Kremlin tegaskan bebas menempatkan sistem rudal dimana pun di seluruh wilayah kedaulatan Rusia. Pernyataan disampaikan pasca penempatan sistem rudal yang bsa angkut hulu ledak nuklir Iskander di Kaliningrad.
Iklan
Negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengeluhkan penempatan sistem rudal "Iskander" di wilayah Laut Baltik. Namun Moskow menanggapi santai kritik tersebut, dengan menekankan bahwa mereka berhak menempatkan senjata di wilayah mana pun yang mereka pilih di teritorial Rusia, termasuk di Kaliningrad. Negara tetangga Rusia yang menjadi anggota NATO diminta untuk tidak perlu khawatir.
Kaliningrad adalah wilayah Rusia di laut Baltik yang berbatasan dengan negara anggota NATO Lithuania, Latvia, Estonia dan Polandia.
"Penyebaran salah satu senjata atau hal lainnya, pengerahan unit militer dan sebagainya di wilayah kedaulatan Rusia secara eksklusif adalah sepenuhnya menjadi urusan Federasi Rusia,” ujar Dmitry Peskov, Juru Bicara Kremlin. "Rusia tidak pernah mengancam siapa pun dan tidak sedang mengancam siapa pun. Tentu saja, Rusia memiliki hak multak tersebut. Seharusnya tidak ada alasan bagi siapa pun untuk khawatir," tegas Peskov seperti dikutip dari Reuters.
Pernyataan Peskov ini adalah respon balasan atas pernyataan yang dilontarkan presiden Lithuania, dan anggota perlemen senior Rusia yang menyatakan Moskow telah mengerahkan rudal di Kaliningrad, di Laut Baltik. Namun Rusia tidak mengkonfirmasi telah memindahkan sistem persenjataan itu.
Zapad-2017: "Permainan" Perang Ala Rusia
NATO dan negara di Eropa Barat gugup, saat Rusia menggelar latihan militer masif bersama Belarus. Rusia bersikeras latihan mengikuti aturan hukum internasional, jadi tak perlu kuatir. Ada teka-teki apa di balik Zapad?
Foto: Reuters/V. Fedosenko
Apakah Zapad?
Zapad, berarti "barat" dalam bahasa Rusia, adalah latihan militer gabungan yang dilakukan tentara Rusia dan Belarusia, di perbatasan Rusia barat laut dengan Eropa. Kawasan ini juga merupakan wilayah NATO. Latihan 2017 yang dimulai dari 14- 20 September, adalah satu dari empat latihan militer regional tahunan. Tujuannya untuk menguji strategi militer dan kesiapan pasukan lewat simulasi perang.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Druginyn
Seperti Apa Rupa Penampakan Zapad Dulu?
Zapad awalnya berasal dari Uni Soviet. Latihan terakhir berlangsung tahun 2009 dan 2013. Setelah latihan berakhir, NATO menyebut Rusia diam-diam telah mempersiapkan taktik untuk melakukan invasi militer ke Georgia (tahun 2008) dan Krimea serta Ukraina timur (tahun 2014). NATO juga menuduh Rusia menargetkan negara-negara Eropa sebagai target serangan nuklir dalam simulasi perangnya.
Foto: picture-alliance/dpa/A.Druginyn
Seperti Apa Zapad Tahun Ini?
Menurut Dokumen Wina 2011 yang dirilis Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE), suatu negara harus mengizinkan negara lain memantau latihan militer mereka jika pasukan yang terlibat lebih dari 13.000 tentara. Rusia mengaku hanya melatih 12.700 tentara. Namun, analis keamanan barat mengungkap bahwa jumlah tentara yang dilatih berkisar 100.000 orang.
Rusia Menampik Memiliki Motif Tersembunyi
Rusia membantah tuduhan NATO yang menyebut Zapad-2017 memobilisasi pasukan dan melanggar kesepakatan internasional. Rusia menegaskan persiapan dan pelaksanaan Zapad 2017 sepenuhnya transparan. Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin (foto) kepada DW berkata Zapad-2017 "benar-benar damai, dan benar-benar bersifat defensif." Dia juga membantah bahwa manuver latihan tersebut diarahkan ke NATO.
Foto: Getty Images/AFP/K. Kudryavtsev
'NATO Tetap Tenang dan Waspada'
Sekretaris Jendral NATO Jens Stoltenberg sambut baik pengakuan pasukan Rusia, namuna ia juga mengatakan aliansi militer Barat berdasarkan Perang Dingin memiliki "setiap alasan untuk percaya bahwa mungkin lebih banyak pasukan yang berpartisipasi daripada yang resmi dilaporkan", menilik latihan sebelumnya. "NATO tetap tenang dan waspada," katanya pada awal September saat berada di Estonia (di atas).
Foto: Reuters/I. Kalnins
Jerman Khawatirkan Ada Lebih Dari 100.000 Tentara
Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen mengklaim Rusia melibatkan lebih dari 100.000 tentara dalam Zapad-2017. Januari lalu, Jerman mengirim 450 tentara ke Lithuania sebagai bagian dari misi NATO. Lithuania, bekas Uni Soviet, tidak setuju dengan latihan perang Rusia tersebut. Von der Leyen (foto, kanan) bersama Presiden Lithuania, Dalia Grybauskaite memantau pasukan Jerman.
Foto: Getty Images/AFP/P. Malukas
Demonstrasi di Belarus
Bukan hanya politisi yang angkat suara terkait Zapad-2017. Seminggu menjelang manuver dimulai, sekitar 200 orang Belarus turun di jalanan ibukota, Minsk, memprotes latihan militer. Sekitar 7.200 tentara Belarus berpartisipasi, kata Rusia, dan latihan militer terkonsentrasi di negara yang memiliki hubungan dekat dengan Rusia tersebut. Sebuah spanduk protes bertuliskan "Untuk Belarus yang damai."
