Foke Berpisah dengan Berlin
Nasi Tumpeng Raksasa di Berlin
Acara tahunan KBRI Berlin kembali digelar di Mall of Berlin. Kali ini tema yang diusung "hutan tropis Indonesia". Puncak acara adalah pemotongan tumpeng raksasa oleh Dubes RI Fauzi Bowo.
Hutan Tropis Indonesia
Acara mempromosikan Indonesia ini digelar selama dua hari, 16-17 Juni 2017, di Mall of Berlin. Tema yang diangkat adalah hutan tropis di Indonesia. Tidak hanya seni budaya saja yang ditampilkan, tetapi juga digelar diskusi yang membahas minyak sawit berkelanjutan.
Antusiasme Warga Berlin
5000 pengunjung diperkirakan hadir dalam gelar budaya selama dua hari tersebut. Piazza Mall of Berlin disulap menjadi "belantara hutan". Tampak dekorasi pohon dan semak belukar hingga ke bangian lantai atas mal.
Selamatkan Flora dan Fauna
Stan-stan organisasi lingkungan seperti BOS (Borneo Orangutan Survival), dan WWF turut hadir dalam acara tersebut. Mereka tanpa lelah memberikan informasi kepada pengunjung akan pentingnya kepedulian masyarakat terhadap kondisi flora dan fauna yang terancam.
Diperkenalkan Sejak Dini
Anak ini sedang dirias untuk menjadi orangutan. Ini salah satu upaya organisasi lingkungan untuk mengenalkan hewan terancam ini kepada anak-anak dengan cara yang tidak menggurui.
Jembatan Komunikasi
Selain stan-stan organisasi lingkungan, ada juga stan biro perjalanan dan biro-biro konsultan yang berperan sebagai jembatan antar budaya, Indonesia-Jerman, dan berbagai keahlian. Seperti yang dilakukan Dwi Anoraganingrum dari IndoCon (foto).
Tarian Nusantara
Di panggung secara silih berganti pengunjung disuguhi berbagai pertunjukan, antara lain gamelan, tari Saman, angklung, pencak silat, tari Enggang (foto)m dan pembacaan dongeng untuk anak-anak.
Dangdutan di Berlin
Goyang dangdut sepertinya tidak boleh ketinggalan di ajang-ajang pengenalan budaya Indonesia. Di acara KBRI kali ini pun, Batik Band menutup penampilan mereka dengan alunan musik dangdut.
Tumpeng Raksasa
Ini acara yang ditunggu-tunggu para pengunjung Mall of Berlin. Nasi tumpeng kreasi koki Kai Kwee ini dibuat selama empat hari dengan bantuan banyak relawan. Porsinya diperkirakan cukup untuk 1000 orang. Dubes Fauzi Bowo memberikan potongan pertama tumpeng kepada dua pengunjung mal yang beruntung.
Seniman Graffiti di Berlin Melawan Simbol Nazi di Dinding
Seniman Graffiti Berlin Ibo Omari terganggu dengan banyaknya gambar-gambar simbol Nazi yang dibuat pendukung ekstrem kanan. Dia lalu menggagas "PaintBack", proyek graffiti menutupi simbol-simbol itu dengan lukisan baru.
Ibo Omari, terganggu dengan gambar-gambar simbol Nazi
Seniman graffiti di Berlin ini merasa terganggu dengan munculnya gambar-gambar simbol Nazi yang dibuat pendukung ekstrem kanan di daerah tempat tinggalnya.
Paintback: Merebut lagi ruang-ruang dinding dari tangan ekstrem kanan
Ibo Omari lalu menggagas proyek Paintback. Idenya: menutupi gambar-gambar simbol Nazi dengan gambar lain, sehingga simbol itu menghilang.
Makin banyak simbol Nazi bertebaran
Dengan masuknya arus pengungsi dari kawasan perang di Timur Tengah, makin banyak pula simbol Nazi muncul di Berlin.
Menciptakan simbol baru
Proyek seni Paintback berusaha mengembalikan tembok menjadi kanvas lukisan-lukisan lucu dan mencerahkan, bukan tempat untuk simbol-simbol politik radikal.
Dari lambang swastika Nazi jadi gambar burung hantu
Dengan menggambari simbol-simbol Nazi yang disebar pendukung ekstrem kanan, para seniman ingin unjuk diri dan menegaskan kehadiran mereka sebagai penjaga perdamaian.
Mengajak anak-anak melukis graffiti
Di proyek Paintback, anak-anak bisa belajar melukis graffiti. Pesertanya berusia 9 sampai 14 tahun. Mereka melihat dulu foto-foto simbol Nazi yang ada di tembok, lalu mengembangkan ide sendiri, gambar apa yang mau dilukis di atas simbol Nazi itu.
Jadi sorotan internasional
Graffiti anak-anak Paintback ternyata menjadi perhatian media-media internasional. Sebuah video pendek yang memperkenalkan gambar-gambar mereka dalam waktu singkat mendapat perhatian dari ratusan ribu orang. Beritanya juga muncul di koran bergengsi "New York Times".
Lakukan sesuatu, menghadang ideologi ekstrem kanan
Proyek Paintback membuktikan, langkah sederhana pun cukup untuk berkiprah menentang ideologi ekstrem kanan. Dan hal itu bisa dilakukan oleh tua dan muda.
yp/hp