Kapan menikah? Kapan punya anak? Kenapa masih 'jomblo aja'? Apa jawaban Anda saat hadapi pertanyaan semacam ini saat musim liburan tiba dan kumpul dengan keluarga besar? Simak opini Uly Siregar.
Iklan
Masa-masa libur panjang kerap digambarkan dengan suasana penuh suka cita. Padahal, meski kedengarannya tak lazim, tak semua orang berbahagia saat libur menjelang. Apalagi model libur yang ‘dipaksakan' ala cuti bersama di Indonesia. Setiap jelang Lebaran atau Natal dan Tahun Baru, baik yang berkepentingan maupun tidak dihadapkan pada musim liburan. Tentu menyenangkan bagi mereka yang menantikan masa liburan, bersemangat menyusun rencana bertemu keluarga, atau berkelana ke luar kota atau luar negeri dengan suka cita. Tapi ada juga yang lebih menikmati hari normal bekerja daripada memikirkan liburan yang justru sering memicu stres.
Menurut National Institute of Health, di Amerika Serikat pada masa liburan Natal dan akhir tahun justru terjadi banyak orang mengalami depresi. Rumah sakit dan kepolisian melaporkan tingginya kasus bunuh diri dan percobaan bunuh diri. Psikiatris, psikolog, dan profesional di bidang kejiwaan juga melaporkan kenaikan signifikan pasien yang mengeluh soal depresi.
Lantas mengapa orang-orang bisa gampang stres bahkan mengalami depresi saat masa liburan?
Dalam masa liburan yang sering menjadi ajang kumpul keluarga, ada banyak tuntutan dan ekspektasi. Di Indonesia yang umumnya erat hubungan kekeluargaan, tuntutan dan ekspekstasi berpotensi membuat orang jadi muram. Mereka yang lajang, misalnya, ketika berkumpul bersama keluarga akan dicecar dengan pertanyaan terbuka:Kapan menikah? Mereka yang sudah menikah tapi belum punya anak, ketar-ketir dengan pertanyaan: Kapan punya anak?
Mereka yang sudah punya anak satu orang pun masih harus kalem dengan komentar: Kok cuma satu anak, sih, tambah lagi, dong! Lebih parah lagi, mereka yang sudah punya anak tiga tapi semuanya berjenis kelamin sama tak luput dari celetukan: Tambah satu lagi deh, tanggung, siapa tahu dapat anak perempuan. Biar lengkap!
Tujuan Berlibur Warga Jerman
Kebanyakan orang Jerman berlibur untuk pesta dan santai. Salah satu daerah berlibur yang paling populer adalah pulau Mallorca di Spanyol
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
Ballerman 6
Ballerman 6 adalah lokasi pantai paling digemari warga Jerman di pulau Mallorca. Tempat pesta dan minum-minum yang sering jadi tema lagu-lagu pop dan film. Tapi atraksi minum cocktail dari ember akan berakhir. Di kawasan pantai ini, minuman beralkohol akan dilarang mulai jam 22. Lalu, mereka yang ingin berpesta di pantai harus pergi ke mana?
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta Sejak Pagi
Mungkin bisa pindah ke pulau Ibiza. Pulau ini sudah terkenal sejak tahun 1990-an. Diskotik "Space" tahun 2011 oleh majalah DJMag pernah terpilih sebagai diskotik terbaik dunia. Mungkin karena jam buka diskotik yang diluar kebiasaan. Tempat ini buka mulai jam 8 pagi. Para tamu bisa memesan minuman beralkohol dan minum di atas meja.
Foto: Getty Images
Minum Ramai-Ramai
Tidak hanya pulau Mallorca yang diminati warga muda Jerman, melainkan juga daerah pantai Lloret de Mar di Costa Brava. Setiap tahun, ribuan anak muda berlibur di sini. 13 persen warga Jerman berlibur di Spanyol. Kebiasaan yang kurang disukai warga Spanyol: minum alkohol beramai-ramai.
Foto: picture-alliance/dpa
Kroasia Favorit Baru
Sejak 1 Juli Kroasia resmi menjadi anggota Un i Eropa. Banyak anak muda yang sudah mengenal lokasi pesta di Kroasia. Misalnya pantai Zrce yang sekarang jadi lokasi berpesta yang populer di kalangan muda Eropa. Sebutan populernya: Ibiza di Kroasia. Banyak orang Jerman juga berlibur ke sini.
