Kuasa hukum Basuki Tjahaja Purnama menuding saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum dalam kasus dugaan penistaan agama memiliki kepentingan politik dan berafiliasi dengan kandidat tertentu di Pilkada DKI.
Iklan
Tim kuasa hukum terdakwa kasus dugaaan penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama mengeluhkan saksi-saksi yang dihadirkan Jaksa Penunut Umum tidak berimbang. Salah seorang pengacara Ahok, Sirra Prayuna mengklaim pihaknya memilikli bukti bahwa saksi ahli di persidangan berhubungan dengan salah satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Enggak perlu saya sebutkan pasangan calon nomor berapa," ujarnya kepada situs Tempo, Selasa (3/1).
Kalijodo: Runtuhnya Sebuah Mitos
Kalijodo adalah sebuah mitos. Lama tidak tersentuh penertiban pemerintah kota, kawasan maksiat yang tumbuh pada dekade 70-an itu akhirnya tumbang di tangan Ahok. Orang kuat di lokalisasi juga ditahan di penjara.
Foto: Reuters/Beawiharta
Buldoser Ratakan Kalijodo
Buldoser meratakan lokasi maksiat ilegal Kalijodo yang dulu dimitoskan tak bisa disentuh aparat penertiban kota. Aparat keamanan terdiri dari satuan polisi, TNI dan satuan polisi pamong praja menjaga dan mengamankan lokasi. Kalijodo kini rata dengan tanah dan lahan di bantaran sungai itu akan dibangun jadi jalur hijau.
Foto: Reuters/G. Lotulung
Kawasan Maksiat
Semua orang tahu Kalijodo adalah kawasan maksiat, tapi banyak yang memilih tutup mata. Prostitusi marak di sini. Dan tentu saja dampak ikutannya seperti perjudian, perdagangan miras, bisnis narkoba, premanisasi dan tindak kejahatan lainnya. Di masa keemasannya omset kawasan maksiat ini bisa mencapai milyaran Rupiah semalam.
Foto: Imago
Ada Orang Kuat?
Penertiban Kalijodo sering disebut-sebut terhambat orang kuat. Bahkan perwira polisi setempatpun dulu sempat ditodong pistol. Tapi gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak gentar dan melakukan gerak cepat penutupan Kalijodo. Daeng Aziz orang kuat itu kini ditahan dengan tuduhan pencurian listrik. Polisi dan TNI kini tak ragu mendobrak toko dan kios.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Ikut Mengais Rezeki
Dimana ada keramaian bisnis tumbuh. Pedagang kaki lima atau jasa parkir adalah beberapa sektor informal yang ikut menikmati gemerlap dan guyuran uang di Kalijodo. Kini mereka tergusur dan harus mencari lokasi lain untuk mencari nafkah.
Foto: Imago
Selamatkan Barang
Para pemilik bar dan warung remang-remang setelah menerima SP berusaha menyelamatkan barang miliknya. Warga Kalijodo yang ber KTP DKI mendapat penampungan di rumah susun yang disiapkan pemerintah. Warga pendatang terpaksa pulang kampung. Pro-kontra penertiban lokasi maksiat ini tunjukan pluralisme di negeri dengan mayoritas penduduk Muslim.
Foto: Getty Images/AFP/B. Ismoyo
Buka Lembaran Baru
Bekas penjaja seks komersial-PSK juga mendapat pelatihan profesi baru, antara lain jadi penata rambut atau penjahit pakaian. Buka lembaran baru memang sulit, jika terbiasa menerima uang panas yang berlimpah dengan mudah. Program resosialisasi tetap harus dijalankan untuk mencegah tudingan penertiban tak manusiawi.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Program Eradikasi Prostitusi
Langkah Ahok patut diacungi jempol. Kini pemerintah diwakili menteri sosial mencanangkan program membasmi semua jenis dan lokasi prostitusi hingga 2019. Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim resmi melarang prostitusi, namun seperti di Jakarta di berbagai kota besar lain, pelacuran tetap marak.
