Saudi Dikecam Munafik, Gara-gara Buru Rapper Perempuan
26 Februari 2020
Seruan resmi penangkapan seorang rapper perempuan Saudi yang muncul dalam sebuah video musik telah memicu reaksi massa. Banyak yang menganggap perintah itu munafik.
Iklan
Banyak yang menyebut langkah itu munafik karena kerajaan Arab Saudi kerap mengundang banyak perempuan Baratuntuk tampil di negaranya.
Dalam video itu, rapper muda asal Mekkah, yang mengidentifikasi dirinya sebagai Asayel Slay, memuji gadis Mekkah yang digambarkan sebagai perempuan kuat dan berani.
Mengenakan jilbab dan kacamata hitam, ia menggambarkan para perempuan sebagai " Sugar Candy " dalam lagu berjudul "Gadis Mekkah". Hal yang menjadi kontrovesi adalah penggalan lirik yang menyebutkan bahwa perempuan di Arab Saudi hanya dijadikan objek pemuas atau dalam kiasan bahasa Inggris, Sugar Candy.
Gubernur Mekah, Khaled al-Faisal telah memerintahkan penangkapan orang-orang di balik pembuatan video itu, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa video tersebut "menyinggung kebiasaan dan tradisi" warga Saudi setempat.
Pernyataan itu memicu kemarahan di media sosial, dengan banyak tweet dukungan mereka di bawah tagar "Gadis Mekkah mewakili saya".
"Saya dari Mekkah dan satu-satunya hal yang saya anggap ofensif adalah rasisme, kebencian terhadap perempuan dan perang terhadap seorang perempuan muda dan ekspresi artistik budaya dan rakyatnya," kata seorang pengguna Twitter.
"Sangat khas bagi pemerintah #Saudi - membawa influencer Barat untuk 'mencuci' kejahatan rezim tetapi menyerang perempuan Saudi yang mencoba secara artistik mengungkapkan identitas budaya mereka," demikian cuitan Amani al-Ahmadi, yang menyebut dirinya seorang feminis Saudi.
Sejumlah musisi wanita Barat – mulai dari Janet Jackson hingga Mariah Carey dan penyanyi rap Nicki Minaj - diundang untuk tampil di kerajaan itu, dalam upaya untuk menyingkirkan citra konservatif negara tersebut. Namun Minaj menarik diri dari konserdalam apa yang dia gambarkan sebagai bentuk dukungan terhadap hak-hak perempuan dan LGBT.
Penguasa de facto Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah membatalkan larangan puluhan tahun pemutaran film di bioskop. Ia pun mengizinkan konser dan turnamen olahraga dengan gender campuran. Norma sosial yang lebih santai ini telah disambut oleh banyak warga Saudi, yang dua pertiganya berusia di bawah 30 tahun.
ap/yf(afp)
Menengok Hak Perempuan di Arab Saudi
Arab Saudi sudah mengumumkan akan mengizinkan perempuan untuk memiliki surat izin mengemudi tanpa harus ada izin dari "penjaga legal". Untuk itu perjuangannya panjang.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Ammar
1955: Sekolah pertama buat anak perempuan, 1970: Universitas pertama
Dulu, anak perempuan Arab Saudi tidak bisa bersekolah seperti murid-murid sekolah di Riyadh. Penerimaan murid di sekolah pertama untuk perempuan, Dar Al Hanan, baru dimulai 1955. Sementara Riyadh College of Education, yang jadi institusi pendidikan tinggi untuk perempuan, baru dibuka 1970.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2001: Kartu identitas untuk perempuan
Baru di awal abad ke-21, perempuan bisa mendapat kartu identitas. Padahal kartu itu adalah satu-satunya cara untuk membuktikan siapa mereka, misalnya dalam cekcok soal warisan atau masalah properti. Kartu identitas hanya dikeluarkan dengan dengan izin dan diberikan kepada muhrim. Baru tahun 2006 perempuan bisa mendapatkannya tanpa izin muhrim. 2013 semua perempuan harus punya kartu identitas.
