Agen Mario Balotelli dan mantan pemain Inggris Gary Lineker turut mengecam komentar Arrigo Sacchi yang dianggap rasis. Sacchi mengatakan: "Terlalu banyak pemain berkulit hitam di tim junior Italia."
Iklan
Arrigo Sacchi, mantan pelatih timnas Italia, bersikeras ia "bukan rasis". Tetapi komentarnya Senin (16/02/15), saat ia mengatakan "terlalu banyak pemain hitam" bermain di tim-tim Italia U-20, telah mendapat kritikan luas di jejaring sosial.
"Italia tidak punya martabat atau kebanggaan, karena terlalu banyak pemain asing di liga U-20: terlalu banyak pemain hitam," demikian ujar Sacchi pada sebuah upacara penghargaan di Montecatini Terme.
Mino Raiolia, agen pemain bintang Italia Mario Balotelli yang berasal dari Ghana dan diadopsi pasangan Italia berkulit putih, menyebut Sacchi "dungu" dan komentarnya memberi kesan buruk atas warga Italia. "Terlalu banyak orang dungu yang berkuasa di persepakbolaan Italia. Saya malu menjadi orang Italia setelah mendengar perkataan Sacchi," tegas Raiola.
Sementara mantan pemain Inggris Gary Lineker yang kini menjadi komentator BBC menulis di akun Twitternya: "Terlalu banyak yang rasis di sepak bola Italia."
Sacchi yang juga mantan direktur timnas Italia U-21 menegaskan ia bukan seorang rasis karena ia pernah membeli pemain seperti Frank Rijkaar yang keturunan Suriname, saat ia melatih AC Milan. Tapi, pria berusia 68 tahun ini tetap menganggap 'terlalu banyak pemain hitam' yang diturunkan saat turnamen Viareggio dan di tim-tim U-20 lainnya di Italia.
Setelah mendapat serbuan kritik, Sacchi mengatakan komentarnya telah diintepretasi secara salah. "Anda pikir saya benar-benar rasis? Saya hanya mengatakan, saya melihat pertandingan sebuah tim dengan empat pemain berkulit hitam. Saya hanya ingin menegaskan, kita kehilangan kebanggaan nasional dan identitas."
vlz/yf (afp)
7 Pemain Bola Terganteng
Fans Facebook DW Indonesia telah memilih 7 pesepakbola yang dianggap paling ganteng yang berlaga di Piala Dunia 2014. Apakah pilihan Anda termasuk di dalamnya?
Foto: picture-alliance/dpa
Mario Balotelli
Balotelli adalah anak dari imigran Ghana yang dilahirkan di Palermo Italia. Di usia 3 tahun ia diadopsi keluarga Italia "Balotelli". Banyak julukan bagi pemain Italia yang satu ini. Seperti: si bengal, pembuat ulah, atau tidak bisa diandalkan. Tetapi yang tidak bisa dipungkiri adalah bakat pesar Balotelli. Saat ia sedang berada di puncak performa, tim lawan tinggal meratap.
Foto: AP
Cristiano Ronaldo
Koleksi gelar pemain Portugal ini tidak hanya sebatas prestasinya di sepak bola. Nama peraih FIFA Ballon d'Or 2013 ini kerap ditemukan pada daftar pemain sepak bola terganteng atau terseksi di dunia. Tidak heran fans DW juga memilih kekasih supermodel Irina Shayk ini sebagai pemain paling ganteng yang bermain di Piala Dunia kali ini.
Foto: imago
Iker Casillas
Rekan setim Ronaldo di Real Madrid ini baru menjadi seorang ayah Januari 2014 lalu. Walau posisinya di klub sempat terancam, nama Casillas tidak bisa diganggu gugat di tim nasional Spanyol. 'San Iker', begitu julukannya, terpilih lima kali berturut-turut sebagai kiper terbaik dunia. Saking suksesnya, kota kelahiran Casillas, Mostoles, memakai namanya sebagai nama jalan "Avenida de Iker Casillas".
Foto: Getty Images
Mesut Özil
Nama Özil tidak biasanya ditemukan di daftar pemain terganteng. Tapi di Indonesia, pemain FC Arsenal ini sangat populer. Ia generasi ketiga keturunan Turki-Jerman. Beragama Islam, Özil kerap berdoa sebelum bertanding. "Rekan satu tim saya tahu kalau saya tidak bisa diganggu saat berdoa," ujarnya kepada harian Jerman 'Der Tagesspiegel'.
Foto: picture-alliance/dpa
Lionel Messi
Siapa yang tidak kenal Messi? Ia kerap terpilih sebagai pemain terbaik dunia dan beberapa bahkan menganggapnya sebagai pesepakbola terbaik sepanjang masa. Di usia 11 tahun Messi didiagnosa dengan defisiensi hormon pertumbuhan. FC Barcelona mendengar tentang bakat Messi dan bersedia membayar kebutuhan medisnya. Hingga sekarang Messi masih bermain untuk Barca.
Foto: imago
Neymar da Silva Santos Júnior
Pemain Brasil ini kerap disamakan dengan Pele atau Ronaldinho. Ia dibesarkan dengan kecintaan akan sepak bola. Ayahnya, yang juga bernama Neymar, adalah mantan pesepak bola. Ia menghabiskan waktunya untuk bermain futsal dan street football. Di usia 19 ia sudah meraih gelar pemain terbaik Amerika Selatan. Kini target tuan rumah Brasil untuk menjadi juara dunia, dibebankan di pundaknya.
Foto: picture alliance/dpa
Mario Götze
Sejak pindah ke Bayern München, Götze menjadi pemain termahal kedua Jerman setelah Mesut Özil. Pesepakbola berwajah "babyface" ini disebut oleh pelatih FC Fulham Felix Magath sebagai "bakat abad ini". Di usianya yang baru 22 tahun, Götze sudah tiga kali menjadi juara Bundesliga: dua kali bersama Borussia Dortmund dan sekali bersama Bayern.