Foto: picture-alliance/PIXSELL
Berlibur di Laut Hitam
Beristirahat dan santai di pantai Laut Hitam di Bulgaria selama siang hari. Pada malam hari, banyak lokasi tempat hiburan yang menyajikan acara meriah. Bulgaria terletak di utara Yunani dan merupakana daerah tujuan liburan yang digemari tidak hanya oleh warga Jerman, melainkan juga warga Inggris dan Skandinavia.
Foto: picture-alliance/dpa
Warna Oranye
Di Pulau Krim di Ukraina, setiap musim panas ada pesta besar. KaZantip Festival diorganisasi seperti negara kecil: ada pemerintah, konstitusi dan wajib visa. Setiap tahun dikunjungi sampai 170.000 anak muda. Setiap orang bisa jadi warganegara. Yang penting, mereka memakai warna oranye.
Foto: picture-alliance/dpa
Pesta Kalangan Atas
Siapa yang tidak terlalu senang hiruk pikuk, dan punya cukup uang, bisa berlibur di St Tropez. Tempat liburan di Perancis Selatan ini sejak 1970an sudah populer sebagai termpat berlibur orang kaya. Tentu saja harga minuman di sini jauh lebih mahal daripada di Mallorca.
Foto: Getty Images
Di Pantai Utara
Orang Jerman juga senang berlibur di negaranya sendiri. Misalnya di pulau Sylt di utara Jerman. Di Pony Club di Kampen mereka bisa berdansa sepanjang malam. Harga di sini juga cukup mahal. Dulu, banyak pengarang dan seniman terkenal yang berlibur di Sylt.
Foto: picture-alliance/dpa
Pantai Goa di India
Sejak tahun 1970an, Goa menjadi populer di kalangan Hippies. Setelah itu, banyak orang datang untuk berlibur di pantainya. Banyak pub dan restoran yang sekarang menggelar pesta gaya Goa yang penuh warna-warni. Tapi lebih enak datang langsung ke Goa di India.
Foto: picture-alliance/AP Photo
Selamat Datang di Miami
Jalan yang paling terkenal di Miami Beach adalah Ocean Drive. Orang mengenal jalan ini dari banyak film serial. Daerah pantai di Miami ini memang sangat terkenal sebagai lokasi syuting film. Misalnya film serial "Miami Vice". Orang bisa menyusuri pantai pada siang hari, dan berpesta pada malam hari.
Foto: picture-alliance/dpa
Party Cara Israel
Anak muda bersenjatakan senapan air di Tel Aviv. Mereka sedang bersenang-senang. Israel mulai digemari anak muda Jerman, sekalipun ada konflik Timur Tengah. Di sepanjang pantai Tel Aviv banyak klub dan restoran yang juga menawarkan menu Jerman.
Foto: Jack Guez/AFP/Getty Images
11 foto1 | 11
Berkumpul bersama keluarga saat liburan berarti juga meleburkan diri dalam persoalan-persoalan yang menyangkut urusan keluarga besar. Rela atau tidak rela, kita sering diceburkan tanpa woro-woro lebih dulu. Dari soal keluarga si A sedang dilanda masalah hingga hampir bercerai, hingga keluarga Z yang anaknya masuk rehabilitasi narkoba. Belum lagi kalau ada tuntutan-tuntutan lain yang signifikan menyangkut urusan finansial. Misalnya, ada tuntutan untuk memberikan donasi uang pada keluarga.
Saat berkumpul dengan keluarga, bila terjadi di luar kotaberarti juga ada pengeluaran tambahan di luar pengeluaran rutin. Biaya perjalanan saat musim liburan pun melonjak dibandingkan hari biasa. Kumpul-kumpul keluarga juga menuntut penampilan keren. Sudah sangat lazim banyak keluarga saat merayakan hari spesial seperti Lebaran atau Natal kompak mengenakan baju seragam. Selain agar terlihat serasi juga agar keren saat difoto dan dipajang di media sosial. Ini tak hanya membuat pengeluaran makin bertambah, tapi juga menyita waktu dan tenaga untuk merencanakan.
