BIN berhasil meringkus buronan koruptor Samadikun Hartono di Cina. Penangkapan ini adalah serangkaian operasi intelijen buat memulangkan paksa koruptor yang kabur ke luar negeri. Saat ini jumlahnya mencapai 33 orang.
Iklan
Buron kepolisian terduga koruptor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia, Samadikun Hartono (SH) diringkus Badan Intelijen Negara saat berada di Cina. Kepala BIN, Sutiyoso, mengaku pihaknya bekerjasama dengan aparat setempat untuk menangkap terpidana saat sedang akan menonton ajang balap Formula 1 di Shanghai.
BIN sedang bekoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk memulangkan terpidana agar bisa diadili di Indonesia. “Harus diingat proses pemulangan SH akan menuruti hukum internasional dan hokum Cina,” tutur Sutiyoso di sela-sela kunjungan Presiden Joko Widodo di Berlin, Jerman, Minggu (18/4).
Menurut Sutiyoso, terpidana saat ini belum bisa dipulangkan karena masih menjalani perawatan kesehatan. Penangkapan Samadikun adalah buah kerjasama antara Kejaksaan Agung, Kepolisian dan Kementerian Luar Negeri. BIN dalam hal ini memanfaatkan kewenangannya untuk beroperasi di luar negeri.
Koruptor Paling Tamak Dalam Sejarah
Hampir tidak ada diktatur di dunia yang tidak menilap uang negara. Tapi ketika sebagian puas dengan vila atau jet pribadi, yang lain rakus tanpa henti. Berikut daftar koruptor yang paling getol mengumpulkan uang haram
Foto: AP
#1. Soeharto, Indonesia
Selama 32 tahun berkuasa di Indonesia, Suharto dan keluarganya diyakini menilap uang negara antara 15 hingga 35 miliar US Dollar atau sekitar 463 trilyun Rupiah. Jendral bintang lima ini lihai menyembunyikan kekayaannya lewat berbagai yayasan atau rekening rahasia di luar negeri. Hingga kini kekayaan Suharto masih tersimpan rapih oleh keluarga Cendana
Foto: picture alliance/CPA Media
#2. Ferdinand Marcos, Filipina
Ferdinand Marcos banyak menilap uang negara selama 21 tahun kekuasaanya di Filipina. Menurut Transparency International, ia mengantongi setidaknya 10 milyar US Dollar. Terutama isterinya, Imelda, banyak menikmati uang haram tersebut dengan mengoleksi lebih dari 3000 pasang sepatu. Imelda kini kembali aktif berpolitik dan ditaksir memiliki kekayaan sebesar 22 juta USD
Foto: picture-alliance/Everett Collection
#3. Mobutu Sese Seko, Zaire
Serupa Suharto, Mobutu Sese Seko berkuasa di Zaire selama 32 tahun. Sang raja lihai memainkan isu invasi negara komunis Angola untuk mengamankan dukungan barat. Ketika lengser, Mobutu Sese Seko menilap hampir separuh dana bantuan IMF sebesar 12 milyar US Dollar untuk Zaire dan meninggalkan negaranya dalam jerat utang.
Foto: AP
#4. Sani Abacha, Nigeria
Cuma butuh waktu lima tahun buat Sani Abacha untuk mengosongkan kas Nigeria. Antara 1993 hingga kematiannya tahun 1998, sang presiden meraup duit haram sebesar 5 milyar US Dollar atau sekitar 66 trilyun Rupiah. Sesaat setelah meninggal, isterinya lari ke luar negeri dengan membawa 38 koper berisi uang. Polisi kemudian menemukan perhiasan senilai jutaan dollar ketika menggeledah kediaman pribadinya
Foto: I. Sanogo/AFP/Getty Images
#5. Slobodan Milosevic, Serbia
Slobodan Milosevic yang berkuasa di Serbia antara 1989-1997 dan kemudian Yugoslavia hingga 2000 tidak cuma dikenal berkat serangkaian pelanggaran HAM berat yang didakwakan kepadanya, melainkan juga kasus korupsi. Selama berkuasa Milosevic diyakini menilap uang negara sebesar 1 milyar US Dollar atau sekitar 13 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa/dpaweb
#6. Jean-Claude Duvalier, Haiti
Selama 15 tahun kekuasaannya di Haiti, Jean-Claude Duvalier tidak cuma bertindak brutal terhadap oposisi, tetapi juga rajin mengalihkan uang negara ke rekening pribadinya di Swiss. Saat kembali dari pengasingan 2011 silam, Duvalier didakwa korupsi senilai 800 juta US Dollar.
Foto: picture-alliance/AP/Dieu Nalio Chery
#7. Alberto Fujimori, Peru
Alberto Fujimori berkuasa selama 10 tahun di Peru. Buat pendukungya, dia menyelamatkan Peru dari terorisme kelompok kiri dan kehancuran ekonomi. Tapi Fujimori punya sederet catatan gelap, antara lain menerima uang suap dan berbagai tindak korupsi lain. Menurut Transparency International ia mengantongi uang haram sebesar 600 juta US Dollar atau sekitar 8 trilyun Rupiah.
