Rusia Tarik Mundur Pasukannya dari Situs Nuklir Chernobyl
1 April 2022
Penarikan mundur pasukan Rusia dari situs Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl dinilai sebagai sebuah taktik militer. Rusia juga berjanji akan membuka koridor kemanusiaan di kota Mariupol yang terkepung.
Iklan
Pasukan Rusia dilaporkan telah mengembalikan kendali Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl ke tangan Ukraina pada Jumat (01/04) dini hari, setelah lebih dari sebulan mendudukinya.
Badan energi Ukraina, Energoatom, mengatakan penarikan pasukan dilakukan setelah ada kabar bahwa tentara Rusia terpapar radiasi saat menggali parit di zona eksklusi di sekitar PLTN yang ditutup. Namun, belum ada konfirmasi resmi atas kabar tersebut.
Meskipun pasukan Rusia menguasai Chernobyl segera setelah invasi pada tanggal 24 Februari lalu, para pekerja PLTN di sana terus mengawasi penyimpanan yang aman dari limbah bahan bakar nuklir. Mereka juga mengawasi sisa-sisa reaktor yang terbungkus beton yang meledak pada tahun 1986, yang menyebabkan kecelakaan nuklir terburuk di dunia.
Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengaku sedang mencari informasi lebih lanjut dan bersiap mengirim misi ke PLTN Chernobyl di Ukraina utara.
Langkah penarikan pasukan Rusia dari Chernobyl ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya Kremlin berjanji untuk mengendurkan serangnnya di Ukraina. Namun, langkah ini dianggap sebagai dalih mereka untuk melakukan reposisi dan pengelompokkan ulang pasukan, mempersiapkan kembali kekuatan mereka, dan pada akhirnya menerjunkan mereka kembali untuk serangan yang lebih dahsyat ke bagian timur Ukraina.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan penarikan pasukan Rusia dari utara adalah sebuah taktik militer dan bahwa Rusia sedang membangu serangan baru yang kuat di bagian tenggara Ukraina.
"Kami tahu niat mereka,'' kata Zelenskyy dalam postingan video Kamis (31/03) malam. "Kami tahu bahwa mereka bergerak menjauh dari area di mana kami memukul mundur mereka untuk fokus menyerang di tempat lainnya ... akan ada pertempuran di depan."
Dilansir Associated Press, pejabat Ukraina mengatakan bahwa perang masih berkecamuk di sekitar ibu kota Kyiv.
Mariupol: Sebuah Kota yang Hancur, tapi Tetap Bertahan
Invasi Rusia ke Ukraina memasuki minggu keempat, dan serangan terus meningkat. Sementara warga berbondong-bondong melarikan diri dari Mariupol, Zelenskyy enggan menyatakan takluk di kota yang terkepung itu.
Foto: Str/AA/picture alliance
Eksodus dari Mariupol
Selama seminggu terakhir, puluhan ribu orang setiap harinya melarikan diri dari kota Mariupol yang hancur akibat serangan Rusia. Sejak awal perang, kota pelabuhan penting di selatan Ukraina itu telah menghadapi pemboman berat dan serangan rudal yang melukai warga sipil. Menurut data Rusia, 130.000 dari sekitar 440.000 penduduk masih bertahan di kota.
Foto: Str/AA/picture alliance
Sebuah kota yang hancur
Setelah hampir empat minggu diserang, kota Mariupol yang terkepung hancur dan nyaris tidak dapat dihuni. Menurut pemerintah setempat, 80% dari seluruh apartemen di kota telah hancur. Banyak foto yang menunjukkan bangunan tempat tinggal yang hancur atau terbakar, seperti foto dari kantor berita resmi Rusia, Tass ini.
Serangan Rusia terhadap warga sipil Ukraina telah mendorong beberapa politisi Barat, seperti Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock dan Komisaris Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell, untuk berbicara tentang "kejahatan perang". Borell mengatakan Rusia menghancurkan Ukraina tanpa menghormati aturan perang.
Foto: REUTERS
Rusia: Hanya target strategis yang terdampak
Rusia mengklaim mereka hanya menyerang fasilitas strategis dan militer. Mereka menyalahkan unit milisi Ukraina, Batalion Azov, yang mencakup ekstremis nasionalis sayap kanan, atas pemboman teater Mariupol. Ratusan orang selamat dari serangan itu, berlindung di bunker serangan udara di bawah teater, yang terlihat seperti dalam foto reruntuhan ini.
Foto: Azov Battalion/AP/dpa/picture alliance
Separatis Rusia mengontrol rute pelarian
Separatis pro-Rusia, yang juga menguasai wilayah tetangga Donetsk di Ukraina timur, melakukan pemantauan jalur pelarian penduduk. Mereka hanya mengizinkan warga sipil tak bersenjata meninggalkan kota yang terkepung.
Foto: Str/AA/picture alliance
Tuding dievakuasi ke negara musuh
Foto yang dirilis oleh kantor berita Rusia, Tass, menunjukkan orang-orang yang dievakuasi dari Mariupol di sebuah kamp darurat di Donetsk. Rusia mengatakan ingin memberikan perlindungan bagi pengungsi Ukraina. Namun, Dewan Kota Mariupol menuduh Rusia mengizinkan separatis membawa paksa ribuan warga Ukraina ke Rusia.
Banyak penduduk telah melarikan diri ke kota Zaporizhzhia, di mana beberapa warga yang terluka mendapat perawatan. Pemboman rumah sakit di Mariupol telah menutup akses bantuan medis darurat. Beberapa pekan lalu, terjadi kebakaran singkat di PLTN terbesar di Eropa di Zaporizhzhia. Sebagian besar kawasan di kota dengan populasi 750.000 jiwa itu lolos dari pertempuran.
Foto: Stringer/AA/picture alliance
Berkumpul dengan keluarga
Remaja ini melarikan diri dari Mariupol ke Lviv di Ukraina barat. Sang ibu menunggunya di stasiun kereta. Namun, tentara Rusia juga telah menyerang Lviv. Bagi banyak pengungsi, Lviv menjadi persinggahan terakhir sebelum melanjutkan perjalanan untuk menyelamatkan diri ke negara-negara tetangga Eropa.
Foto: picture alliance / ASSOCIATED PRESS
Beberapa kota yang diserang tentara Rusia
Mariupol bukan satu-satunya kota di Ukraina yang dihantam serangan Rusia. Di utara dan timur Ukraina, roket dan peluru artileri terus menghantam kota-kota besar seperti Sumy, Kharkiv, dan Kyiv. Foto ini menunjukkan sisa-sisa pusat perbelanjaan di Kyiv setelah menjadi sasaran serangan Rusia. Empat orang tewas dalam serangan itu, menurut media setempat.
Foto: Daniel Ceng Shou-Yi/ZUMAPRESS/picture alliance
Ukraina tolak menyerahkan Mariupol
Pada hari Minggu (20/03), Rusia telah memberi Ukraina ultimatum untuk menyerahkan Mariupol pada Senin (21/03) sore. Namun, Ukraina menolak permintaan itu. Sebaliknya, ribuan warga sipil kembali berbondong meninggalkan kota tersebut. Menurut pemimpin separatis Rusia Denis Pushilin, pertempuran memperebutkan Mariupol bisa berlangsung berminggu-minggu lebih lama. (ha/as)
Foto: Evgeniy Maloletka/AP/dpa/picture alliance
10 foto1 | 10
Rusia buka koridor kemanusiaan
Rusia mengatakan sebuah koridor kemanusiaan akan dibuka pada hari Jumat (01/04) untuk mengizinkan warga sipil keluar dari kota pelabuhan Mariupol yang terkepung.
Iklan
"Angkatan bersenjata Rusia akan membuka kembali koridor kemanusiaan dari Mariupol ke Zaporizhzhia pada 1 April dari pukul 10 pagi (waktu setempat)," demikian kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari kantor berita AFP.
Keputusan ini diambil atas "permintaan pribadi dari Presiden Prancis (Emmanuel Macron) dan Kanselir Jerman (Olaf Scholz) ke Presiden Rusia Vladimir Putin,” lanjut pernyataan itu.
Kota Zaporizhzhia berjarak 220 kilometer ke barat laut dari kota Mariupol.
"Untuk menjamin keberhasilan operasi kemanusiaan ini, telah disarankan untuk dilakukan dengan partisipasi langsung dari perwakilan UNHCR dan Komite Internasional Palang Merah (ICRC)," tambah pernyataan itu.
ICRC mengatakan sebelumnya, pihaknya sedang melakukan persiapan untuk memfasilitasi jalan yang aman bagi warga sipil dari Mariupol.
Ukraina mengatakan telah mengirimkan 45 bus untuk mengevakuasi warga sipil dari Mariupol setelah Rusia mengumumkan mengurangi serangannya.
Kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan mengatakan puluhan ribu warga sipil, terjebak di kota dengan sedikit makanan, air, atau obat-obatan, tetapi upaya sebelumnya untuk menyepakati koridor kemanusiaan telah gagal, meskipun ada tekanan internasional. Kedua pihak saling menuduh menghalangi evakuasi.