dunia adalah orang-orang yang selamat dari penyiksaan. Selain harus mengatasi cedera fisik, mereka kerap mengalami cedera mental akibat trauma. Ini menyebabkan penyembuhan sangat sulit, terutama selama masih dalam pengungsian.
Foto: JAMES LAWLER DUGGAN/AFP/GettyImages
Mencari Tempat Pemukiman Jangka Panjang
Jika pengungsi tidak bisa kembali ke negara asal, dan tidak bisa menetap di negara tempat mereka mengajukan permintaan suaka, UNHCR berusaha mengalihkan mereka ke negara ketiga. Tetapi jumlahnya sedikit, hanya sekitar 1%. Amerika Serikat adalah negara yang paling banyak menerima pengungsi, setelah dialihkan dari tempat mereka mengajukan suaka. Foto: pengungsi Rohingya di Aceh.