Foto: Reuters/V. Fedosenko
7 foto1 | 7
Kenapa NATO khawatir?
Beberapa anggota aliansi pertahanan Atlantik Utara menolak penempatan rudal Iskander, dengan alasan wilayahnya sangat dekat dengan lokasi sistem rudal itu. Kaliningrad adalah daerah administratif Federasi Rusia yang terletak di antara negara Lithuania dan Polandia. Rudal tersebut dianggap sebagai ancaman karena diperkirakan dapat menjangkau sebagian besar wilayah anggota NATO seperti Polandia, Lithuania, Latvia dan Estonia. NATO bahkan sejak 2016 telah siaga dengan melakukan segala upaya termasuk penambahan pasukan di perbatasan Rusia.
Kekuatiran negara anggota NATO juga berkaca pada ketegangan yang terjadi saat aneksasi Crimea tahun 2014, ketika hubungan Rusia dan negara tetangga Baratnya memanas.
"Ini lagi-lagi membuat situasi semakin serius karena Iskander in Kaliningrad sangat berbahaya bagi setengah dari ibu kota Eropa," kata Presiden Lithuania Dalia Grybauskaite, Senin (05/02).
Di sekolah militer untuk remaja, selain belajar matematika dan sejarah, anak-anak sekolah juga belajar memegang senjata. Tujuannya untuk mencetak kelompok elit yang patritotik.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Hanya yang terbaik untuk Sang Anak.
Orangtua Rusia yang ingin anaknya mudah meniti karir akan mengirim mereka ke salah satu dari lebih 200 sekolah militer untuk remaja. Karena di samping materi pelajaran biasa, para remaja di sekolah-sekolah ini juga mendapat pendidikan kemiliteran dengan disiplin keras dan ketat. Siapa yang berhasil di sini, pintu karir akan lebih mudah terbuka.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Demi bangsa dan negara
Belajar baris berbaris. Sejak tahun 2001 di Rusia ada program pendidikan sekolah yang bertujuan membangkitkan rasa patriotisme. Pembukaan sekolah-sekolah militer negeri dan swasta bertujuan mendukung pencapaian target itu.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Hari pertama yang punya kesan khusus
Tahun pelajaran di sekolah kadet Jermolov dimulai dengan perayaan meriah. Sekolah semacam ini memang punya tradisi panjang di Rusia. Sejak jaman kekaisaran sampai era Stalin para elit masa depan dididik di sekolah tersebut. Seleksi masuknya sangat ketat. Hanya anak yang cerdas dan atletis yang akan diterima di sekolah ini.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Semangat Sang Jendral
Sekolah militer Jermolow dibuka tahun 2002 dan menyandang nama Jenderal Alexei Petrowitsch Jermolow. Dia yang memimpin pasukan artileri Rusia berperang melawan tentara Perancis di bawah pimpinan Napoleon pada abad ke-19. Jermolow dihormati sebagai pahlawan perang.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Disiplin dan latihan keras
Agar anak-anak ini tumbuh menjadi kader yang kuat dan berdisiplin, perlu latihan keras setiap hari. Mereka diajar bertinju dan olahraga bela diri Asia. Foto di atas menunjukkan latihan di kamp khusus klub patriotik "Russian Knights".
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Harus bisa memegang senjata
Selain latihan fisik yang keras, mereka juga berlatih menangani dan menggunakan berbagai macam senjata. Untuk murid-murid yang sudah remaja, ada pertemuan-pertemuan khusus dengan sekolah dan klub lain untuk saling bertukar pengalaman.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Anak perempuan juga mendapat pelatihan militer
Sekolah kadet Jermolow juga menerima murid perempuan. Mereka mendapat pelatihan militer yang sama seperi murid-murid lelaki. Antara lain bagaimana membuat lubang perlindungan dan bagaimana bertahan hidup di dalam hutan.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Pelajaran tingkat lanjut: terjun payung
Selain berbagai ketrampilan di darat, para murid sekolah militer Jermolow juga mendapat latihan terjun payung. Mereka benar-benar disiapkan untuk dapat berpartisipasi dalam operasi militer. Penulis: Julia Vergin, hp/ts
Foto: Reuters/E. Korniyenko
8 foto1 | 8
Rusia ingin menghalau AS
Sejak pemasangan sistem rudal jarak dekat "Iskander M" 2013 Kremlin kerap berkilah, bahwa penempatan rudal di Kaliningrad adalah sebagai upaya untuk menangkis ancaman dari sistem pertahanan rudal dari Amerika Serikat yang ditempatkan di Polandia. Washington menampik alasan tersebut dengan menyebutkan pertahanan rudal AS dirancang untuk menghadapi kemungkinan serangan rudal dari Iran, bukan dari Rusia.
Walau realitanya sulit dibantah, bahwa Polandia berbatasan dengan Rusia dan amat jauh dari Iran. Karena itu Moskow bersikeras menyebutkan sistem persenjataan rudal AS di Polandia justru diarahkan untuk mengancam Rusia.
Seorang pejabat NATO, yang tidak mau diungkap identitasnya mengatakan: "Setiap penempatan rudal yang dekat dengan perbatasan kami dan yang dapat membawa hulu ledak nuklir tidak akan mungkin dapat menurunkan ketegangan. Dengan semangat transparansi, kami berharap dapat mendengar penjelasan lebih lanjut dari Rusia mengenai hal ini."