1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
SosialEropa

Sea Watch Selamatkan Ratusan Migran di Laut Mediterania

27 Desember 2021

Penjaga pantai Yunani dan Tunisia melaporkan misi penyelamatan migran yang berhasil selama akhir pekan kemarin. Meski begitu, puluhan orang tewas dalam kecelakaan kapal di Laut Mediterania selama beberapa hari terakhir.

LSM Jerman Sea-Watch menyelamatkan 180 migran dari kapal yang terkatung-katung pada hari Sabtu (25/12)
LSM Jerman Sea-Watch menyelamatkan 180 migran dari kapal yang terkatung-katung pada hari Sabtu (25/12)Foto: Max Brugger/Sea-Watch/dpa/picture alliance

LSM Jerman Sea-Watch menyelamatkan ratusan orang dari Laut Mediterania selama liburan Natal akhir pekan kemarin. Sekitar 96 orang diselamatkan dari sebuah kapal yang terkatung-katung di Laut Mediterania pada hari Minggu (26/12). Evakuasi itu adalah misi penyelamatan kelima Sea-Watch dalam tiga hari terakhir, kata organisasi itu.

Secara keseluruhan, Sea-Watch telah menyelamatkan sekitar 446 migran sepanjang akhir pekan. Ratusan migran tersebut dievakuasi ke dalam kapal "Sea-Watch 3."

Dilaporkan Sea-Watch berhasil menyelamatkan seorang perempuan yang sedang hamil tua dan seorang bayi berusia dua minggu.

Tewas di kapal

Namun, di balik penyelamatan yang dilakukan LSM Sea-Watch, beberapa kapal penuh sesak yang mengangkut migran dilaporkan terbalik di Laut Mediterania. Kapal terbalik dikarenakan kelebihan muatan. Puluhan orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Pada Malam Natal saja, penjaga pantai Yunani menemukan 27 mayat dari dua bangkai kapal di Laut Aegea. Lalu tambahan 28 mayat ditemukan terdampar di Pantai Libya pada hari Minggu (26/12).

Sebelumnya, sebuah kapal tenggelam di dekat Pulau Folegandros pada hari Rabu (22/12). Sedikitnya tiga orang tewas dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), insiden di Folegandros mungkin adalah kecelakaan paling mematikan di Laut Aegea tahun ini.

Menurut data PBB, diperkirakan 1.600 orang tewas saat mencoba menyeberangi Laut Tengah sepanjang tahun 2021 ini.

Sea-Watch pun mengkritik kebijakan migrasi Uni Eropa (UE), dengan mengatakan bahwa sementara beberapa berhasil selamat dari penyeberangan berbahaya ke Eropa, "ribuan lainnya harus membayar pencarian keselamatan dengan nyawa mereka."

Misi-misi penyelamatan yang berhasil

Penjaga pantai Yunani dan Tunisia juga melaporkan misi penyelamatan yang berhasil selama libur Natal akhir pekan kemarin. Pada hari Jumat (24/12), sebanyak 92 pria dan anak laki-laki diselamatkan dari sebuah kapal yang terkatung-katung di lepas pantai selatan Yunani. Dilaporkan tiga tersangka penyelundup migran berusaha melarikan diri, tetapi berhasil ditangkap penjaga pantai.

Sementara penjaga pantai Tunisia mengumumkan pada hari Sabtu (25/12) bahwa mereka telah menyelamatkan 48 migran yang telah menyeberang menuju Eropa dari Pantai Libya.

Italia adalah tujuan kebanyakan migran yang mencoba datang ke Eropa dengan menggunakan kapal. Mayoritas dari mereka berangkat dari Afrika Utara dalam upaya untuk mencapai wilayah UE.

Sejak tahun 2015, hampir satu juta orang - sebagian besar pengungsi dari Perang Saudara Suriah - telah mencapai Yunani setelah mengawali keberangkatan dari Turki.

rap/ha (AFP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait