Bukan Jerman, Schweinsteiger Favoritkan Tim Prancis di Qatar
Pascal Jochem
8 November 2022
Pemain kawakan dan mantan kapten tim Jerman Bastian Schweinsteiger mengatakan kepada DW, dia belum yakin tim saat ini sudah cukup bagus untuk menang di Qatar. Berikut petikan wawancaranya.
Iklan
DW: Bastian Schweinsteiger, siapa pilihan utama Anda untuk memenangkan Piala Dunia di Qatar?
Schweinsteiger: Saya bilang Prancis. Mereka punya pemain paling berkualitas dan campuran terbaik dalam skuad mereka. Jika mereka semua fit, mereka adalah favorit terbesar. Lihat saja Kylian Mbappe… dia menyenangkan, pemain yang fantastis. Selain itu, tim Prancis ini juga punya pengalaman bermain bersama di turnamen besar. Pelatih Didier Deschamps tahu persis apa yang bisa dia tuntut untuk dilakukan para pemain di lapangan.
DW: Anda pikir Prancis memiliki ambisi besar dan motivasi untuk memenangkan gelar Piala Dunia berturut-turut? Kita semua ingat Jerman pada 2018. Sang juara bertahan secara memalukan tersingkir di babak penyisihan grup…
Schweinsteiger (tertawa): Ya, saya tahu. Siapa yang bisa melupakan itu. Brasil juga memiliki skuat yang hebat tentunya. Dan Belanda juga dalam kondisi yang baik.
Jerman tidak ada dalam daftar favorit Anda…?
Schweinsteiger: Bagi saya, ada tanda tanya besar seputar tim Jerman. Kami mampu mengalahkan semua tim lain, tetapi terlalu sering kami tidak konsisten. Ini seperti ombak, 60 menit sepak bola bagus, dan 30 menit terakhir buruk. Kami berjuang melawan tim yang bertahan dengan baik, seperti Hungaria baru-baru ini di Nations League. Jika Anda tidak memperhatikan transisi dan serangan balik, Anda kehilangan kendali atas permainan. Di Piala Dunia, pertandingan pertama kami melawan Jepang, dan itu bisa terjadi lagi.
Uniknya Evolusi Kaus Timnas Sepak Bola Jerman
Timnas Sepak Bola Jerman yang dijuluki dengan der Panzer tidak hanya jadi jagoan orang Jerman, tapi pendukungnya di seluruh dunia juga banyak. Berikut evolusi kaus timnas Jerman dari dulu hingga sekarang.
Foto: picture-alliance/dpa/Baumann
Garis-garis, pertama kali untuk timnas Jerman!
Demi menyambut Piala Eropa pada bulan Juni 2020 mendatang, timnas Jerman memutuskan untuk memilih desain dengan pola garis-garis yang terlihat simpel, tapi tetap tegas. Apakah pilihan desain ini mewakili sifat orang Jerman pada umumnya?
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Mengingat masa monokrom
Hitam dan putih memang selalu menjadi pilihan timnas Jerman. Desain yang satu ini adalah desain tahun 2018 yang diadaptasi dari kaus timnas Jerman pada tahun 1990. Bagi para suporter DFB (Asosiasi Sepak Bola Jerman), ini pastinya menjadi salah satu favorit sepanjang masa.
Foto: picture-alliance/dpa/adidas
Putih dengan aksen hitam
Klasik. Mungkin inilah satu kata yang paling tepat untuk menggambarkan kaus timnas tahun 2016 ini. Putih sederhana dengan kerah hitam. "Kaus ini akan membawa kemenangan", ujar kapten timnas Bastian Schweinsteiger sebelum Piala Eropa dimulai pada tahun 2016 di Prancis. Tapi sayang, der Panzer tidak dapat memenangkan gelar ke empatnya di dataran Eropa tahun itu.
Foto: Getty Images/AFP/T. Schwarz
Kaus bola yang mengantar ke kemenangan
Kaus timnas yang satu ini mengingatkan semua orang akan gol semata wayang yang dicetak Mario Götze pada laga final melawan Argentina di final Piala Dunia tahun 2014, yang membawa Jerman memenangkan bintang ke empatnya, menambah mahkota untuk si elang di dada para pemain Jerman.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Gebert
Tiga garis, tiga bintang, dan urutan ketiga
Kaus timnas yang dikenakan para pemain untuk ajang Piala Dunia tahun 2010 di Afrika Selatan adalah kaus dengan desain khas Jerman yang hanya dapat menemani Die Mannschaft merebut posisi ketiga.
Foto: picture-alliance/Pressefoto Ulmer
Kaus hitam sebagai pengingat sejarah
Sebelum terbentuknya Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) di tahun 1900, pertandingan internasional hanya dimainkan dengan kaus berwarna hitam. Kaus berwarna hitam dihidupkan kembali di tahun 2010, dan timnas Jerman belum pernah mengalami kekalahan ketika menggunakan kaus berwarna hitam.
Foto: AP
Ikut serta di EURO 2008 dengan tren kaus di masanya
Dengan mengintegrasikan nomor punggung di dada kanan, dan pastinya elang sebagai lambang DFB di dada kiri, timnas Jerman berhasil melaju ke final Piala Eropa tahun 2008. Sayang, kali itu Schweinsteiger dan rekan satu timnya harus menelan kekalahan 1:0 saat melawan timnas Spanyol di final.
Foto: picture-alliance/dpa/Landov
Mimpi buruk anak milenial
Kurang berwarna dan terlalu banyak warna hitam suram. Kaus yang satu ini tidak membawa keberuntungan untuk Jerman karena mereka kalah dengan Portugal di babak penyisihan dengan skor memalukan 3:0 dalam Piala Eropa tahun 2000.
Foto: picture-alliance/dpa
Desain bendera Jerman yang terbalik
Bila diperhatikan tren warna bendera Jerman yang terbalik ini dinilai sangat eksentrik dan sangat berwarna. Ini adalah desain pertama yang dikenakan para pemain timnas Jerman di Amerika Serikat tahun 1994 dimana mereka memiliki nama di punggung mereka.
Foto: picture-alliance/dpa/O.Berg
Juara Dunia!
Menjadi tuan rumah untuk ajang Piala Eropa di tahun 1988, Jerman berlaga dengan desain kaus baru yang berani dan sangat menunjukkan aksen bendera Jerman pada kausnya. Dengan kaus ini Jerman meraih gelar juara dunia ketiganya dua tahun kemudian.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Leonhardt
Piala Dunia 1974
Dibandingkan dengan kaus-kaus terbaru, kaus timnas Jerman pada Piala Dunia tahun 1974 terlihat sangat polos dan tidak berwarna. Hanya ada aksen hitam di kerah dan lambang elang DFB di dada kiri para pemain. Menjadi juara dunia dan tetap menjaga kesederhanaan sepertinya adalah karakter tim Jerman!
Foto: picture-alliance/dpa/Baumann
11 foto1 | 11
Apakah pelatih Hansi Flick akan bisa menyelesaikan masalah ini sebelum turnamen?
Schweinsteiger: Saya percaya pada Hansi Flick. Dia tahu apa yang harus dia lakukan. Ini lebih tentang para pemain dan semangat. Kami masih memiliki kiper terbaik dunia, Manuel Neuer. Dan kami memiliki pemain bagus lainnya seperti Jamal Musiala. Dia fantastis. Dia memberi kami banyak kualitas berbeda dalam serangan, yang tidak kami miliki sebelumnya. Yang benar-benar saya kagumi tentang dia adalah dia bekerja secara defensif juga. Jika dia tetap fit, dia adalah harapan terbesar kami. Dia bisa menjadi pemain terbaik turnamen.
Musiala, dan kemudian Kimmich dan Goretzka dari Bayern München, dan masih ada Gündogan dari Man City. Lini tengah Jerman, terisi baik. Tidak semuanya bisa dimainkan dalam kesebelasan. Siapa yang akan Anda pilih?
Schweinsteiger: Kimmich ada di starting line-up saya, 100%. Saya juga suka Goretzka. Dia mampu menutupi banyak ruang dan mencetak gol. Jika keduanya bisa mengontrol lini tengah, tetapi juga bekerja keras melawan bola dan tetap di posisi, ini penting dalam sebuah turnamen, maka kami akan tampil bagus.
Posisi lain mana yang membuat Anda khawatir di tim Jerman?
Schweinsteiger: Kami kehilangan striker yang tepat. Posisi nomor 9 akan bagus untuk dimiliki sebagai cadangan. Kami juga memiliki masalah dalam hal bek sayap. Tapi Hansi tahu ini dan dia berusaha mencari solusi. Pada akhirnya, ini bukan tentang sistem yang Anda mainkan. Para pemain di lapangan, apakah mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan di momen-momen tertentu, terutama saat pertandingan? Bagaimana reaksinya? Apakah kita bisa bangkit kembali?
Bagi saya, penting bagi kita untuk menunjukkan apa yang disebut 'kekeuatan Jerman': berlari dan berjuang keras. Inilah yang dihormati dari kami oleh negara lain. Tim harus benar-benar menunjukkannya dan memenangkan kembali fans di Jerman.
Sepertinya hype besar di sekitar tim Jerman yang Anda alami dalam karier Anda sudah berakhir. Di Jerman stadion sudah jarang penuh, tim tidak dicintai lagi oleh semua orang. Menurut Anda mengapa demikian?
Schweinsteiger: Saya pikir, situasinya sudah lebih baik belakangan ini, terutama ketika Hansi Flick mengambil alih dari Joachim Löw. Memang semuanya penting: Bagaimana pemain menampilkan diri di luar lapangan, bagaimana Anda membiarkan mereka bersinar dalam hal publisitas? Dan tentu saja, bagaimana kinerja mereka? Pada akhirnya, permainan sepakbola yang bagus itu penting, dan pemain yang tidak mudah menyerah. Saya selalu mengagumi pemain yang terus berjuang. Saya pikir, itulah yang ingin dilihat oleh para pendukung.
Klub Sepakbola Jerman dan Isu Perlindungan Iklim
Bagaimana klub-klub sepakbola di liga Jerman Bundesliga menanggapi isu perubahan iklim dan perlindungan lingkungan? Inilah beberapa contoh kebijakan 10 klub papan atas.
Foto: Imago Images//Heuberger
RB Leipzig
RB Leipzig saat ini bertengger di peringkat teratas kompetisi Bundesliga. Tapi soal perlindungan iklim, mereka salah satu yang terbawah. Klub ini tidak pernah menggunakan kereta api ke pertandingan tandang. Mereka paling sering terbang dengan pesawat dan hanya sesekali menggunakan bis tim.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Woitas
Borussia Mönchengladbach
Seperti halnya di banyak stadion Bundesliga lain, di Mönchengladbach juga hanya digunakan lampu LED dan cangkir yang dapat digunakan kembali - dan itu sudah mereka lakukan sejak 20 tahun lalu. Klub juga membeli makanannya dari produsen lokal, dan makanan yang tersisa dibagikan ke lembaga amal. Borussia Mönchengladbach juga mempromosikan penggunaan sumber energi terbarukan.
Bayern München telah menjadi anggota "Aliansi Iklim Bayern" sejak 2015. Stadion mereka Allianz Arena dilengkapi dengan teknologi LED. Akhir 2019 garasi parkir dilengkapi dengan sistem fotovoltaik. Mereka juga hanya menggunakan cangkir yang dapat digunakan kembali.
Foto: imago images/ActionPictures
Borussia Dortmund
Sistem tenaga surya dengan bentuk logo BVB menghiasi atap stadion di Dortmund memasok sekitar 485 ribu kilowatt jam listrik untuk jaringan listrik lokal sejak 2018. Bekerjasama dengan pemasok listrik hijau, Borussia Dortmund ingin menghemat lebih 80 ribu ton CO2. Area pelatihan juga memiliki sistem pengairan tadah hujan.