Foto: Getty Images/J. Pix
2005: Kawin paksa dilarang - di atas kertas
Walaupun 2005 sudah dilarang, kontrak pernikahan tetap disetujui antara calon suami dan ayah pengantin perempuan, bukan oleh perempuan itu sendiri.
Foto: Getty Images/A.Hilabi
2009: Menteri perempuan pertama
Tahun 2009, King Abdullah menunjuk menteri perempuan pertama. Noura al-Fayez jadi wakil menteri pendidikan untuk masalah perempuan.
Foto: Foreign and Commonwealth Office
2012: Atlit Olimpiade perempuan pertama
2012 pemerintah Arab Saudi untuk pertama kalinya setuju untuk mengizinkan atlit perempuan berkompetisi dalam Olimpiade dengan ikut tim nasional. Salah satunya Sarah Attar, yang ikut nomor lari 800 meter di London dengan mengenakan jilbab. Sebelum Olimpiade dimulai ada spekulasi bahwa tim Arab Saudi mungkin akan dilarang ikut, jika mendiskriminasi perempuan dari keikutsertaan dalam Olimpiade.
Foto: picture alliance/dpa/J.-G.Mabanglo
2013: Perempuan diizinkan naik sepeda dan sepeda motor
Inilah saatnya perempuan untuk pertama kalinya diizinkan naik sepeda dan sepeda motor. Tapi hanya di area rekreasi, dan dengan mengenakan nikab dan dengan kehadiran muhrim.
Foto: Getty Images/AFP
2013: Perempuan pertama dalam Shura
Februari 2013, King Abdullah untuk pertama kalinya mengambil sumpah perempuan untuk jadi anggota Syura, atau dewan konsultatif Arab Saudi. Ketika itu 30 perempuan diambil sumpahnya. Ini membuka jalan bagi perempuan untuk mendapat posisi lebih tinggi di pemerintahan.
Foto: REUTERS/Saudi TV/Handout
2015: Perempuan memberikan suara dalam pemilu dan mencalonkan diri
Dalam pemilihan tingkat daerah di tahun 2015, perempuan bisa memberikan suara, dan mencalonkan diri untuk dipilih. Sebagai perbandingan: Selandia Baru adalah negara pertama, di mana perempuan bisa dipilih. Jerman melakukannya tahun 1919. Dalam pemilu 2015 di Arab Saudi, 20 perempuan terpilih untuk berbagai posisi di pemerintahan daerah, di negara yang monarki absolut.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Batrawy
2017: Perempuan pimpin bursa efek Arab Saudi
Februari 2017, untuk pertama kalinya bursa efek Arab Saudi mengangkat kepala perempuan dalam sejarahnya. Namanya Sarah Al Suhaimi.
Foto: pictur- alliance/abaca/Balkis Press
2018: Perempuan akan diijinkan mengemudi mobil
September 26, 2017, Arab Saudi mengumumkan bahwa perempuan akan segera diizinkan untuk mengemudi mobil. Mulai Juni 2018, perempuan tidak akan perlu lagi izin dari muhrim untuk mendapat surat izin mengemudi. Dan muhrim juga tidak harus ada di mobil jika mereka mengemudi.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali
2018: Perempuan akan diijikan masuk stadion olah raga
29 Oktober 2017, Badan Olah Raga mengumumkan perempuan akan boleh menonton di stadion olah raga. Tiga stadion yang selama ini hanya untuk pria, juga akan terbuka untuk perempuan mulai 2018.
Foto: Getty Images/AFP/F. Nureldine
2019: Perempuan Saudi akan mendapat notifikasi melalui pesan singkat jika mereka diceraikan
Hukum baru dirancang untuk lindungi perempuan saat pernikahan berakhir tanpa sepengetahuan mereka. Perempuan dapat cek status pernikahannya online atau dapat fotokopi surat tanda cerai dari pengadilan. Hukum ini tak sepenuhnya lindungi perempuan karena cerai hanya dapat diajukan dalam kasus terbatas dengan persetujuan suami atau jika suami lakukan tindak kekerasan. (Penulis: Carla Bleiker, ml/hp)