Rusia: AS Tekan Indonesia Batalkan Pembelian Sukhoi SU-35
14 Maret 2018
Kontraktor Amerika Serikat dituding mendesak pemerintah Indonesia untuk membatalkan pembelian jet tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia, dan sebaliknya membeli F-16 Viper buatan Lockheed Martin.
Iklan
Rusia menuding Amerika Serikat berusaha membajak perundingan perdagangan senjata dengan Indonesia. Seperti dilansir kantor berita TASS, Vladimir Kozhin, Penasehat Presiden untuk Kerjasama Militer, mengklaim Rusia dan Indonesia sudah memasuki tahap akhir perundingan ketika Amerika Serikat melakukan intervensi.
"Kontrak ini sudah disiapkan selama dua tahun dan ini adalah urusan yang rumit, karena menyangkut penjualan Sukhoi SU-35, " katanya. "Ketika semuanya sudah siap, kontraktor Amerika Serikat datang dan melancarkan tekanan besar pada Indonesia untuk mencegah kontrak ini disetujui."
Namun begitu perjanjian antara kedua negara tetap disepakati 14 Februari silam.
"Kami sangat berterimakasih pada militer dan pemerintah Indonesia atas ketegasan yang mereka tunjukkan secara terbuka, menurut kontraktor AS," imbuh Kozhin.
Pemerintah Indonesia akhirnya sepakat membeli 11 unit Sukhoi SU-35 seharga 1,14 milyar Dollar AS atau setara dengan 15 trilyun Rupiah. Kesepakatan imbal beli itu memungkinkan Indonesia membayar dengan komoditas kelapa sawit, kopi dan teh senilai 570 juta Dollar AS, pembayaran melalui skema offset senilai 400 juta Dollar AS dan sisanya dibayar dengan uang tunai.
Sejak perang dingin berakhir militer Rusia berkutat dengan sistem alutsista yang usang. Namun negeri beruang merah itu mulai bangkit. Inilah sistem persenjataan yang bisa melontarkan Rusia kembali menjadi negara adidaya
Foto: picture-alliance/dpa
T-14 Armata
T-14 Armata adalah tank tempur utama generasi kelima yang diluncurkan awal 2015 silam oleh Rusia. Dalam cetak birunya tank ini bahkan bisa dimodifikasi menjadi kendaraan tempur robotik. Baru-baru ini Rusia mengumumkan T-14 akan dilengkapi dengan meriam berkaliber 152 mm yang mampu "menembus pelat baja setebal satu meter," kata Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin kepada Russian Today.
Foto: Reuters/Host Photo Agency/RIA Novosti
Kapal Jelajah Tempur Pyotr Velikiy
Monster laut bertenaga nuklir ini adalah senjata paling mematikan milik armada utara Rusia yang beroperasi di Samudera Atlantik. Pyotr Velikiy atau "Peter yang Agung" adalah satu dari empat kapal jelajah tempur kelas Kirov yang ada saat ini. Oleh NATO Pyotr Velikiy dijuluki sebagai "pembunuh kapal induk" lantaran daya rusaknya yang besar dan kemampuannya menghancurkan rudal balistik.
Foto: AFP/Getty Images
Sukhoi T-50
Kendati tertinggal dari AS dalam pengembangan jet tempur siluman, Russia tak lantas bergeming. Sejak uji terbang perdana 2010 silam, jet tempur siluman yang merupakan hasil kerjasama strategis dengan India itu akan mulai diproduksi massal tahun 2017. Tapi belakangan kedua negara berseteru soal pembiayaan proyek. Terakhir India berniat membeli cetak biru T-50 seharga 3,7 milyar US Dollar dari Rusia
Foto: DMITRY KOSTYUKOV/AFP/Getty Images
Peluru Kendali S-400
Kemampuannya menghancurkan target dalam radius 400 kilometer dengan kecepatan hingga 17.000km/jam membuat S-400 jadi mimpi buruk buat setiap pilot. Saking ampuhnya, AS terpaksa merumahkan semua jet tempurnya ketika Rusia menempatkan satu batalyon S-400 di pangkalan udaran Khmeimim, Suriah. Diperkenalkan 2007 silam, kini Rusia sudah mulai mengembangkan varian rudal termutakhir, yakni S-500
Foto: picture alliance/dpa/A.Vilf
Sukhoi SU-35
Dikembangkan buat menandingi F16 milik AS, jet tempur generasi keempat Rusia ini malah mempermalukan rivalnya yang jauh lebih mahal dan canggih, yakni jet siluman F35. Belum lama ini Pentagon harus mengakui kemampuan taktis F35 masih kalah jauh ketimbang jet tempur buatan Sukhoi tersebut. Keunggulan terbesar SU-35 adalah daya jelajahnya yang tinggi dan kemampuan bermanuver yang sulit ditandingi
Foto: picture-alliance/dpa
Roket Hipersonik Yu-71
Rusia sejak lama mengimpikan sebuah roket hipersonik berhulu ledak nuklir. Dengan kode rahasia "project 4204," negeri beruang merah itu berhasil menciptakan sebuah monster yang tidak cuma mampu melesat dengan kecepatan 12.000 km/jam, melainkan juga lincah dan mudah dikendalikan. Dalam laporan Jane’s Intelligence Review, analis menilai Yu-71 akan mampu menembus sistem pertahanan NATO dengan mudah.
Foto: Reuters/Kyodo
Helikopter Tempur Mil Mi-28N
Oleh NATO helikopter tempur yang satu ini dijuluki "Havoc" alias malapetaka. Dibandingkan Apache Longbow buatan Boeing yang digunakan AS, Mil Mi-28 mampu terbang lebih cepat dan membawa lebih banyak persenjataan. Helikopter ini didesain untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja, serta memiliki kemampuan terbang malam hari.
Foto: Reuters/T. Makeyeva
Kapal Induk Admiral Kuznetsov
Admiral Kuznetsov adalah satu-satunya kapal induk di dunia yang dilengkapi dengan berbagai jenis persenjataan anti balistik udara dan kapal selam. Pada prinsipnya kapal yang diluncurkan tahun 1990 ini tidak memerlukan banyak kapal pendamping layaknya kapal induk Amerika Serikat. Uniknya, Admiral Kuzentsov nyaris jatuh ke tangan Ukraina ketika Uni Sovyet runtuh di tahun 1991.
Foto: picture alliance/dpa/Sana
Tupolev Tu-160M
Saat ini Tu-160M adalah pesawat pembom terbesar dan terberat di dunia. Ironisnya oleh para pilot Rusia monster langit ini dijuluki "angsa putih," karena bentuknya yang dinilai menyerupai satwa pendamai tersebut. Sejak 2014 silam Tu-160M dimodernisasi untuk menggandakan kemampuan tempurnya.
Foto: picture-alliance/dpa
Kapal Selam Nuklir Yury Dolgorukiy
Sejak beberapa tahun terakhir Russia meninggalkan desain kapal selam raksasa dan beralih ke desain yang lebih kecil tapi maut. Kendati wujudnya jauh dari kesan menyeramkan, Yuri Dolgorukiy disegani lantaran memiliki sistem kedap suara yang membuatnya sulit dideteksi. Selain itu kapal selam pertama kelas Borei ini juga diperkuat dengan 16 rudal RSM-56 Bulava berhulu ledak nuklir.
Foto: picture-alliance/dpa
10 foto1 | 10
Kedua negara tidak hanya menyepakati jual beli jet tempur, melainkan juga kerjasama alih teknologi, program pengembangan alutsista dan pembangunan pabrik suku cadang untuk Sukhoi.
Dengan pembelian SU-35, Rusia kini menjadi pemasok senjata terbesar buat militer Indonesia. Kedua negara belakangan makin aktif menjalin kerjasama pertahanan. Desember 2017 silam Rusia mengirimkan kapal perusak, Admiral Panteleyev, dan Boris Butoma, kapal bahan bakar terbesar di Armada Pasifik, untuk melakukan latihan militer di Indonesia.
Pada bulan yang sama dua pesawat pembom strategis Tupolev T-95MS dan dua pesawat angkut militer Ilyushin Il-76 melakukan latihan terbang di pulau Biak. Demonstrasi itu dilakukan menyusul niat Indonesia membeli pesawat angkut militer untuk menggantikan armada Hercules C-130 yang menua. Pemerintah sempat dikabarkan mengincar pesawat angkut paling modern, A400M milik Airbus.