Stres saat masa liburan juga bisa timbul karena tak bisa berkumpul bersama dengan keluarga, entah karena terhalang urusan kerja, tak punya cukup uang untuk bepergian ke tempat keluarga berkumpul, atau alasan-alasan lain. Bila ini terjadi, ketidakhadiran bisa menimbulkan kesedihan. Bila harus bekerja, ada rasa kesal yang mungkin bisa mempengaruhi kinerja. Bila tinggal di rumah sendiri, ada rasa kesepian yang mendalam.
9 Mitos Liburan
Kursi di bagian belakang sebuah pesawat adalah posisi yang paling aman? Tak ada kamar hotel bernomor 13? Banyak mitos yang dipercayai orang ketika berwisata. Mana yang benar, mana yang tidak?
Foto: picture alliance/dpa/B. Roessle
Beli tiket di saat-saat terakhir selalu lebih murah
Apakah Anda ingin memesan perjalanan semurah mungkin? Jika iya, jangan bergantung pada penawaran menit-menit terakhir! Agen perjalanan tidak memesan tiket penerbangan atau kamar hotel lebih banyak dari yang mereka bisa jual. Mereka bisa menawarkan murah di menit-menit terakhir, hanya jika terjadi salah perhitungan. Untuk amannya, siapkan pemesanan 3-8 minggu sebelum travel.
Foto: picture-alliance/DUMONT Bildarchiv
Kursi belakang di pesawat yang paling aman
Banyak penumpang lebih memilih duduk di bagian belakang pesawat terbang, karena dipikir paling aman. Sebenarnya, sulit menentukan mana kursi yang paling aman. Berdasarkan kecelakaan pesawat, tiada data statistik meyakinkan posisi mana yang lebih aman. Semua tergantung dari bagian mana yang terkena dampak kecelakaan. Dalam setiap kasus, kursi di daerah berlawanan posisi kecelakaan, paling aman.
Foto: picture-alliance/dpa/E. de Malglaive
Ponsel bahayakan keselamatan penerbangan
Sebelum tinggal landas, penumpang diminta menon-aktifkan ponsel atau mengubah aturannya ke modus offline penerbangan. Namun jika penumpang lupa, maka hal itu tidak akan menyebabkan bencana dengan segera. Sebenarnya, perangkat elektronik dapat mengacaukan sistem komunikasi pesawat. Ponsel aktif terus mencari sinyal sehingga suaranya berdengung di telinga pilot.
Foto: picture alliance / Arco Images GmbH
Masker oksigen 'memabukkan'
Kenapa masker oksigen diperlukan? Salah satu mitos yang banyak beredar adalah: oksigen bisa membuat penumpang ‘teler’, sehingga mereka tidak panik menghadapi gangguan atau kecelakaan. Itu tidak benar! Masker ini memungkinkan orang untuk tetap bernafas, sehingga mereka tidak kehilangan kesadaran atau menjadi bingung jika pesawat kehilangan tekanan udara di ketinggian tertentu.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Roessler
Jet lag disebabkan oleh kurang tidur
Pesawat telah mendarat dengan selamat, tapi Anda menderita jet lag? Itu terjadi karena kurang tidur? Tentu saja tidak. Sebaliknya, itu adalah kejutan terhadap tubuh karena gangguan ritme sirkadian atau ritme harian. Jam biologis tubuh belum disinkronkan dengan waktu setempat. Triknya, sesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari di tempat tujuan Anda secepat mungkin.
Foto: picture-alliance/dpa/beyond
Harga hotel tidak pernah berubah-ubah
Anda sudah di lobi hotel, melirik harganya, dan jadi jengkel karena harganya sangat tinggi pekan ini? Betul! Harga kamar tidak selalu sama. Jika ada suatu peristiwa atau kegiatan seperti pameran atau yang lainnya, harga hotel bisa naik. Ini bagian dari hukum penawaran dan permintaan.
Foto: picture alliance/dpa/J.Kalaene
Hotel tidak memiliki kamar nomor 13
Anda pergi ke kamar hotel nomor 14, dan setelah Anda membuka pintu, Anda melihat kamar sebelah Anda bernomor 12. Di mana nomor 13? Beberapa hotel tak menyediakan nomor 13, demikian juga dengan lantai hotelnya. Sebenarnya ini hanya untuk menghormati takhayul yang dipercaya tamu. Di pesawat, seringkali tidak ada nomor atau baris ke-13.
