1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

SBY Minta Maaf Kasus Kebakaran Hutan

Zaki Amrullah12 Oktober 2006

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta maaf kepada negara tetangga atas kegagalan pemerintah menangani masalah kabut asap akibat pembakaran hutan di Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Susilo Bambang YudhoyonoFoto: AP

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengakui penanganan masalah kebakaran hutan dan asap di Sumatera dan Kalimantan belum maksimal.Akibatnya, kabut asap itu mengganggu kedua negara tetangga Indonesia Singapura dan Malaysia

SBY: Atas nama pemerintah indonesia saya patut meminta maaf kepada negara negara tetangga tersebut atas kejadian ini, meskipun ini jelas tidak disengaja. Jelas bukan sesuatu yang ingin menyusahkan negara tetangga kita. Dan kita akan terus berusaha mengatasi dan mencegahnya di waktu waktu mendatang, meskipun asap ini masih mengganggu negara-negara tetangga tersebut.”

Selain meminta maaf, Presiden juga mengatakan bahwa pemerintah akan lebih serius dalam menangani masalah ini, dengan memobilisasi semua kekuatan yang dimiliki untuk operasi pemadaman api. Pemerintah akan mengerahkan personel TNI Polri dan menyewa pesawat khusus pemadam kebakaran

SBY: Kita akan menyewa pesawat yang sedang kita kordinasikan dengan Rusia, pesawat Illusyne dengan jenis yang tepat atau pesawat lainya yang bisa membawa sekian ton air untuk dijatuhkan di tempat-tempat yang menetukan pada titik titik api yang memancarkan asap yang besar ini akan dimatangkan dalam jam jam mendatang ini.”

Kebakaran hutan dan kabut asap yang terjadi hampir setiap tahun ini menimbulkan masalah pelik tak hanya di Indonesia tapi juga di negara tetangga. Antisipasi Indonesia untuk masalah ini menurut Menteri Luar Negeri Hasan Wirayuda

Wirayuda:
Masalah ratifikasi dari Asean udah diajukan pemerintah ke DPR untuk diratifikasi. Sudah ada rapat kerja bersama maret lalu, tapi ada beberapa masalah yang harus dibahas dengan kata lain kita sedang memproses. Tapi saya tambahkan bahwa fakta belum ada agreement itu tidak perlu ditafsirakn sebagai halangan kita bekerjasama.”

Rencananya Jumat besok, Indonesia akan menggelar pertemuan antar Menteri Lingkungan Hidup Negara Negara ASEAN di Pekanbaru, Riau. Pertemuan untuk mencari solusi bersama itu, juga akan dihadiri oleh para pakar lingkungan.