1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Sandera Korea Selatan Bebas

30 Agustus 2007

Bebasnya sebagian besar warga Korea Selatan yang disandera berlangsung lebih awal dari yang diperkirakan.

Rombongan Palang Merah Internasional membawa para sandera yang dibebaskan
Rombongan Palang Merah Internasional membawa para sandera yang dibebaskanFoto: AP

Sampai siang hari, seluruhnya 12 orang sandera diserahkan oleh kelompok radikal Taliban kepada Haji Zahir Kharoti, pemimpin suku yang bertindak sebagai juru penengah bagi pemerintahan Korea Selatan. Menurut juru bicara Taliban, 7 orang sandera lainnya akan dibebaskan dalam beberapa hari mendatang. Ia terangkan, penundaan itu disebabkan lokasi para sandera yang berbeda-beda. Semua proses serah terima sandera itu serupa. Haji Kharoti langsung menyerahkan kembali para sandera itu ke Palang Merah Internaisonal. Kemudian para sandera yang dibebaskan ini dibawa ke markas militer dekat Kabul.

Belum pasti kapan para korban penyanderaan ini akan pulang, namun di Korea Selatan para sanak saudara korban menyambut beritanya dengan sukacita. Meski begitu rasa prihatin belum reda. Selain keluarga sandera yang masih ditahan serta keluarga para sandera yang tewas, rasa sedih juga diungkapkan kedua perempuan yang lebih awal dibebaskan. Salah seorang diantaranya mengatakan,

„Mungkin Anda berpikir kami berbahagia karena sudah bersama keluarga kami lagi, tapi kami setiap malam tak bisa tidur memikirkan para sandera yang masih ditahan“

Sementara itu, berbagai pihak melihat dampak negatif dari negosiasi pemerintahan Korea Selatan dengan teroris Taliban Itu. Selain menghentikan semua bantuan misi agama ke Afghanistan, Korea Selatan akan menarik 200 pasukan militernya. Di Jerman, diskusi serupa juga muncul. Khususnya karena seorang insinyur Jerman masih disandera Taliban. Politisi dari kubu sosial demokrat Rainer Arnold menunjukan pengertian atas tindakan pemerintah Korea Selatan:

“Tentu saya kami tidak boleh didesak oleh kelompok Taliban, tapi pembebasan para warga yang disandera itu merupakan prioritas utama, dan segala upaya pemerintahan Korea Selatan untuk membebaskan warganya bisa dimengerti. Saya juga yakin bahwa Menteri Luar Negeri Jerman berusaha sejauh mungkin untuk membebaskan warga Jerman yang masih disandera Taliban.”

Di pihak lain, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan, tidak ada perubahan sikap Jerman dalam menghadapi teroris dan penyanderaan. Sehubungan perkembangan situasi di Afghanistan, Merkel mengatakan:

„Menurut saya perkembangan situasi ini tidak merubah sikap dan cara Jerman mengatasi masalah sandera, kami akan tetap bekerja keras untuk membebaskan warga Jerman yang disandera itu.“

Pemerintah Jerman tampaknya bertahan dalam posisinya dan tidak mengabulkan tuntutan Taliban, pasukan Jerman akan tetap bertugas di Afghanistan.