Foto: picture alliance/dpa/J.Kalaene
Venesia memiliki jembatan terbanyak
Piramida terbesar, air terjun tertinggi, demikian kadangkala tujuan wisatawan. Venesia, di Italia misalnya, meski terkenal dengan kanal-kanal indahnya, kawasan ini bukanlah yang memiliki jembatan terbanyak di Eropa. Lebih dari 400 jembatan merambah kanal-kanal di sana. Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan Hamburg, di Jerman yang memiliki sekitar 2.500 jembatan.
Foto: Imago/OceanPhoto
Laut Mati adalah yang paling asin
Ini juga menjadi mitos. Memang karena konsentrasi garam di sini lebih dari 28%, Anda dapat berbaring di Laut Mati dan membaca buku di atas air. Tapi Danau Assal di Djibouti misalnya, kadar konsentrasi garamnya mencapai 34%, sementara kolam Don Juan di Antartika memiliki salinitas lebih dari 40%. Penulis: Elisabeth Yorck von Wartenburg (ap/vlz)
Foto: picture-alliance/blickwinkel/P. Royer
9 foto1 | 9
Kalau keluarga yang lengkap dan merencanakan keriaan pun masih diliputi stres, bayangkan mereka yang kehilangan orang yang dicintai, baik karena putus cinta, bercerai, atau ditinggal mati. Seorang teman yang baru bercerai menulis di dinding Facebook bagaimana takutnya ia menghadapi liburan Natal tahun ini. Pasalnya, ia baru beberapa bulan ini resmi bercerai. Dan untuk Natal tahun ini, ia dan mantan suami sepakat bahwa kedua anak perempuan mereka akan ikut mantan suami berlibur ke rumah kakeknya di luar kota. Sebelum waktu itu tiba, dia sudah sangat sedih membayangkan sepinya merayakan Natal sendirian.
Masa-masa liburan berpotensi mengundang kesepian. Rutinitas kerja hilang, ada banyak waktu buat melamun dan memanjakan rasa sunyi. Mereka yang kehilangan orang tercinta, jadi lebih sensitif saat menjelang masa liburan. Biasanya kenangan indah memang banyak diukir saat berlibur bersama dan muncul dengan intensitas menjadi-jadi saat masa liburan berulang.
Keberuntungan di Balik 'Kutukan Jomblo'
Sering putus atau cerai? Sering diledek kena 'kutukan jomblo'? Jangan kecil hati. Karena banyak kelebihan lajang yang jarang dimiliki oleh mereka yang punya pasangan.
Foto: Iakov Kalinin/Fotolia
1. Bisa bepergian ‘seenak jidat‘
Bagaimana jika ingin memutuskan untuk pindah ke kota lain atau bertualang seorang diri kalau sudah punya pasangan? Biasanya keputusan penting cuma bisa diambil setelah berkonsultasi dengan pasangan. kalau pasngan tak setuju, terpaksa menahan keinginan. Tapi jika kamu bujangan, kamu punya kebebasan penuh untuk bepergian tanpa ragu-ragu.
Foto: Fotolia/Ralph Maats
2. Bebas ‘flirting‘
Menggoda orang yang kita suka alias flirting bisa menyebabkan situasi canggung bahkan ‘perang bubat‘ jika sudah punya pasangan. Beda halnya buat para kaum lajang, mereka mereka punya kebebasan buat ‘flirting‘, dengan harapan yang ditaksirpun punya perasaan sama atau bahkan cuma buat sekedar main-main saja. Masih terbuka kesempatan seluas-luasnya dan masih banyak pilihan untuk pilih teman kencan
Foto: WavebreakmediaMicro/Fotolia
3. Bisa kontrol tubuh sendiri
Sebuah survei di Inggris menemukan 62% responden naik berat badan sekitar 7 kg setelah punya pasangan. Berat badan ini tampaknya menjadi konsekuensi langsung dari kegiatan berpacaran, misalnya nonton sambil ‘ngemil‘ atau pergi makan malam. Meski bukan berarti semua pasangan demikian. namun jika ingin berkonsentrasi pada peningkatan pikiran dan tubuh Anda, maka membujang lebih mudah.