Foto: picture-alliance/Augenklick/firo Sportphoto
FC Schalke 04
Di stadion Schalke, gelas plastik bekas dikumpulkan setelah pertandingan dan diproses untuk membuat cangkir baru. Mesin pencuci piringnya hemat air dan menggunakan proses khusus untuk menghasilkan air dari sisa makanan. Perlindungan lingkungan dimuat dalam kode etik perilaku anggota klub.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Weihrauch
Bayer Leverkusen
Mulai musim ini, hanya cangkir yang dapat digunakan kembali sampai 150 kali yang digunakan di stadion BayArena. Bayer Leverkusen juga menggunakan listrik dari sumber terbarukan. Sejak 2016, klub juga telah menawarkan seminar dan pelatihan untuk kaum muda mengenai perlindungan lingkungan - dilakukan di ruang kelas stadion BayArena.
Hoffenheim adalah satu-satunya klub papan atas yang mendukung "Aliansi untuk Pembangunan dan Iklim" dari Kementerian Pembangunan Jerman. Mereka juga mendukung pelaksanaan proyek-proyek ramah lingkungan di Uganda. Siapa yang membeli tiket Hoffenheim, juga bisa membeli bibit pohon dengan harga murah.
Foto: Getty Images/Bongarts/C. Koepsel
Freiburg
Soal ramah lingkungan, Freiburg adalah klub perintis di Bundesliga. Mereka sudah memasang sistem panel surya di atap stadion tahun 1995. Freiburg juga bekerja sama selama bertahun-tahun dengan organisasi World Wide Fund for Nature (WWF) pada berbagai proyek konservasi alam.
Foto: Imago Images//Heuberger
Wolfsburg
Klub yang didanai pabrikan mobil Volkswagen (VW) inilah yang pertama kali menggunakan lampu LED untuk penerangan stadion. Sejak 2011 stadion ini menggunakan listrik hijau 100 persen. Dan untuk karyawan klub disediakan mobil listrik. Wolfsburg juga memiliki hutan sendiri, di mana lebih 2.000 pohon telah ditanam.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Wolf
Augsburg
Augsburg mengatakan bahwa stadion mereka adalah stadion "netral CO2" yang pertama di dunia. Stadion ini menggunakan energi panas bumi. Setiap jam, sampai 200.000 liter air dipompa dari dua sumur yang terhubung dengan sistem tukar panas. Klub mengatakan, dengan metode ini lebih dari 750 ton emisi CO2 bisa dihemat setiap tahun. (hp/yp)
Foto: Imago Images/Schiffmann
10 foto1 | 10
Ada banyak kritik seputar Piala Dunia di Qatar. Jerman dan anggota UEFA lainnya telah memutuskan untuk mengenakan ban kapten khusus dengan pesan "cinta" di atasnya, sebagai pernyataan menentang diskriminasi dan untuk keragaman. Apakah itu cukup menurut Anda?
Schweinsteiger: Ini pasti pertanda baik. Penting untuk menunjukkan nilai-nilai Anda. Tetapi sebagai seorang atlet, Anda tidak dapat melakukan lebih dari hal-hal semacam itu. Tentu saja, Anda harus membicarakan masalah, benar-benar menganalisisnya, dan bersikap kritis. Tapi kanselir Jerman [Olaf Scholz] mengatakan, segalanya sudah membaik, dan saya percaya kata-katanya. Pada akhirnya, ini adalah acara olahraga, ini untuk para pemain. Saya pikir, Anda harus memberi mereka kesempatan dan membentuk opini setelah Piala Dunia berakhir.
Mantan rekan setim Anda, Thomas Hitzlsperger, mengatakan "salah" untuk memberikan Piala Dunia ke Qatar. Dia sendiri gay dan bisa masuk penjara jika dia terlalu terbuka tentang seksualitasnya. Bisakah Anda memahami pandangannya?
Schweinsteiger: Setiap orang dapat memiliki pendapat. Tetapi jika Anda mengatakan Qatar seharusnya tidak menjadi tuan rumah Piala Dunia, itu seharusnya dikatakan bertahun-tahun yang lalu. Itu pendapat saya, sekarang sudah terlambat. Kami sekarang harus memberikan turnamen ini kesempatan, dan kemudian setelah turnamen, setelah melihatnya, baru berbicara tentang apa yang baik atau buruk.