Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Iran Mendadak Ditutup
21 Juni 2021
Iran tidak menjelaskan alasan penutupan darurat di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr. Tapi para pejabat memperingatkan kemungkinan adanya pemadaman listrik selama tiga hingga empat hari saat perbaikan dilakukan.
Iklan
Satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir di Iran ditutup sementara, menurut laporan TV pemerintah pada Minggu (20/06).
Ini adalah pertama kalinya Iran melaporkan penutupan darurat di pembangkit listrik tenaga nuklir Bushehr.
Apa yang dikatakan pihak berwenang?
Seorang pejabat di perusahaan listrik negara Iran Tavanir mengatakan dalam talk show di TV pemerintah bahwa pabrik itu ditutup pada Sabtu (19/06) dan penutupan itu akan berlangsung "selama tiga hingga empat hari."
Dia memperingatkan bahwa pemadaman listrik dapat terjadi sebagai akibat dari penutupan ini.
Namun, pejabat itu tidak segera merinci perbaikan teknis seperti apa yang dilakukan, atau apa yang menjadi faktor penutupan tersebut.
Lika-Liku Kesepakatan Nuklir Iran
Donald Trump telah secara resmi menarik AS dari perjanjian nuklir internasional dengan Iran. Pemerintah AS terdahulu telah dengan susah payah menegosiasikannya selama bertahun-tahun dengan lima mitra internasional.
Foto: picture-alliance/epa/D. Calma
Yang menjadi masalah
Fasilitas nuklir Iran Bushehr adalah salah satu dari lima fasilitas yang dikenal oleh pengamat internasional. Israel, Amerika Serikat dan negara-negara sekutu telah sepakat bahwa usaha Iran memperkaya uranium - untuk keperluan energi domestik, menurut para pejabat di Teheran - dapat menjadi ancaman bagi kawasan jika hal itu berujung pada pengembangan senjata nuklir.
Foto: picture-alliance/dpa
Akhir dari masalah
Pada 2006, lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (AS, Cina, Rusia, Prancis, Inggris) dan Jerman (P5+1) memulai proses negosiasi yang melelahkan dengan Iran yang akhirnya mencapai kesepakatan pada 14 Juli 2015. Negara-negara tersebut sepakat memberikan kelonggaran sanksi pada Iran. Sebagai gantinya, pengayaan uranium Iran harus terus dipantau.
Foto: picture alliance / landov
Rakyat Iran setuju
Di Teheran dan kota-kota lain di Iran, warga merayakan apa yang mereka yakini sebagai akhir dari isolasi ekonomi bertahun-tahun yang memberi efek serius pada kesehatan dan gizi masyarakat karena kurangnya akses ke pasokan medis dan makanan untuk warga biasa. Banyak juga yang melihat perjanjian itu sebagai bukti bahwa Presiden Hassan Rouhani berusaha untuk membuka Iran ke dunia dengan cara lain.
Foto: picture alliance/AA/F. Bahrami
Peran IAEA
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ditugaskan untuk memantau kepatuhan Iran kepada kesepakatan itu. Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano (kiri) pergi ke Teheran untuk bertemu dengan Rouhani pada bulan Desember 2016, hampir satu setengah tahun setelah kesepakatan itu ditandatangani. Dalam laporan yang disampaikan setiap tiga bulan, IAEA berulang kali menyertifikasi kepatuhan Iran.
Foto: picture alliance/AA/Iranian Presidency
Sang oponen
Setelah delapan tahun dengan Barack Obama, PM Israel Benjamin Netanyahu menemukan sosok presiden AS yang ia inginkan dalam Donald Trump. Meski Trump tidak memiliki pengalaman dalam diplomasi dan ilmu nuklir, ia menyebut perjanjian internasional tersebut sebagai "kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan." Hal ini juga menjadi pokok kampanye pemilunya di 2016.
Foto: Reuters/R. Zvulun
Siapa yang masih ada?
Meskipun ada sertifikasi IAEA dan protes dari Kemlu AS, Trump tetap menarik AS dari perjanjian pada 8 Mei. Pihak-pihak lain telah berjanji untuk tetap berada dalam kesepakatan. Diplomat top Uni Eropa, Federica Mogherini (kiri), sudah melakukan pembicaraan dengan para menteri luar negeri dari (ki-ka) Iran, Prancis, Jerman dan Inggris.
Foto: picture-alliance/Photoshot
6 foto1 | 6
Apa yang diketahui tentang pembangkit listrik tersebut?
Konstruksi pembangkit nuklir yang terletak di kota pelabuhan selatan Bushehr, dimulai pada 1970-an. Pembangunannya kemudian diselesaikan dengan bantuan Rusia dan pabrik itu mulai beroperasi pada tahun 2011.
Di bawah perjanjian nonproliferasi nuklir, uranium yang digunakan untuk pembangkit listrik diproduksi di Rusia. Iran juga berkewajiban untuk mengirim kembali batang bahan bakar bekas ke Rusia. Namun, karena sanksi AS, akses Iran untuk mengamankan peralatan dan suku cadang dari Rusia diblokir.
Pejabat nuklir Iran Mahmoud Jafari mengatakan kekhawatirannya tentang pembangkit itu pada Maret. Jafari mengatakan pembangkit itu bisa berhenti beroperasi. Pembangkit ini dipantau oleh pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA).