1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

291210 Russland 2 Chodorkowskij

29 Desember 2010

Rusia menampik keras kritikan yang dilontarkan AS dan negara Uni Eropa terhadap keputusan pengadilan yang menyatakan Mikhail Khodorkovsky bersalah dalam sidang penggelapan kedua.

Taipan minyak pengritik Kremlin Mikhail Khodorkovsky mendapat dukungan besar dari masyarakat RusiaFoto: AP

Tuduhan Barat pengadilan Rusia tidak independen, tidak berdasar, demikian pernyataan kementerian luar negeri Rusia Selasa kemarin (28/12). Upaya untuk melakukan tekanan terhadap pengadilan taipan minyak Mikhail Khodorkovsky, tidak dapat diterima, tambah juru bicara kementerian luar negeri Rusia Vladimir Kosin, ,kami berharap, setiap negara mengurusi masalahnya sendiri“. Kemudian ia memaparkan, di Amerika Serikat pelaku penggelapan pajak dan pencucian uang akan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Kosin mengatkan, „kasus ini berada dalam wewenang sistem peradilan Rusia. Segala upaya untuk menekan pengadilan tidak dapat diterima. Dalam sebuah wawancara televisi baru-baru ini Presiden Rusia menekankan bahwa tidak ada pihak yang berhak mencampuri persoalan pengadilan.“

Senin lalu (27/12) untuk kedua kalinya pengadilan Rusia menyatakan Khodorkovsky bersalah. Khodorkovsky dan mitra bisnisnya Platon Lebedev dituduh menggelapkan 218 juta ton minyak dari perusahaan miliknya sendiri ‚Yukos', dari tahun 1998 hingga 2003. Sejak tahun 2003 Khodorkovsky menjalani hukuman penjara delapan tahun. Tahun depan ia sebenarnya dijadwalkan bebas. Namun karena pengadilan kembali memutuskan Khodorkovsky bersalah, kemungkinan bekas raja minyak itu akan mendekam di penjara sampai pemilihan presiden 2012 atau bahkan sampai 2017 sesuai tuntutan jaksa. Pembacaan keputusan pengadilan ditetapkan beberapa hari lagi.

Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle menyebut keputusan pengadilan sebagai ‚sangat meragukan' dan merupakan langkah mundur bagi Rusia yang berupaya mewujudkan negara hukum serta menciptakan negara Rusia yang modern.

Sementara juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs mengatakan, AS sangat prihatin atas keputusan hakim itu. Keputusan tersebut menodai citra Rusia dalam upayanya menegakkan hukum.

Pengacara Khodorkovsky, Vadim Kliuvgant mengritik tajam seluruh pernyataan kementerian luar negeri Rusia. Ia mengatakan, pemerintah Rusia menyebarkan kebohongan dan tidak mampu melaksanakan sebuah proses pengadilan dengan sah. Kementerian Rusia mengabaikan kenyataan, bahwa proses terhadap Khodorkovsky sesungguhnya sudah berakhir. Ia menilai reaksi pemerintah Rusia sebagai hal yang sangat memalukan.

AN/HP/afpd/ap