"Kesepakatan ini bisa jadi akan membuka perjanjian jual beli alutsista lain di Indonesia, seperti helikopter Mil atau sistem persenjataan lain," kata Sam Bendett, Pakar Militer di Center for Naval Analyses kepada The National Interest. "Indonesia pastinya tetap ingin membuka opsi menyusul kebangkitan Cina dan kian aktifnya Rusia di kawasan."
Era Baru Jet Tempur Siluman
Amerika Serikat telah memulai, kini Cina dan Rusia pun ikut menggenjot pengembangan teknologi siluman untuk pertahanan udara. Inilah sejumlah jet tempur siluman yang bakal beradu tangkas di langit.
Foto: picture-alliance/DOD/US Air Force
Chengdu J-20
Dikembangkan sejak tahun 1990 di bawah kode sandi J-XX, Chengdu J-20 pertama kali melangit tahun 2011. Menurut rencana jet tempur siluman ini akan mulai diproduksi antara 2017-2019. Desain J-20 banyak meniru pesaingnya dari AS, yakni F-22 Raptor. Namun menurut berbagai pakar kedirgantaraan, kelemahan terbesar J-20 dibanding F-22 terletak pada bagian mesin.
Foto: Reuters/China Daily
Shenyang J-31
Jet besi berjuluk Falcon Hawk ini merupakan pesawat tempur multi guna bermesin ganda yang dikembangkan oleh Shenyang Aircraft. Bersamaan dengan J-31, Cina kini menjadi negara kedua yang memiliki dua jenis pesawat tempur siluman setelah Amerika Serikat. J-31 dikembangkan sebagai pesawat angkatan laut dengan daya jelajah tempur sejauh 1300km.
Foto: Reuters
F-22 Raptor
Pesawat yang dikembangkan oleh Lockheed Martin ini merupakan ambisi AS mempertahankan kedigdayaan di langit. Hingga kini F-22 menjadi tolak ukur untuk semua pesawat tempur generasi kelima. Kendati memiliki segudang keunggulan, ongkos produksi F-22 yang mahal memaksa pemerintah AS membatasi pemesanan. AS saat ini telah mengoperasikan 195 pesawat F-22 yang terbagi dalam 15 skuadron tempur.
Foto: picture-alliance/DOD/US Air Force
F-35A Lightning II
Berbeda dengan F-22, F35A didesain dengan harga jual yang lebih terjangkau. Sebanyak 11 negara ikut berpartisipasi mengembangkan jet tempur siluman bermesin tunggal ini. Namun karena jumlah pemesanan yang tinggi (hingga 2.400 unit), F35A tercatat sebagai proyek alutsista termahal dalam sejarah. Pesawat buatan Lockheed Martin ini banyak mengundang kritik seputar desain dan kemampuan terbangnya
Foto: Reuters
Sukhoi T-50
Diusulkan sejak dekade 1980an, pengembangan T-50 sempat terhenti menyusul runtuhnya Uni Sovyet. Rusia menargetkan T-50 sudah bisa diproduksi paling lambat awal 2017 dan diekspor secepatnya tahun 2025. Pesawat siluman bermesin ganda ini pertamakali melakoni ujicoba tahun 2010 silam. T-50 memiliki usia pakai hingga 35 tahun, atau lima tahun lebih lama ketimbang F-22
Foto: Getty Images/AFP/D. Kostyukov
B-2 Spirit
Pesawat pembom siluman ini adalah warisan perang dingin yang masih dipakai hingga kini. Konsepnya didesain untuk mampu memasuki ruang udara Uni Sovyet buat menghancurkan target bernilai tinggi tanpa terdeteksi radar. Namun dari rencana pembelian awal yang mencapai 132 unit, militer AS cuma membeli 20 unit yang masih akan dioperasikan hingga 2058.
Foto: picture-alliance/dpa
F-117A Nighthawk
F-117 adalah pesawat siluman pertama yang beroperasi secara penuh. Kendati bergelar pesawat tempur multiguna, F-117 lebih menyerupai pesawat serbu untuk menyokong pasukan darat. Pesawat ini pertamakali digunakan pada Perang Irak 1991 dan kemudian Perang Yugoslavia. Sebanyak 64 unit F-117 pernah diproduksi. Tahun 2008 silam militer AS secara resmi memensiunkan semua armada F-117.
Foto: AP
7 foto1 | 7
rzn/yf (TASS, the diplomat, the national interest, guardian, kompas)