Foto: picture-alliance/dpa/Andreas Gebert
4. Punya banyak waktu
Kadang menyenangkan saling ‘genit-genitan‘ lewat tablet atau ponsel, tetapi dapatkah kamu bayangkan berapa banyak waktu yang dibuang pasangan pada umumnya dengan ponsel mereka? Tentu saja, ada pasangan yang lebih mandiri, tetapi mungkin juga tak mudah menemukan makhluk seperti itu. Jika kamu lebih suka menginvestasikan waktu dengan lebih produktif, maka status membujang bisa jadi tepat bagimu.
Foto: Fotolia/apops
5. Bisa tidur damai dan tenang
Tidur dengan suami atau istri mungkin asyik karena bisa bermesraan. Tapi tak sedikit orang mengaku, kesulitan tidur di sebelah orang lain atau terasa terkekang jika dipeluk sepanjang malam, belum lagi jika pasangan mendengkur! . Jika kamu mengalami perasaan itu, maka mungkin membujang lebih mengasyikan buat bisa cukup tidur nyenyak.
Foto: Colourbox/D. Drobot
6. Bisa lebih mandiri
Pernah putus cinta hingga berminggu-minggu atau lebih? Cinta bisa berubah menjadi kekuatan yang mengacaukan dan destruktif. Jangan pernah membiarkan seseorang menjadi subyek tunggal pikiranmu, karena mungkin hanya ada beberapa hubungan yang ditakdirkan sukses abadi. Jika tidak nyaman dengan risiko itu, maka mungkin dengan menyandang status ‘jomblo‘ , bisa jadi hidupmu lebih tenang.
Foto: picture-alliance/dpa
7. Bebas kumpul dengan teman-teman
Temanyang telah mendapatkan menikah atau bahkan memiliki anak, banyak yang janji akan tetap luangkan waktu bergaul seperti dulu. Berapa banyak dari mereka benar-benar tepati janji? Berpasangan memerlukan pengorbanan waktu luang dan kebebasan. Jika tidak siap untuk komitmen tersebut, terpaksa status 'jomblo‘ masih tetap menyangkut di dirimu, dimana kamu bebas 'gila-gilaan' dengan kawan-kawan.
Foto: william87/Fotolia
8. Bebas dari hubungan tak sehat
Hampir 50% dari pernikahan di Amerika alami kegagalan. Beberapa dari mereka masih tinggal bersama karena alasan keuangan, atau demi anak-anak mereka. Jika tidak yakin 100% dengan apa yang kamu harapkan dari pasangan, pikir-pikir dulu untuk melangkah lebih jauh.
Foto: picture-alliance/dpa/CTK/Josef Horazny
9. Tak ada yang menuntut
Pernah ada yang datang padamu dan mengeluh betapa pasangannya begitu ‘menuntut‘? Banyak orang meremehkan berapa banyak waktu terbuang untuk mempertahankan hubungan. Tidak aneh sebenarnya jika seseorang ingin habiskan waktu dengan kekasihnya atau menuntut ini-itu dari pasangan. Tapi siapkah kamu jika hal ini terjadi padamu? Jika tidak, bisa jadi ‘jomblo‘ bukanlah kutukan, melainkan ‘anugrah‘.
Bisa disimpulkan, masa-masa liburan tak melulu menimbulkan kebahagiaan bagi semua orang. Untuk mereka yang dilingkupi rasa bahagia tak ada ruginya peduli dengan mereka yang bergulat dengan kesedihan atau membutuhkan bantuan. Untuk mereka yang gampang stres bahkan depresi saat liburan tiba entah untuk alasan apa pun, mulailah mencoba untuk menemukan cara paling efektif dalam mengatur pemicu-pemicu stres. Jangan sampai berkepanjangan hingga menimbulkan depresi. Bila sudah tak mampu mengatasi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahlinya. Jangan coba-coba mengobati diri sendiri tanpa pengetahuan medis yang memadai.
