Sakit di Penjara, Keluarga Desak Pemerintah Bebaskan Navalny
26 Maret 2021
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengatakan kepada pengacaranya bahwa dia sangat kesakitan dan kesulitan menggerakkan salah satu kakinya. Sementara otoritas penjara Rusia mengklaim kondisi Navalny baik-baik saja.
Iklan
Salah satu pengacara politisi oposisi Rusia Alexei Navalny mengatakan pada hari Kamis (25/03) bahwa kliennya dilarang tidur oleh penjaga dan menganggap perlakuan di penjara sebagai tempat "penyiksaan."
Navalny menginformasikan kepada pengacaranya bahwa setiap malam dia dibangunkan sebanyak delapan kali oleh penjaga, memastikan bahwa dia masih berada di selnya. "Pada dasarnya saya disiksa dengan cara kurang tidur," kata Navalny dalam pengaduan resmi yang dikeluarkan oleh pengacaranya.
Istri Navalny, Yulia Navalnaya, mengatakan di media sosial pada hari Kamis (25/03) bahwa perlakuan yang diterima suaminya merupakan "balas dendam pribadi" atas kegiatan oposisi. Yulia menuntut agar Navalny segera dibebaskan untuk menjalani perawatan medis.
Setelah mengunjungi Navalny di penjara, pengacara Olga Mikhailova mengatakan kepada penyiar TV Rain Rusia bahwa kliennya menderita masalah kesehatan dan mengalami sakit punggung selama berminggu-minggu.
Para Pengkritik Pemerintah Ini Telah Merasakan Pahitnya Racun
Tindakan meracuni orang telah digunakan badan intelijen selama lebih dari satu abad. Racun yang dimasukan ke dalam makanan/minuman sering jadi senjata pilihan, seperti dalam kasus pembunuhan Munir, 2004.
Foto: AFP/Getty Images/Dewira
Alexei Navalny
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny dilarikan ke rumah sakit di Siberia, setelah merasa tidak enak badan dalam penerbangan ke Moskow. Para ajudannya menuduh bahwa Navalny diracun sebagai balas dendam atas kampanyenya melawan korupsi. Mantan pengacara (44) itu menenggak teh hitam sebelum lepas landas dari bandara Omsk. Timnya meyakini teh tersebut mengandung racun yang membuatnya koma.
Foto: Getty Images/AFP/K. Kudrayavtsev
Pyotr Verzilov
Pada 2018, aktivis keturunan Rusia-Kanada, Pyotr Verzilov dilaporkan dalam kondisi kritis setelah diduga diracun di Moskow. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah dia mengkritik sistem hukum Rusia dalam sebuah wawancara TV. Verzilov, juru bicara tak resmi untuk grup band feminis Pussy Riot ini akhirnya dipindahkan ke rumah sakit di Berlin. Dokter mengatakan "sangat mungkin" dia telah diracuni.
Foto: picture-alliance/dpa/Tass/A. Novoderezhkin
Sergei Skripal
Mantan mata-mata Rusia berusia 66 tahun, Sergei Skripal, ditemukan tak sadarkan diri di bangku yang terletak di luar pusat perbelanjaan di kota Salisbury, Inggris. Ia disebut terpapar racun saraf Novichok. Juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyebut situasi itu "tragis", tetapi berkata "Kami tidak punya informasi tentang apa yang menjadi penyebab" insiden itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Tass
Kim Jong Nam
Saudara tiri Kim Jong Un ini tewas pada 13 Februari 2018 di bandara Kuala Lumpur, setelah dua perempuan diduga mengoleskan racun saraf kimia VX di wajahnya. Pada bulan Februari, pengadilan Malaysia mendengar bahwa Kim Jong Nam telah membawa selusin botol penawar racun saraf mematikan VX di tasnya pada saat keracunan.
Foto: picture-alliance/AP Photo/S. Kambayashi
Alexander Litvinenko
Mantan mata-mata Rusia, Alexander Litvinenko pernah bekerja untuk Dinas Keamanan Federal (FSB) sebelum ia membelot ke Inggris. Ia lalu menjadi jurnalis dan menulis dua buku tuduhan terhadap FSB dan Putin. Ia jatuh sakit setelah bertemu dengan dua mantan perwira KGB dan meninggal pada 23 November 2006. Penyelidikan menemukan, ia dibunuh oleh radioaktif polonium-210 yang dimasukkan ke dalam tehnya.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Kaptilkin
Viktor Kalashnikov
Pada November 2010, dokter di rumah sakit Charité Berlin menemukan kadar merkuri yang tinggi di dalam tubuh pasangan pengkritik pemerintah Rusia. Terdapat 3,7 mikrogram merkuri di tubuh Kalashnikov, seorang jurnalis lepas dan mantan kolonel KGB. Sementara di tubuh istrinya terdapat 56 mikrogram merkuri. Kalashnikov mengatakan kepada majalah Jerman Focus, bahwa "Pemerintah Rusia meracuni kami."
Foto: picture-alliance/dpa/RIA Novosti
Viktor Yushchenko
Pemimpin oposisi Ukraina Yushchenko jatuh sakit pada September 2004 dan didiagnosis dengan pankreatis akut yang disebabkan infeksi virus dan zat kimia. Penyakit itu mengakibatkan kerusakan wajah, perut kembung akibat gas berlebih dan penyakit kuning. Dokter mengatakan perubahan pada wajahnya berasal dari chloracne, akibat dari keracunan dioksin. Yushchenko mengklaim, agen pemerintah meracuninya.
Foto: Getty Images/AFP/M. Leodolter
Aktivis HAM Munir diracun dalam penerbangan ke Amsterdam tahun 2004
Munir Said Thalib, aktivis KONTRAS tewas diracun dengan arsenium dalam penerbangan ke Amsterdam dengan pesawat Garuda, September 2004. Kasusnya sampai sekarang belum terungkap tuntas, sekalipun ada tertuduh yang diadili dan dijatuhi hukuman penjara. Pemerintahan Jokowi hingga kini menolak mengusut kembali kasus ini.
Foto: AFP/Getty Images/Dewira
Khaled Meshaal
Pada 25 September 1997, badan intelijen Israel berusaha membunuh pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, di bawah perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dua agen menyemprotkan zat beracun ke telinga Meshaal saat dia masuk ke kantor Hamas di Amman, Yordania. Upaya pembunuhan tersebut tidak berhasil dan tidak lama kemudian kedua agen Israel tersebut ditangkap.
Foto: Getty Images/AFP/A. Sazonov
Georgi Markov
Pada 1978, pengkritik pemerintah Bulgaria, Georgi Markov, merasakan tusukan di pahanya saat sedang menunggu di halte bus. Dia membalikkan badan dan melihat seorang pria membawa payung. Setelahnya sebuah benjolan kecil muncul di pahanya dan empat hari kemudian dia meninggal. Otopsi menemukan dia dibunuh dengan zat 0,2 miligram risin. Banyak yang percaya panah beracun itu ditembakkan dari payung.
Foto: picture-alliance/dpa/epa/Stringer
Grigori Rasputin
Pada 30 Desember 1916, Grigori Rasputin yang dipercaya punya kekuatan mistik tiba di Istana Yusupov di St Petersburg atas undangan Pangeran Felix Yusupov. Di sana, Rasputin memakan kue yang telah dicampur dengan kalium sianida. Kemudian Rasputin juga menenggak anggur yang gelasnya telah dilapisi sianida. Tidak berhasil diracun, Rasputin akhirnya ditembak dan dibunuh.
Foto: picture-alliance/ IMAGNO/Austrian Archives
11 foto1 | 11
Apa yang salah dengan kesehatan Navalny?
Mikhailova mengatakan otoritas penjara telah menolak permintaan Navalny untuk menghadirkan seorang dokter sipil, seraya mengklaim bahwa pemimpin oposisi itu telah mendapatkan pengobatan yang tepat.
"Menurut pendapat saya, dia dalam kondisi kesehatan yang buruk karena mengalami sakit parah di punggung dan kaki kanannya," kata Olga Mikhailova kepada penyiar TV Rain Rusia.
"Salah satu kakinya praktis tidak berfungsi ... semua orang takut akan nyawa dan kesehatannya," katanya, seraya menambahkan bahwa Navalny telah menjalani pemindaian MRI, tetapi belum diberi tahu tentang hasilnya.
Namun, Dinas Penjara Federal Rusia (FSIN) mengatakan para dokter telah melakukan pemeriksaan dan mengklaim kesehatan Navalny "stabil dan memuaskan".
Iklan
Mengapa Navalny berada di koloni hukuman?
Navalny ditahan sejak Januari lalu, setelah mendarat di Rusia dari Jerman. Dia dijatuhi hukuman 2,5 tahun penjara atas tuduhan penggelapan. Rekan-rekan Navalny mengatakan penahanannya adalah upaya untuk membungkam oposisi politik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.
Koloni hukuman tempat Navalny ditahan terkenal kejam dengan rezim yang ketat. Kelompok hak asasi di Rusia dan luar negeri, serta pemerintah Barat telah menyerukan pembebasannya.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia karena memenjarakan Navalny dan juga karena dugaan mengatur upaya peracunan pada tahun lalu, sebuah tuduhan yang dibantah Moskow.