Foto: Reuters/Antara Foto/W. Putro
7 foto1 | 7
Dugaan keterlibatan saksi yang memberatkan Ahok dengan salah seorang kandidat Pilkada DKI 2017 ditindaklanjuti tim kuasa hukum Ahok dengan mempelajari latar belakang saksi. Saat ini sidang lanjutan yang digelar di salah satu aula Kementerian Pertanian mendengarkan keterangan saksi dari pihak pelapor.
Tokoh FPI tampil beratribut ACTA
Jaksa Penuntut Umum menghadirkan enam orang saksi, yakni Novel Chaidir Hasan Bamukmin, Gus Joy Setiawan, Muchsin, Burhanuddin, dan Syamsu Hilal. Novel adalah salah seorang petinggi Front Pembela Islam (FPI). Namun selama persidangan ia disebut mewakili Advokat Cinta Tanah Air (ACTA). Sama halnya dengan Muchsin yang merupakan Imam FPI untuk wilayah DKI Jakarta.
Selama sidang kuasa hukum Ahok sempat mencecar Novel tentang hubungannya dengan partai politik tertentu. Ia berkilah dirinya tidak mengerti politik sama sekali. "Saya ini enggak ngerti politik dan saya bukan orang parpol," tukasnya seperti dilansir Okezone.
Wara Wiri Gubernur Petahana
Meski segudang prestasi, gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama di Jakarta banyak mendulang kontroversi. Ini sejumlah skandal yang digunakan musuh politiknya untuk menohok bekas Bupati Belitung Timur tersebut
Foto: picture-alliance/AP Photo/D. Alangkara
Pro dan Kontra
Gayanya yang blak-blakan dan terbuka kerap memicu perang mulut dengan sejumlah politisi atau pejabat di Jakarta. Ahok yang mengincar kursi DKI 1 pada Pilkada 2017 harus menghadapi sejumlah skandal untuk bisa melanjutkan masa jabatannya. Mampukah musuh-musuh politiknya menjungkalkan Ahok?
Foto: picture-alliance/epa/B. Indahono
Singkat Kata Penistaan Agama
Berawal dari pidatonya di Pulau Seribu ihwal politisasi surat Al-Maidah 51, Ahok kini berseteru dengan kelompok Islam konservatif yang digalang FPI buat mencari keadilan di depan meja hijau. Polemik penistaan agama menjadi bola liar pada pilkada, lantaran dampaknya pada elektabilitas yang dinamis dan sulit diukur. Sidang kasus penodaan agama menjadi batu sandungan terbesar ahok menuju kursi DKI 1
Foto: Reuters/B. Indahono/Pool
Reklamasi Sarat Kontroversi
Simpang siur soal kewenangan pemberian izin reklamasi pantai utara Jakarta adalah batu sandungan terbesar buat Ahok jelang Pilkada 2017. Sang gubernur diyakini menyalahi aturan soal pemberian izin. Proyek raksasa tersebut akhirnya ditunda setelah pemerintah turun tangan. KPK menangkap anggota DPRD DKI Sanusi dan Direktur Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, atas dugaan kasus suap reklamasi.
Foto: Fotolia/aseph
Sumber Waras Tanah Bertulah
Berawal dari audit Badan Pemeriksa Keuangan, pembelian lahan di rumah sakit Sumber Waras memicu kontroversi karena diindikasikan sarat korupsi. Kasusnya hingga ditangani KPK. Negara ditengarai merugi sekitar 191 miliar Rupiah lantaran pembengkakan harga tanah. Tapi pemerintah daerah DKI meragukan keabsahan audit BPK karena dinilai menghitung harga tanah di jalan yang salah.
Foto: Gacad/AFP/Getty Images
Tumbang Luar Batang
Dengan rencana menata kampung Luar Batang dan Pasar Ikan di Jakarta Utara untuk dijadikan Kawasan Wisata Bahari Sunda Kelapa, Ahok menggusur rumah penduduk yang berdiri di atas tanah ilegal. Penggusuran itu mendulang kritik karena dinilai merugikan kaum miskin. Pemda DKI berkilah telah menyediakan rumah susun yang lebih layak untuk penduduk Luar Batang.