Liburan di Atas kapal Pesiar
03:57
Bila berkumpul dengan keluarga menimbulkan stres hingga depresi, cobalah mengatur ekspektasi yang tak kelewat tinggi dan komunikasikan pada keluarga besar. Bisa jadi mereka memahami dan menjadi lebih sensitif dalam berinteraksi. Bila tak memungkinkan, ada baiknya juga mencoba untuk menghindari sama sekali acara berkumpul dengan keluarga hingga tahun berikutnya atau hingga siap berkumpul lagi. Yang pasti, jangan mengorbankan diri dan ketenangan jiwa hanya untuk mengikuti standar yang sebenarnya tak terlalu penting untuk dituruti, ekspektasi umum bahwa masa liburan harus dilalui dengan suka cita dan bersenang-senang.
Penulis: Uly Siregar (ap/vlz)
Bekerja sebagai wartawan media cetak dan televisi sebelum pindah ke Arizona, Amerika Serikat. Sampai sekarang ia masih aktif menulis, dan tulisan-tulisannya dipublikasikan di berbagai media massa Indonesia.
@sheknowshoney
*Setiap tulisan yang dimuat dalam #DWNesia menjadi tanggung jawab penulis.
Ini Kegiatan Keluarga Obama Saat Berlibur di Indonesia
Rafting di sungai dan jalan-jalan ke obyek wisata seperti candi Borobudur. Keluarga Obama melewatkan liburan mereka di Indonesia, dengan berkunjung ke Bali, Yogya dan Jakarta.
Foto: Reuters/P. Erlangga
Berolahraga di Sungai
Mantan Presiden AS Barack Obama (kedua dari kiri), istrinya Michelle Obama, dan kedua putrinya, Sasha dan Malia, menikmati berolahraga rafting di sungai Ayung, desa Bongkasa, Badung, Bali. Keluarga Obama memulai sepuluh hari liburannya di Indonesia di Bali, kemudian ke Yogyakarta dan terakhir di Jakarta.
Foto: Reuters/Antara Foto/W. Suryantala
Kini Banyak Waktu Bersama Keluarga
Barack Obama (kiri) duduk di sebelah istrinya Michelle, dan di belakang putri keduanya, Sasha. Mereka mulai berada di Indonesia sejak Jumat 23 Juni. Barry kecil pernah tinggal di Indonesia, karena ibunya menikah dengan pria Indonesia Lolo Soetoro, setelah bercerai dengan ayahnya yang orang Kenya.
Foto: imago/Kyodo News/L. Soetoro
Jalan-Jalan di Bali
Selain berolahraga keluarga Obama mengunjungi lokasi wisata Jatiluwih, Tabanan, yang jadi salah satu warisan budaya UNESCO, dan berjalan-jalan di kawasan persawahan di sekitarnya. Ketika di Bali mereka menginap di Four Seasons Resort Bali, di dekat Ubud. Kunjungan mereka mendapat perhatian masyarakat sekitar, dan ramai dibicarakan di jejaring media sosial.
Foto: Getty Images/AFP/Stringer
Berkunjung ke Candi di Bali
Obama beserta keluarga berkunjung ke candi Tirta Empul di Bali Selasa (27/06). Candi ini terkenal karena sumber airnya yng dianggap suci. Warga Hindu di Bali mendatangi candi ini untuk melaksanakan ritual pembersihan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/F. Lisnawati
Mengunjungi Candi Borobudur
Ke manapun keluarga Obama pergi, mereka menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Rabu (28/06) mereka berkunjung ke candi Borobudur, di Magelang, Jawa Tengah. Di sanapun, kelaurga ini jadi sasaran jepretan kamera ponsel banyak pengunjung lainnya.
Foto: Reuters/P. Erlangga
Candi Prambanan Tak Dilewatkan
Di kawasan candi Prambanan, keluarga Obama berkeliling sekitar sejam Kamis (29/6). Di sana mereka juga mendapat informasi tentang candi dan sejarahnya. General Manajer Unit Prambanan Pujo Suwarno mengatakan kepada wartawan, Obama memuji candi Prambanan sangat indah.
Foto: Reuters/P. Erlangga
Penjagaan Keamanan
Sebelum keluarga Obama tiba di Indonesia, pemerintah sudah mempersiapkan penjagaan keamanan. Ketika tiba di Bali, Obama minta agar tidak ada pengawalan khusus baginya dan keluarga. Namun menjelang kedatangannya di Jakarta, penjagaan keamanan diperketat. Sabtu (01/07) keluarga Obama direncanakan tiba di Jakarta. Penulis: ml/as (ap, rtr, kompas, detik)