Foto: picture-alliance/dpa
7 foto1 | 7
“Ini adalah masalah kewibawaan negara, bagaimana seseorang sudah divonis inkrah, harus dijalani dan mereka kabur,” tegas Sutiyoso. “Itu pelemahan dan kita tidak membiarkan negara ini dilecehkan oleh seorang koruptor,"
Samadikun Hartono adalah bekas Komisaris Utama Bank Modern yang diduga menyelewengkan dana BLBI dan menyebabkan kerugian Negara sebesar Rp. 169 milyar. Sejak divonis empat tahun penjara 2003 silam, Samadikun mampu melarikan diri dari kejaran kepolisian.
Samadikun adalah buronan koruptor kedua yang berhasil ditangkap oleh Badan Intelijen Negara atas instruksi Presiden Joko Widodo. Akhir tahun lalu BIN meringkus Totok Ari Prabowo, bekas Bupati Temanggung, yang sempat bercokol di Kamboja. Totok Ari Prabowo saat ini telah menjalani masa tahanan di Indonesia.
Selain kedua buronan koruptor, BIN saat ini sedang memburu buronan lain. Menurut Sutiyoso jumlah koruptor yang saat ini melarikan diri ke luar negeri mencapai 33 orang. “Pemulangan kembali buronan WNI yang ada di luar negeri sudah menjadi kebijakan dari pemerintahan Jokowi-JK,” tuturnya.
Negara-negara Paling Bersih Korupsi 2015
Negara-negara Skandinavia kembali merajai daftar teratas bersih korupsi, dalam indeks persepsi korupsi, barometer global Transparansi Internasional 2015 yang disusun berdasarkan opini para ahli.
1. Denmark
Dengan sistem penilaian 100 menunjukkan sangat bersih, dan 0 sangat korup, Denmark menduduki peringkat pertama negara paling bersih di dunia dengan skor 91.
Foto: Sandra E. Hausman
2. Finlandia
Skor yang diperolehnya kali ini 90, naik satu peringkat dari tahun lalu. Sejak tahun 1999 sampai dengan 2012 Finlandia selalu menempati peringkat tiga besar. Pada tahun 2012 Finlandia berada di peringkat 1 dari 176 negara. Pada tahun 2000, Finlandia mendapatkan nilai nilai maksimal. Selain Finlandia sampai saat ini hanya Denmark yang bisa capai prestasi ini.
Foto: nyiragongo/Fotolia
3. Swedia
Pada abad ke-19 Swedia pernah menyandang predikat sebagai salah satu negara termiskin di Eropa. Namun tahun 2015, ia masuk tiga besar dengan angka 89. Kebijakan, kerangka hukum dan kelembagaan transparan di di Swedia dianggap sangat efektif dalam memerangi korupsi di lembaga pemerintahan negara ini.
Foto: Fotolia/igor
4. Selandia Baru
Skor Selandia baru turun dari 91 ke 88. Meski demikian jumlah tindak korupsi di negara ini tergolong sedikit. Budaya jujur masyarakat dan transparansi para pejabatnya dianggap berkontribusi pada tingginya skor bersih korupsi di negara ini.
Foto: Fotolia/Christopher Meder
5. Belanda dan Norwegia
Ada dua negara di peringkat ini. Negeri kincir angin masuk lima besar dengan meraih skor 87 bersama Norwegia, yang konsisten menduduki lima besar posisi teratas negara-negara yang bersih dari praktik korupsi.
Foto: Fotolia/samott
7. Swiss
Mendapat skor 86, Swiss dengan konsisten menerapkan metode pemberantasan korupsi dengan aturan sangat ketat bagi perusahaan dalam melakukan bisnis. Praktik suap dan transaksi ilegal dalam bentuk apapun tidak mendapat tempat di negara ini.
Foto: Fotolia
8. Singapura
Skor indeksnya tahun 2015 adalah 85. Lagi-lagi Singapura menjadi negara Asia yang masuk dalam 10 besar. Di negara ini, ketegasan pemerintah dalam membasmi korupsi bergandeng mesra dengan kesadaran masyarakatnya yang mendukung kerja-kerja Badan Investigasi dan Penyidikan Korupsi (CPIB) di negara mini tetangga Indonesia itu.
Foto: Reuters
9. Kanada
Baru-baru ini Kanda pun terpilih sebagai negara terbaik kedua di dunia dalam pengumuman riset US News di Davos. Kini dalam skor Transparansi Internasional, negara industri berteknologi tinggi dengan standar hidup yang tinggi ini, meraih angka 83.
Foto: Konstantin Yuganov/Fotolia
10. Jerman, Luksemburg dan Inggris
Ketiga negara Eropa ini meraih skor sama yakni 81 dalam indeks persepsi korupsi (Corruption Perception Index) Transparansi Internasional untuk tahun 2015.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
88. Indonesia
Kali ini, Indonesia meraih skor 36, yang artinya meningkat sedikit dari skor 34 tahun sebelumnya. Dengan kenaikan skor tersebut, peringkat korupsi Indonesia turun dari posisi 107 ke peringkat 88, dari 168 negara. Yang berada di posisi sejajar Indonesia tercatat: Suriname, Mesir, Aljazair, dan Albania.