Foto: Reuters/Beawiharta
Darah Kurban di Jalur Hijau
Menjelang hari raya Idul Adha ratusan massa Front Pembela Islam menyantroni Gedung DPRD DKI Jakarta. Mereka mengecam Ahok karena telah melarang penyembelihan dan penjualan hewan kurban. Pemda DKI sebaliknya mengatakan cuma menjalankan peraturan daerah yang melarang penjualan hewan kurban di jalur hijau.
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Geger Kalijodo
Selama berpuluh tahun Kalijodo dibiarkan menjadi sarang prostitusi gelap. Ahok nekad menggusur kawasan tersebut untuk dijadikan jalur hijau. Langkah pemda DKI disambut gugatan di PTUN oleh sejumlah tokoh masyarakat Kalijodo. Ahok juga dikritik lantaran menyertakan 1000 tentara dan polisi untuk mengawal penggusuran. Kisruh langsung mereda setelah penggusuran berakhir.
Foto: Imago/Xinhua
Kisruh Bantar Gebang
Berawal dari keluhan DPRD Bekasi soal sampah Jakarta, kisruh seputar TPS Bantar Gebang kembali bergulir. Ahok sebaliknya menuding pengelola TPS, PT. Godang Tua wanprestasi. Hasilnya truk-truk sampah DKI dihadang massa tak dikenal. Ahok pun bentrok dengan DPRD. Kisruh berakhir setelah Presiden Joko Widodo turun tangan.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Anggaran Siluman
Akhir 2014 Ahok murka lantaran menemukan dana siluman sebesar 8,8 trilyun dalam rancangan APBD 2015 yang telah digodok DPRD DKI. Setelah coret sana-sini, APBD kembali diserahkan kepada parlemen untuk dibahas. Namun DPRD memilih berpolemik karena merasa tudingan Ahok soal adanya indikasi mafia anggaran tidak berdasar. APBD DKI akhirnya baru disahkan bulan Februari dengan menggunakan pagu ABPD 2014.
Foto: Imago
9 foto1 | 9
Novel pernah berurusan dengan Ahok sebelumnya. Sekretaris Jendral FPI itu pernah dibui selama 7 bulan lantaran menggerakkan demonstrasi menentang Ahok yang berujung rusuh. "Vonis ini rekayasa dan Ahok tetap Gubernur ilegal!" tukasnya setelah mendapat vonis penjara di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, April 2015 silam.
Dalam sidang kasus dugaan penistaan agama, Novel balik mempermasalahkan latar belakang pengacara Ahok. "Dan saya tunjuk itu pengacara bahwa itu orang partai termaksud Humprey Djemat dan Sirra dari PDIP dan artinya kita tidak terlepas partai,” katanya.
Aksi Dukung Ahok-Djarot di Wina, Austria
Warga Indonesia di Wina menggelar aksi solidaritas untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Taman Kota Wina, Austria
Foto: DW/H. Pasuhuk
Berdatangan ke Taman Kota Wina
Peserta aksi solidaritas berdatangan pagi hari ke Taman Kota dekat patung emas Johann Strauss.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Baju Kotak-Kotak
Baju kotak-kotak khas pendukung Ahok dipesan langsung dari Jakarta.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Di Bawah Patung Ikon Kota Wina
Berfoto bersama di bawah patung enas Johann Strauss demi penegakan hukum
Foto: DW/H. Pasuhuk
Jangan Politisasi Agama
Tuhan tidak perlu dibela, salah satu slogan yang diusung.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Menuju Gedung Parlemen Austria
Dari taman kota, peserta melanjutkan aksinya ke gedung parlemen Austria, salah satu tujuan wisata utama di kota Wina.
Foto: DW/H. Pasuhuk
Balai Kota Wina dengan Pasar Natal Yang Ramai
Peserta aksi solidaritas untuk Ahok dari warga usia lanjut sampai anak-anak.